webnovel

Goodbye, Sweet Dream!

Penulis: Airin123
Perkotaan
Sedang berlangsung · 96.7K Dilihat
  • 160 Bab
    Konten
  • 5.0
    14 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Mimpi indah Putri langsung lenyap begitu saja saat ia memergoki tunangannya berselingkuh dengan wanita lain. Disaat dilema menyelimutinya, ia dipertemukan dengan pria asing yang begitu peduli padanya. Putri berusaha untuk mengembalikan keadaan dan membuat tunangannya kembali ke pelukannya. Ia bahkan berusaha untuk merubah penampilannya demi merebut kembali sang mantan. Akankah Putri mencapai tujuannya, ataukah ia akan jatuh hati pada pria asing yang selalu membantunya?

Chapter 1Bab 1. Broken

Putri bergegas menuruni tangga, dan menghampiri Reyhan yang tengah duduk santai di ruang tengah sambil bermain game. Gadis itu duduk di sebelah Reyhan dan memperhatikan tunangannya itu lekat-lekat.

"Rey, keluar yuk!" ucap Putri pelan.

Reyhan yang mendengar ajakan Putri, hanya melirik sekilas tanpa menjawab.

"Ini malam minggu lho Rey!" ucap Putri sambil mempoutkan bibirnya.

"Besok aja, ya."

Putri langsung menghela napas berat, lalu menyandarkan punggungnya pada sofa. Mata gadis itu masih terpaku pada sosok Reyhan di sampingnya.

Reyhan, adalah seorang pria dengan wajah tampan nan rupawan, tubuh atletis, memiliki karier cemerlang, dan mempunyai sifat yang begitu dingin.

Mereka dijodohkan sejak mereka berumur 8 tahun. Hingga akhirnya, saat mereka berusia 20 tahun, mereka resmi bertunangan.

Di saat orang tua mereka memaksa mereka untuk tinggal bersama nenek Reyhan di Bali, mereka menolaknya. Mereka meminta agar diizinkan saja untuk tinggal di salah satu share house yang berada tak jauh dari tempat Reyhan bekerja.

Setelah perdebatan panjang, akhirnya kedua belah pihak keluarga menyetujui permintaan Putri dan Reyhan. Mereka para orang tua, sangat mengkhawatirkan hubungan keduanya. Mereka takut jika suatu saat nanti, Reyhan ataupun Putri, akan tertarik kepada orang lain, dan memutuskan perjodohan mereka.

Meski kekhawatiran mereka cukup masuk akal, Putri merasa itu benar-benar tidak perlu karena, sedari mereka dijodohkan, orang tua Putri selalu mengajari gadis itu menjadi perempuan terhormat yang hanya setia kepada satu pria. Bukan hanya itu, mereka selalu mengajari Putri tentang banyak hal yang berhubungan dengan Reyhan. Seperti, apa yang Reyhan suka atau tidak suka, apa yang Reyhan bisa dan tidak bisa makan, dan masih banyak lagi.

"Rey, lo jadi nganterin gue, 'kan?"

Putri langsung mematung saat mendengar Lusi, salah seorang penghuni di share house itu, memanggil nama Reyhan.

'Jadi mengantarnya? Sejak kapan mereka akrab? Belum pernah sekali pun aku melihat mereka mengobrol sebelumnya.' Putri langsung sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Jadi." sahut Reyhan singkat.

Jadi?

Putri melirik sekilas ke arah Reyhan, yang kebetulan sedang meliriknya juga.

Putri pikir, pria itu akan mengatakan sesuatu, meminta maaf atau entahlah?

Jika pasangannya lebih memilih pergi bersama orang lain, bukankah ia berhak marah?

Marah? Tidak, marah hanya akan membuat hubungan mereka terbongkar nantinya.

"Gue pergi! Gak perlu nunggu gue, kalau ngantuk, tidur aja!" ucap Reyhan, lalu menyusul Lusi keluar dari rumah.

Dan Putri? Ia hanya bisa tersenyum miris melihat punggung pria itu yang semakin menjauh.

Berkali-kali gadis itu menghela napas panjang.

