webnovel

GADIS 100 MILIAR

Zizi tidak pernah menyangka papanya yang sangat menyayanginya telah menjualnya pada seorang pengusaha kenalannya. Hidupnya berubah dalam semalam. Dimulai dari pesta palsu yang berakhir tragis hingga hampir saja dia kehilangan keperawanannya, lalu dikurung di sebuah mansion. Pengusaha yang membelinya memiliki kepribadian ganda. Suatu waktu dia sejahat monster, di waktu yang lain dia menjadi sebaik malaikat. Pria itu selalu berhasil mengaduk-aduk perasaannya. Dia melukainya, namun dia juga yang menyembuhkannya. Pria bermata hijau juga berhasil memenangkan hatinya, membuatnya jatuh cinta dan mencintai dengan sepenuh hati untuk pertama kalinya dalam hidupnya. * Novel ini awalanya bercerita tentang Zizi, seorang gadis berumur 27 tahun, yang dijual ayahnya seharga 100 miliar rupiah pada kolega bisnisnya yang bernama Andres, seorang pria blasteran Indonesia-Spanyol berumur 31 tahun. Benih-benih cinta muncul sejak pertemuan pertama mereka di malam pertama Zizi diantarkan papanya ke rumah Andres. Zizi yang memimpikan pria bermata hijau dan Andres yang mencari perempuan bermata hitam menyuburkan benih-benih cinta yang tumbuh. Kisah cinta mereka diselingi kisah-kisah cinta dari orang-orang terdekat: sahabat Andres bernama Dika, adik Zizi bernama Betrand, sepupu perempuan Andres bernama Ariel dan banyak tokoh lainnya yang akan muncul secara bertahap.

Giralda_Blanca · perkotaan
Peringkat tidak cukup
170 Chs

EL CASTILLO

"Gaunmu terlalu besar! Aku tidak bisa menggendongmu ke kasur," omel Andres padanya setelah melewati pintu kamar hotel yang dibukakan dua orang pelayan.

Zizi menyeringai. Dia menarik tangan Andres dan mengajaknya masuk mengikuti hiasan bunga yang membentuk jalan setapak ke dalam kamarnya. Zizi memandangi hiasan tempat tidur pengantinnya dari jauh agar tidak dirusak gaunnya. Hiasannya penuh dari atas kasur hingga lantai kamar. Zizi bisa mandi bunga dengan kelopak mawar itu.

"Andres bukakan gaunku," pintanya.

Andres tersenyum tapi tidak menjawab.

"Apa syaratnya?" tanyanya.

"Ikut aku nonton Sevilla nanti siang."

Hmm. Zizi mengerucutkan bibirnya. Ini sudah lewat jam 6 pagi dan pertandingan Sevilla dimulai jam 12 siang. Dia sangat capek dan mengantuk.

"Kamu boleh tidur lagi sepuasmu setelah itu."

Zizi mengalah. Tidak punya pilihan. Andres membuka retsleting belakang gaunnya dan membantunya melepas gaunnya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com