Mendegar ucapan yang keluar dari mulut Raffaela, mampu membuat wanita itu mengerluarkan derai air mata. Hanya saja, mulut yang seharusnya melengkung ke bawah, harus Ia lengkungkan ke atas dan menatap Raffaela dengan sayup.
"Apa yang kau bicarakan? Apakah Saya harus mempercayai kamu? Bahkan Saya sendiri tidak mengenalimu!" Ucap Wanita itu berusaha tegar dengan apa yang sudah ditakdirkan untuknya. Ia pun juga masih ada sedikit keraguan. Sebab, informasi seperti ini sangat mendadak untuk Ia ketahui.
"Tolonglah, Saya tidak berbohong. Apapun yang Saya ucapkan dihadapan Anda adalaah sebuah kebenaran!" Jawab Raffaela dengan jelas!
"Kebenaran?" Ulang wanita itu dengan air mata yang masih keluar membasahi pipinya yang mulus.
Sungguh, melihat seorang perempuan menangis di hadapan Raffaela sangat membuatnya merasa terluka. Apalagi, wanita tersebut menangisi kepergian sang suami yang nyawanya telah direnggut oleh Raffaela sendiri.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com