"Woi, Ciput! Kita mau jalan nih, lo ikut nggak?"

Putri terlonjak kaget saat sebuah tangan menepuk pundaknya pelan.

"Kok kaget? Lagi ngelamun? Gak bisa gini, lo harus ikut kita sekarang! Daripada lo di sini, ngelamun, terus kesambet? Serem, Put! Yuk!"

Belum sempat gadis itu menjawab, Bayu dan Kevin sudah terlebih dulu mengangkat tubuh mungilnya, dan setengah menyeretnya keluar dari rumah.

Ada setidaknya enam penghuni di share house ini, dan mereka adalah salah satunya.

Bayu bekerja di perusahaan yang sama dengan Reyhan, sedangkan Kevin masih kuliah.

Putri pun pasrah saja saat kedua pria itu mendorongnya masuk ke mobil Bayu.

"Mumpung bodyguard lo lagi ngedate sama Lusi, lo kita culik! Jarang-jarang, 'kan lo pergi ke luar selain kerja?" celetuk Bayu sambil melajukan mobilnya keluar dari gerbang.

Putri hanya tersenyum tipis merespon ucapan Bayu.

Sangat miris rasanya. Semua penghuni di share house, mengira bahwa Reyhan adalah saudara sepupunya yang merangkap sebagai bodyguard karena Reyhan sangat galak, terlebih jika ada pria yang mendekati Putri.

"Kita mau ke mana?" tanya Putri mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Gimana kalau nonton?" sahut Bayu sambil melirik ke arah Putri.

"Janganlah! Itu bioskop isinya orang pacaran semua, weh! Jiwa jomblo gue meronta-ronta tahu nggak! Makan ajalah!" samber Kevin.

"Makan di resto Korea, yuk!" seru gadis itu antusias. Karena memang, tujuan awal Putri mengajak Reyhan pergi adalah untuk makan di resto Korea.

"Boleh, siapa tahu pelayannya bening-bening kek cewek Korea!" imbuh Kevin.

Bayu hanya bisa menghela napas panjang sambil melirik ke arah Kevin. Ia lalu mengemudikan mobilnya menuju salah satu resto Korea yang cukup terkenal di Jakarta.

Setelah masuk dan makan sepuasnya, mereka pun mengelilingi kota Jakarta dan membeli beberapa jagung bakar, setelahnya kami pulang karena sudah mendekati tengah malam.

Putri menenteng sendalnya saat akan melewati kamar Reyhan, agar tidak ketahuan bahwa ia keluar hingga selarut ini, atau pria itu akan sangat marah nantinya.

Akan tetapi, saat gadis itu melewati kamar Reyhan, ia mendengar sebuah suara yang cukup asing baginya. Suara decapan? Erangan? Atau entahlah.

Putri tidak yakin suara apa yang ia dengar, karena itulah, ia mendekat ke arah pintu dan mendorong sedikit pintunya untuk memastikan suara apa yang ia dengar tadi.

Gadis itu mematung di tempat. Dadanya terasa begitu sesak dan matanya memanas. Tidak butuh waktu yang lama hingga buliran air mata itu jatuh membasahi pipinya.

Bagaimana ia harus menggambarkan perasaannya? Saat seseorang yang begitu ia percaya menghianatinya.

Reyhan dengan mesranya melumat bibir Lusi hingga gadis itu mengerang pelan. Dan itu membuatnya jijik.

Bagaimana Reyhan bisa menyentuh gadis lain, sementara ada Putri, tunangannya?

Bagaimana Reyhan bisa melakukan itu saat tahu bahwa Putri begitu mempercayainya?

Selama mereka bersama, tidak pernah sekali pun Reyhan menyentuh Putri, bahkan hanya sebatas berpegangan tangan pun, mereka  tidak pernah.

Putri pikir, mungkin saja Reyhan begitu menghormatinya, menjaganya, dan menunggu waktu yang tepat. Tapi sekarang, ia tahu alasan yang lebih tepat.

Reyha tidak pernah menginginkannya.

