Keheningan melanda setelah percakapan panjang lebar antara aku dan Mahesa. Walaupun aku menganggap Mahesa orang yang menyenangkan karena dia ramah dan tidak segan-segan terbuka padaku, tapi untuk mencari topik pembicaraan setelah dia selesai bercerita, aku jadi kebingungan.
"Aku sudah selesai menumbuk tanaman obatnya. Akan kuantarkan ke dapur dulu. Tidak apa-apa aku meninggalkanmu sendirian?" Tanya Mahesa yang seketika membuyarkan lamunanku.
"Tidak apa-apa. Iya, kau antarkan saja, pasti Nenek Vella sedang menunggu di dapur."
Mahesa mengangguk, dia lalu melangkah pergi tanpa mengatakan ap pun lagi. Sedangkan aku hanya diam sambil menatap punggungnya yang semakin menjauh hingga menghilang dari pandanganku.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com