saat ini kami berdiri di depan lahan kosong yg dekat dengan Mension tuan Roland dan juga dekat dengan pemukiman penduduk.
"bagaimana menurutmu tempat ini tuan Nero"
"tidak ada masalah, kalau begitu saya akan membangunnya di sini saja"
saat itu saya mengeluarkan jari ajaib dari gudang sistem dan mulai memasangnya di jariku, setelah itu saya mulai menggambar di udara, segera terlihat sebuah gambaran bangunan terlihat di udara tipis, setelah beberapa saat gambar tersebut mulai terwujud.
tiba tiba di lahan yg kosong tadi terlihat bangunan toko dua lantai yg indah dengan halaman kecil yg cantik dan halaman belakang yg lebih luas, hal ini membuat roaland, Anna dan pengawalnya menjadi tercengang.
"tuan Nero, kamu membuatnya dari udara tipis, apakah ini karena apa yg ada di tangan mu" kata Roland dengan mata berbinar
"ya, ini di sebut pena ajaib , tp saya memodifikasi agar terlihat lebih keren, ambil lah satu, anda bisa bermain dengannya"
saat itu saya memberikan pena ajaib yg masih standar dengan hanya berisi batu campuran emas biasa.
"tuan Nero, bagaimana cara menggunakannya, saya tidak bisa menggunakan sihir" tanya Roland sambil mempekajari pena tersebut.
"ini pena standar untuk menempa sesuatu, anda hanya perlu mencari bahan yg sesuai, lalu menggambarkan apa yg anda inginkan di atas bahan tersebut, serta imajinasi kan bagaiman wujudnya, setelah itu boom jadi deh"
"hanya itu, bukan kah itu terlihat luar biasa, saya bisa membangun tembok yg besar dengan ini"
"he he he jangan bermimpi tuan Roland, pena ini juga memiliki masa pakai, anggap saja sebagai tinta nya dan harga tinta ini sangat mahal, lihat bagian ini" kataku sambil menunjukan kristal yg ada di sebelah pena tersebut
"ini adalah sumber tenaganya, jika habis harus di ganti, jadi gunakan untuk sesuatu yg benar benar bermanfaat"
"bisakah saya membelinya jika energi dari benda ini habis"
"benda itu disebut kristal campuran emas dan tidak akan dapat di temukan di mana pun, jadi simpan baik baik" saat itu saya memberinya kotak kaca yg indah berisi 10 kristal campuran emas.
"apa tuan Nero tidak membutuhkannya"
"tidak butuh, saya hanya butuh ketenangan dan kedamaian, itu saja tuan Roland, saya tidak akan mengundang anda saat ini karena belum ada apa apa di toko ku, jadi jika tuan ada waktu datang lah berkunjung besok siang"
"baik lah, saya tahu tuan Nero akan sibuk beberapa hari ini, saya tidak akan merepotkan untuk sementara dan terima kasih banyak atas hadiahnya, ini akan sangat membantu saya"
"tidak masalah, kalau begitu saya masuk ke toko dulu"
"tuan Roland boleh kah saya membantu tuan Nero ini sebentar, setelah itu saya akan kembali ke Mension" tanya Anna pada roland
"baiklah, kamu juga sudah tidak ada kerjaan, tapi jangan terlalu lelah, besok kita akan membuat semen"
"terima kasih tuan Roland" saat itu anna langsung masuk ke toko ku tanpa mempedulikan ku, menyaksikan ini Roland hanya menatapku dengan penuh tanda tanya.
"abaikan saja dia, sesama penyihir kita selalu memiliki rasa keakraban, jadi wajar jika sikap nya seperti itu pada ku"
"baiklah kalau begitu kami pergi dulu, tolong jaga Anna untuk ku"
"tentu tuan Roland, kita sesama penyihir memang harus saling menjaga" saat itu saya masuk ke dalam toko setelah menyaksikan Roland pergi menjauh.
"kenapa lama sekali di luar" kata Anna dengan kesal
"apa ada yg bilang Anna sangat imut saat kesal" saat itu saya langsung mencubit pipinya
"kamu kira aku akan senang dengan rayuan murah mu" kata Anna sambil memukul tangan ku.
"ok ok ayo ke taman belakang, kita minum teh sambil merasakan udara segar"
"huh" dengan hentakan kaki Anna berjalan ke taman belakang.
_______________________
setalah sampai di taman belakang yg kosong, saya langsung menggunakan sihir tanaman untuk membuat taman yg sangat indah serta tempat duduk dan meja yg nyaman, setelah itu saya mengeluarkan kue keju dan jus buah yg segar di atas meja.
setelah saya duduk di kursi, tiba tiba Anna dengan kasar duduk di pangkuan ku sambil melipat tangannya dan pipi yg mengembung lagi, melihat ini saya hanya menggelengkan kepala lalu menyendok kue yg ada di depan ku dan memberikan nya pada Anna.
"ayo buka bibir mu yg manis itu"
saat Anna membuka mulutnya saya langsung menyuapinya dengan kue yang ada di sendok tersebut.
"kenapa Anna terlihat sangat kesal dari tadi"
"semua salah mu, Anna tidak bisa tidur di malam hari, semua salah mu"
"bukan kah Nero sudah datang, apa lagi yg Anna takutkan"
"Anna tidak takut, Anna hanya bingung, kenapa harus bekerja dengan tuan Roland itu, bukankah Nero punya banyak uang, Anna bisa bekerja untuk Nero, kenapa harus dia"
"he he he, Roland memiliki kemampuan untuk mengubah tempat yg tandus ini menjadi lebih baik, jadi Nero meminta Anna untuk membantu" saat itu saya mulai mengelus rambut Anna
"Anna juga tidak boleh egois, tidak semua penyihir seberuntung Anna, jadi biarkan Roland membuat tempat ini menjadi lebih baik dan aman untuk para penyihir"
"apa Anna di sebut beruntung, dari sisi mana Nero melihat Anna sangat beruntung, setelah semua yg Nero lakukan pada Anna, apakah itu disebut beruntung"
"itu... maafkan Nero" kata ku dengan canggung
"apa yg perlu di maafkan semua sudah terjadi, apa Anna bisa kembali lagi"
"baiklah apa yg Anna inginkan, Nero akan berusaha mengabulkannya"
"Anna menginginkan mu, Anna ingin tinggal bersama mu dan selalu mengawasi mu agar tidak berbuat jahat pada orang lain"
"baiklah, Anna bisa minta izin pada tuan Roland untuk pindah ke sini, dengan alasan keamanan dan untuk melewati upacara kedewasaan"
"Nero kenapa bukan kamu saja yg membuat tempat ini menjadi lebih baik dan apa itu upacara kedewasaan"
"Nero tidak pandai mengatur orang dan pemerintahan, Nero hanya pandai melindungi dan membunuh serta menghancurkan sesuatu" saat itu saya mencium kening Anna lalu lanjut menjawab
"upacara kedewasaan yaitu saat seorang penyihir mencapai umur tertentu dan sihir di tubuhnya mulai bangkit sepenuhnya, tentu saja ini sangat menyakitkan karena tubuh akan melakukan penyesuaian pada sihir tersebut, tapi jika gagal booom orang itu akan mati"
"bisa kah Nero membantu Anna saat itu"
"tentu saja, bahkan tanpa rasa sakit, nero juga tidak ingin melihat Anna kesakitan"
"benarkah"
"tentu saja benar"
"kemarin sepertinya Anna kesakitan tapi Nero tidak berhenti dan malah lebih bersemangat, apa ini hanya ilusi Anna saja" saat itu Anna mulai menatapku dengan mata polosnya
"ya itu pasti ilusi Anna saja"
"baiklah Anna akan percaya saja, Anna tidak punya pilihan lain selain percaya"
saat saya menatap Anna dengan wajah yg polos, saya langsung mencium bibirnya dan Anna juga mulai memeluk leherku, semakin lama cium an kami semakin penuh nafsu, tapi saya tidak melakukan langkah terakhir karena ada seorang wanita tak terlihat sedang menyaksikan semua ini dengan wajah memerah.