Putri memejamkan matanya, karena tak sanggup lagi melihat apa yang mereka lakukan di dalam sana. Sekuat tenaga, ia menarik kakinya untuk melangkah mundur, dan pergi meninggalkan kamar Reyhan.

Gadis itu terduduk lemas di lantai kamarnya. Jantungnya terus berdenyut nyeri dan kepala gadia itu terasa begitu berat. Ada begitu banyak pertanyaan yang berputar-putar di dalam sana, sekarang.

Kenapa Reyhan tega melakukan ini padanya? Apa ia kurang cantik? Kurang Sexy? Atau apa?

Selama ini, Putri selalu berusaha untuk menjadi calon istri yang baik untuknya. Ia selalu berusaha untuk membuatnya merasa nyaman, bahagia.

Tapi apa ini?

Bukankah jika memang Reyhan tidak menyukainya, tidak menginginkannya, dia hanya harus mengatakan saja yang sejujurnya?

Apa yang dia inginkan? Kenapa dia melakukan ini?

Putri mencoba berdiri dan meraih ranjangnya. Ia merebahkan tubuhnya di kasur, dan memejamkan mata rapat-rapat.

Apa yang harus ia lakukan? Ia sangat mencintai Reyhan, tapi ia juga tidak ingin menikah dengan seseorang yang tidak mencintainya.

Haruskah ia bertanya pada Reyhan? Haruskah ia meminta pendapat pria itu tentang bagaimana mereka harus melanjutkan hubungan mereka?

Ini terlalu menyakitkan untuk gadis itu.

Putri menggeleng lemah, mencoba mengusir semua prasangka buruk terhadap Reyhan.

Baiklah, berhenti memikirkan hal itu dan tidurlah. Putri terlalu lelah untuk berpikir, batinnya terlalu lemah untuk mencoba kuat. Satu-satunya yang bisa ia lakukan saat ini adalah tidur, dan meninggalkan semua rasa sakit itu untuk sejenak.

Mungkin saja semua akan kembali seperti semula besok, semua akan baik-baik saja.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Istri Galak yang Provokatif: Atasanku adalah Seorang Pemarah yang Penuh Kasih Sayang

Setelah serangkaian peristiwa yang mengubah kehidupannya, Pei Ge memutuskan untuk memulai kehidupannya yang baru dan menemukan kembali posisinya di dunia ini. Dia mendapatkan pekerjaan baru, teman-teman baru dan … atasan baru yang semula dia salah duga sebagai seorang pria penghibur! Atasannya membantu Pei Ge membalas dendam terhadap teman yang mengkhianatinya, mendukungnya ketika dunia pun sepertinya sudah menyerah terhadapnya, mendorongnya untuk menjadi lebih yakin akan dirinya sendiri dan bahkan … mengacaukan kencan butanya. Dengan kemampuan kerjanya yang kuat dan sikapnya yang bersemangat, dia berhasil meraih prestasi tingkat atas di perusahaan tempat dia bekerja (di bawah skema licik seorang CEO) dan bahkan mendapatkan seorang gadis penggemar yang tidak sabar untuk menjadi saudara iparnya. Saat Pei Ge menjalani naik turunnya politik kantor, drama keluarga, menemukan pasangan yang tepat, dan harapan masyarakat, dia menyadari bahwa segala sesuatunya tidak sesederhana kelihatannya dan semua yang ia yakini sedang diuji …. Kesalahpahaman Besar: “Kamu brengsek! Mengapa tidak menggunakan pengaman?! Aku hamil!” “… Dia bukan anakku.” “Brengsek! Kamu benar-benar berani tidak mengakuinya?! Aku berikan semua pengalaman pertamaku padamu! Kamu bajingan!” … Di dokter kandungan, dia membaca laporan laboratorium kehamilannya dan terpana: Haid tidak teratur. Pria itu mengangkat alis dan menyeringai, “Bukankah kamu membuat keributan dengan mengatakan telah mengandung anakku? Di mana anak itu ?! ” "..." Siapa yang takut pada siapa? Mari bertaruh!

Song Xixi · Perkotaan
4.9
1966 Chs

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Perkotaan
4.9
638 Chs
Indeks
Jilid 1

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG