Ia mengernyit ketika menyadari ada yang salah. Ketika pasukan penembaknya masuk ke rumah yang sudah hancur sebagian itu, mereka tak segera keluar lagi. Ia mendengus ketika melihat pasukan Suryatama sudah mengepung di sekeliling mobilnya, dengan jarak sekitar lima meter dari mobilnya.
Ah, pria tua itu … benar-benar merepotkan.
Ia memastikan maskernya masih terpasang, lalu ia menarik turun topinya hingga menutup sebagian wajah. Setelahnya, ia membuka dashboard dan menekan tombol di sana. Terdengar bunyi hitungan mundur bom yang cukup keras.
Pasukan Suryatama yang tadinya mendekat, seketika berhenti. Salah satu dari mereka mengangkat kepalan tangan, memberi isyarat untuk berhenti. Ketika mereka teralihkan dengan suara bom itu, ia menendang bagian bawah kursi di sebelahnya. Lalu, ia melompat ke bawah lewat lubang itu. Ia berguling cepat ke samping ke arah semak-semak bersamaan dengan ledakan terjadi di mobilnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com