webnovel

Edgar's Prisoner

Penulis: noviaaryani
Perkotaan
Sedang berlangsung · 78.1K Dilihat
  • 86 Bab
    Konten
  • 5.0
    65 peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Semua kejadian pasti ada sebabnya. Itulah yang dialami oleh Hanna Silvan. Tapi sayang, dia sudah terlanjur terjebak di sebuah tempat di mana banyak suara tangisan dari para gadis karena kebodohannya. Betapa bodohnya gadis itu, dia mempercayai pria yang baru dia kenal, tetapi siapa sangka dia ternyata dijebak.  Hanna merasa hanya dia yang mengerti segalanya. Ternyata, dia salah. Pria itu tidak pernah menaruh perasaan apa pun. Dia menyesal, tapi apa daya semua telah terjadi dan sekarang tinggal menunggu giliran. Setelah pria itu puas, pasti ia akan menendangnya. Tidak ada yang meminta para gadis itu percaya pada apa yang dibuat oleh Edgar Odilio, seseorang yang membuat suatu terobosan untuk memudahkan memiliki kekasih. Seiring berjalannya waktu yang dibuat oleh Edgar Odilio ternyata hanya untuk menjebak para gadis buat dipekerjakan di klubnya, tapi Edgar Odilio tiba-tiba terjun langsung saat melihat salah satu gadis. Dia sangat yakin gadis itu akan memberikan keuntungan besar untuknya. Akankah Edgar Odilio terjebak dengan rencananya sendiri atau Hanna Silvan akan mati dan hancur di tangan Edgar Odilio?

Chapter 1Envy

Langit begitu cerah dan berwarna biru di sebuah apartemen berisikan satu keluarga yang sederhana dan harmonis saat semua anggota keluarga tengah menyantap sarapan mereka bersama sebelum berangkat kerja.

"Hanna Silvan, kamu sudah diterima kerja di kafe yang tidak jauh dari apartemen kita?" tanya Elsa.

"Iya, Ma. Aku sudah diterima. Bahagia banget deh, doain ya semoga kerjaan aku lancar," jawab Hanna.

"Iya, Nak. Mama akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kamu," balas Elsa.

"Kalau kamu sudah dapat gaji, jangan lupa nanti kasih orang tua kamu. Paling enggak kamu bayar listrik apartemen ini," kata Louis.

"Siap, Pa," balas Hanna.

"Niko, kamu jadi lanjut kuliah?" tanya Elsa.

"Pengennya sih kuliah sambil kerja, Ma," jawab Niko.

"Kalau seperti itu, Papa setuju," balas Louis.

Tring

Suara ponsel berdering membuat Hanna tersenyum. Dia adalah gadis yang mudah bersosialisasi dan hobi sekali main media sosial. Bahkan bisa video call dengan teman-teman virtualnya dan dia mudah sekali akrab.

"Kak Hanna ngapain sih?" tanya Niko.

"Bukan urusan kamu," jawab Hanna.

"Jangan kebiasaan kenalan sama orang tidak dikenal, nanti kamu ribet," kata Niko.

"Apaan sih? Kamu tidak jelas," balas Hanna yang sebal dengan adiknya.

"Sudah, kalian harus cepatan makannya," kata Elsa.

"Siap, Ma," balas Niko.

"Istriku, aku berangkat duluan," kata Louis.

"Iya, Pa. Mama antar ke depan," balas Elsa.

Elsa mengantarkan Louis hingga ke depan pintu apartemen.

"Ma, titip salam sama anak-anak. Suruh Hanna kerja yang benar dan Niko juga sekolah yang benar supaya derajat keluarga kita tidak di bawah mulu," kata Louis Silvan.

"Iya, Pa," balas Elsa.

Louis pergi dari apartemen keluarga mereka menuju tempat kerjanya yang berada di stasiun kereta api. Dia menjadi seorang office boy di sana.

"Hati-hati di jalan, Pa," kata Elsa.

Elsa tersenyum pada Louis sambil melambaikan tangannya. Setelah itu, dia masuk kembali dan melihat anak-anaknya sudah selesai makan tersenyum pada anaknya.

"Anak-anak, kalian berangkatnya hati-hati. Ini ada bekal untuk kalian berdua biar irit," kata Elsa.

"Siap, Mama. Terima kasih bekalnya," balas Hanna sambil mengambil bekalnya lalu memasukkan ke dalam tas.

Niko juga memasukkan bekalnya dalam tas ranselnya. Mereka memeluk mamanya sebelum berangkat.

"Mama nanti pergi kerja?" tanya Hanna.

"Iya, Nak. Mama nanti masuk kerja, kasihan nyonya karena pelayannya ada yang mengundurkan diri jadi yang nyuci pakaian mereka berkurang," jawab Elsa.

"Enak ya jadi orang kaya, enggak usah nyuci sendiri," kata Hanna.

"Makanya cari kekasih yang kaya. Jangan lewat media sosial mulu kerjanya," balas Niko.

"Kamu ini ngeselin banget sih," kata Hanna menjewer telinga adiknya.

"Mama, sakit. Lihat nih tingkah kakak," kata Niko.

"Sudah, kalian kayak anak kecil aja," tegur Elsa.

"Iya, Ma," kata Hanna melepaskan jewerannya.

Mereka semua pergi berangkat setelah memeluk mama mereka dan melambaikan tangan. Hanna berjalan sedikit dan menaiki kereta menuju cafe tempatnya bekerja. Selama di dalam kereta, Hanna melakukan video call bersama seorang pria.

"Kamu berangkat sendiri apa tidak takut?" tanya Victor.

"Enggak dong. Ngapain takut," jawab Hanna.

"Oh. Hati-hati, kamu kan cantik," kata Victor.

"Yaelah, baru kenal udah muji-muji," balas Hanna.

"Maaf kalau kamu risih," kata Victor sambil tertawa terbahak-bahak.

Ting

Suara pertanda kereta sudah sampai membuat Hanna mematikan video call itu. Dia turun dari kereta dan langsung pergi ke kafe tempat dia bekerja dengan berjalan kaki. Saat sudah sampai di kafe, dia buru-buru ke belakang untuk mengganti seragamnya.

"Halo, Hanna," sapa Floren.

"Hallo, Nyonya Floren. Saya ganti baju dulu ya," kata Hanna.

"Iya. Hari ini juga teman saya lagi datang ke sini. Nanti kamu bantu tata kue di dapur. Kamu kan kalau soal menata rapi tuh," balas Floren.

"Baik, Nyonya," kata Hanna.

"Teman saya baru mampir lagi, nama dia Agatha. Kamu kalau lihat orangnya cantik banget walaupun sudah tua," balas Floren.

"Iya saya percaya. Nyonya saja cantik," kata Hanna Silvan.

"Ya sudah nanti kita lanjut pembicaraan ini. Hanna, bikin yang bagus, ya," balas Floren.

"Siap, Nyonya," kata Hanna.

Hanna pergi untuk berganti baju. Setelah itu, dia ke dapur. Di sana sudah ada Betty yang menatap sinis ke arah dia.

"Sudah puas cari muka depan bos kita?" tanya Betty.

Hanna hanya diam. Dia langsung menata kue kue yang sudah jadi untuk tamunya Floren dan mendekornya.

Brak

Betty tiba-tiba mendorong kue yang sudah Hanna tata hingga berantakan di lantai.

"Kamu apa-apaan sih?" tanya Hanna sambil memegangi jantungnya.

"Betty, kamu gila? Nanti kalau nyonya tahu ini kuenya jadi hancur kayak gini gimana?" tanya Adel.

"Kamu belain dia aja terus. Dia itu penjilat tahu," balas Betty.

"Terus kalau dia penjilat kamu apa, perusak?" tanya Adel.

"Sudah, kalian menjadi bertengkar gara-gara aku. Lebih baik sekarang ada tidak kue yang lain? Nanti nyonya Floren bisa marah besar," kata Hanna.

"Ya kamu lihat aja sendiri," balas Betty.

Betty malah mendudukkan diri di kursi tanpa peduli Hanna dan Adel yang kesusahan gara-gara dia.

"Ada, Hanna. Ini masih ada di tray. Kamu bantu aku susun dan dekor bantu, ya," kata Adel.

"Iya," balas Hanna.

Hanna menghelakan napas kasar. Dia merasa semua orang di sini seperti tidak menyukainya, padahal dia selama ini berperilaku biasa.

"Guys, sudah jadi belum? Ya ampun, kenapa  berantakan gini? Kalian kerjanya ngapain aja sih?" tanya Beni dengan logat perempuannya.

"Kamu diam aja deh," kata Adel.

"Adel, bagaimana aku bisa diam kalau melihat kuenya begini? Ya ampun, jatuh gini. Eh, Betty, kamu ngapain duduk di situ gitu?" tanya Beni.

"Ya daripada kamu, ngoceh kayak perempuan gitu lebih baik bantu dong," jawab Betty.

"Ogah. Aku laporin kalian kalau kalian bikin lama. Itu tamu penting nyonya sudah mau datang," kata Beni sambil melambai-lambaikan tangannya.

Adel memutar bola matanya. Dia yakin Beni keluar pasti untuk memberikan laporan kepada nyonya mereka.

"Ayo kita dekor ulang lagi sebelum nyonya tahu," kata Adel.

Hanna dengan cepat mendekor kue-kue mini itu dengan krim, beberapa toping coklat dan buah-buahan.

"Wah, jadi cantik," puji Adel mengacungkan jempol ke Hanna.

"Terima kasih, Adel. Nanti kapan-kapan aku belajar cara bikin kuenya juga biar aku bisa membantu kamu," kata Hanna.

"Kamu mau gantiin aku?" tanya Betty.

"Aku tidak berpikir untuk menggantikan kamu. Aku hanya ingin bisa bikin kue juga, bukan hanya dekor saja," jawab Hanna.

Tap tap

Suuara langkah kaki terdengar disusul dengan suara deheman seseorang membuat mereka langsung menghadap Floren.

"Ada apa ini? Kata Beni kalian bertengkar," kata Floren sambil menyilangkan tangannya.

"Nyonya, gadis ini yang mengganggu kreativitas kami," balas Betty. 

"Jangan fitnah deh, fitnah itu lebih kejam daripada pembunuhan," kata Beni.

"Beni, kamu bisa diam?" tanya Floren.

"Bisa, Nyonya. Maafkan saya," jawab Beni.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Sisa Hidupku Adalah Untukmu

Yu Yuehan adalah seorang presiden direktur yang kaya, sempurna, dan tidak mudah didekati seperti orang kaya pada umumnya - pria terkaya di Kota H; tapi suatu hari, seorang bocah perempuan tiba-tiba muncul dalam hidupnya sebagai putrinya! Walaupun pria itu cukup yakin dirinya tidak pernah menyentuh wanita sebelumnya, hasil tes DNA memastikan bahwa bocah itu adalah anaknya! Segera ia menjadi seorang 'papi' yang baik bagi bocah mungil itu, Xiao Liuliu. Dua tahun kemudian, untuk beberapa alasan yang tidak dapat dijelaskan, Xiao Liuliu menjadi sangat menyukai seorang perawat yang sedang dalam masa percobaan, Nian Xiaomu, yang dipekerjakan untuk merawat Xiao Liuliu. Nian Xiaomu memiliki kepribadian yang kuat dan tidak membiarkan siapa pun merundungnya. Terus-menerus khawatir jika ada yang akan mencelakai putrinya, Yu Yuehan selalu mengawasi Nian Xiaomu. Namun, putrinya yang terlihat baik dan manis di luar, diam-diam mempunyai rencana untuk ayahnya .... Waktu berlalu, Nian Xiaomu menunjukkan sisi yang memikat sedikit demi sedikit; dan untuk pertama kali dalam hidupnya, Yu Yuehan tertarik pada wanita misterius ini .... Kata Kunci: Putri yang Misterius, Putri yang Manis, Tidak Mudah Didekati, Wanita Kuat Adegan yang manis: “Papi, Papi sangat tampan!” pipi Xiao Liuliu memerah. “Papi, aku mau digendong!” Xiao Liuliu merengek. “Papi, aku mau adik perempuan! Ayo cepat buat bersama Mami.” “Papi ....” Yu Yuehan berkata dengan ekspresi datar, "Aku tidak pernah tidur dengan wanita mana pun! Bagaimana mungkin aku mempunyai seorang anak perempuan!?" “Apa Mami tidur dengan Papi tanpa Papi sadari?” Yu Yuehan: "…"

