"Gaunmu terlalu besar! Aku tidak bisa menggendongmu ke kasur," omel Andres padanya setelah melewati pintu kamar hotel yang dibukakan dua orang pelayan.
Zizi menyeringai. Dia menarik tangan Andres dan mengajaknya masuk mengikuti hiasan bunga yang membentuk jalan setapak ke dalam kamarnya. Zizi memandangi hiasan tempat tidur pengantinnya dari jauh agar tidak dirusak gaunnya. Hiasannya penuh dari atas kasur hingga lantai kamar. Zizi bisa mandi bunga dengan kelopak mawar itu.
"Andres bukakan gaunku," pintanya.
Andres tersenyum tapi tidak menjawab.
"Apa syaratnya?" tanyanya.
"Ikut aku nonton Sevilla nanti siang."
Hmm. Zizi mengerucutkan bibirnya. Ini sudah lewat jam 6 pagi dan pertandingan Sevilla dimulai jam 12 siang. Dia sangat capek dan mengantuk.
"Kamu boleh tidur lagi sepuasmu setelah itu."
Zizi mengalah. Tidak punya pilihan. Andres membuka retsleting belakang gaunnya dan membantunya melepas gaunnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com