Stupa Demon · Perkotaan
4.8
1546 Chs

Pulangnya Sang Pewaris yang Terbuang dengan Gaya

Begitu dia membuka matanya, Bai Lian mendapati dirinya berada dalam tubuh seorang gadis muda yang terkenal dan manja. Dia mendengar ayahnya adalah bintang baru dan sedang naik daun di Beicheng, mandiri dengan reputasi yang luas; Kakak tirinya yang lebih tua adalah seorang jenius yang telah menduduki puncak ujian kota dan pergi ke Universitas Jiangjing; Adik tiri perempuannya dari kelas internasional yang bersebelahan adalah kecantikan sekolah yang berbakat banyak, lembut dan sopan; Tunangannya adalah bintang emas di bidang keuangan, idola akademis di sekolah yang bahkan tidak pernah melihatnya dengan benar… Dan dia hanya orang biasa tanpa ciri khas dengan kecerdasan rendah, orang biasa, diusir dari rumah sejak awal. Bai Lian: Baiklah, maka dia hanya harus belajar keras dan berusaha menjadi orang biasa~ Semua orang (dengan wajah tersenyum misterius): ...kamu yakin tentang itu?? Gadis muda yang dikirim ke Xiangcheng tanpa latar belakang, tidak tahu apa-apa, semua orang bisa menginjaknya... tetapi mereka tidak bisa menggerakkannya??? [Protagonis wanita yang unik memukau, malas dan manja yang menghancurkan siapa pun yang melawannya vs. protagonis pria yang mulia, keren, dan mendominasi dengan IQ yang mengalahkan semua orang yang ada] PS: Baik pemeran utama pria maupun wanita sangat menawan. Cerita ini sepenuhnya tentang kepuasan membaca tanpa banyak logika, jadi tolong jangan terlalu mendalam ke dalam logika, terima kasih. Pesan: Cintai belajar, jadilah orang baik.

Road of Flowers · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
596 Chs

Kelahiran Kembali di Tahun 80an: Istri Sarjana yang Imut

Tertipu untuk menikah, dieksploitasi seumur hidup sebagai pengasuh tanpa bayaran, dan akhirnya dipukuli hingga mati oleh ibu angkatnya di depan tempat tidur ayah angkatnya yang sedang sakit, kehidupan menyedihkan Shen Mianmian berakhir. Ketika dia membuka matanya lagi, dia menemukan dirinya kembali pada usia lima belas tahun. Shen Mianmian berjanji untuk melarikan diri dari takdir masa lalunya, menghukum sepupu dan ibu angkat yang jahat, namun secara tidak sengaja bersinar terlalu terang dalam prosesnya. Siswa yang sebelumnya berada di urutan ketiga dari belakang di sekolah tiba-tiba naik ke puncak, menjadi kandidat yang diperebutkan oleh perguruan tinggi bergengsi, menyebabkan sensasi di antara semua guru dan murid... Sementara yang lain sibuk belajar, Shen Mianmian sibuk memulai bisnis kecil untuk menghasilkan uang... Sementara yang lain mempersiapkan ujian masuk perguruan tinggi, Shen Mianmian membeli dua bangunan berhantu yang paling terkenal di Beijing sekaligus... menjadi keanehan di mata semua orang, mereka mengejeknya bahwa walaupun dia punya keberuntungan untuk membelinya, dia mungkin tidak punya nyawa untuk tinggal di dalamnya. Sementara yang lain lulus dan sibuk mencari pekerjaan, properti berhantu yang dibeli Shen Mianmian diambil oleh pemerintah, membuatnya mendapatkan sejumlah besar kompensasi penggusuran. Orang-orang yang dulu mengejeknya tidak bisa tidak menampar diri mereka sendiri dua kali... bertanya-tanya di mana-mana apakah ada rumah berhantu yang dijual. Shen Mianmian, yang awalnya butuh meminjam uang untuk biaya kuliah, menggunakan dana penggusuran dan memanfaatkan keuntungan kelahiran kembali untuk membeli sebidang tanah yang cocok dan membangun gedung sewaan, bertransformasi menjadi pemilik tanah terkaya dan paling makmur di Beijing... Suatu hari, Shen Mianmian, yang membawa tas penuh kunci dan baru saja mengumpulkan sewa, ditarik pergi ke Kantor Urusan Sipil. "Shen Mianmian, sudah waktunya bagi kamu untuk membayar apa yang kamu hutangkan padaku."

Yin Family's Sixth Child · Perkotaan
Peringkat tidak cukup
595 Chs
Indeks
Jilid 1

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
Disukai
Terbaru

DUKUNG