webnovel

Divine Wealth System: Watch me Rise!

Penulis: Qijumelzikon
Magical Realism
Sedang berlangsung · 6.2K Dilihat
  • 4 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG

What is Divine Wealth System: Watch me Rise!

Baca novel Divine Wealth System: Watch me Rise! yang ditulis oleh penulis Qijumelzikon yang diterbitkan di WebNovel. Being born into a poor family.His crush took pity on him and gave him money to change his life around.He must pay her back, but... Even with her help, nothing changed.Chris is now a 22-year-old living...

Ringkasan

Being born into a poor family. His crush took pity on him and gave him money to change his life around. He must pay her back, but... Even with her help, nothing changed. Chris is now a 22-year-old living with his crippled rottweiler, Bruno, his only joy left in this life. Will he ever be able to change his life around, or...will he die just as he was born, weak and poor? [Ding! Divine Wealth System activated] 'Even in a million years, I wouldn't have imagined something like this was possible.' [Congratulations for spending more than 10.000 UEC at once, a surprised gift has been sent to your inventory!] With this system, could Chris finally rise on the social scale and become rich? Can he go in front of Sophie and declare his love for her? "I'm not sure of anything, but if it's not impossible, then I'd like to at least try! Watch me Rise!"

tagar
10 tagar
Anda Mungkin Juga Menyukai

The Marshal's Wife is Wild

[Interstellar+Spiritual Power+Pure Romance+Marriage First, Love After+Livestreaming+Gourmet Food+Disguises] Reborn overnight, Qu Tong cried to death; her vast wealth was gone, and she even ended up owing a billion in taxes. Stuck with a cheap husband her cousin didn't want who can't have children? Rarely comes home? And throws in an entire planet to boot? Qu Tong wondered if there could be such good fortune? She carefully guarded her full fertility value, perfunctorily yet sincerely playing the role of a big shot's dainty wife. She grew energy fruits and vegetables, fed them on schedule, and incidentally improved the food for the entire squad by taking care of their home. The Insect Clan attacked, His Highness was injured, ditching class to visit, pah! To check in. His Highness was too aloof; unable to charm him after a long time, she went online searching for strategies and even inquired about how to reasonably inherit all of her husband's wealth in the case of divorce. The next day, Si Yuting glanced at the top search trends, then looked at his guilt-ridden dainty wife and laughed, "That's difficult, considering I'm just divorced, not dead." Well-behaved and clever in front of others, behind their backs she did nothing of the sort. When her shop was reported, she cursed everyone who dissed her in the comment section one by one and blocked them all, leaving the netizens stunned: "Who taught her to curse like that?!!" In the academy competition, the enemy lacked honor, ganging up to bully the weak; Qu Tong pulled out a potion, directly turned the tables, and kicked them all out of the competition—no one can play me for a fool. When encountering a Star Thief, Qu Tong reassured everyone, "Don't panic, I'll go reason with them." Then she single-handedly drove her mecha, cornering the Star Thief: "This is a robbery, hand over everything valuable." ... One day. Qu Tong, holding her medical report, asked, "If I say I can reproduce asexually, would you believe me?" "Guess."

Heart Language · Sci-fi
Peringkat tidak cukup
111 Chs

The Last Wish of The War God

Tidak ada yang berubah, dunia, perspektif manusia, emosi baik dan buruk, konflik dan segala hal tetap berjalan sesuai porosnya. Sebenarnya, sungguh sebuah kekonyolan bagi seorang panglima perang terkuat dibenua Erdyisium, sang Alter Kematian, Khalion Devothan Dewa kematian, dewa perang, iblis haus darah dan penggila pembantaian, semua julukan yang digunakan untuk menggambarkan manusia paling ditakuti diseluruh benua. Yang telah memimpin lebih dari 140 peperangan semasa hidupnya yang sangat panjang. Kekonyolan bahwa dia menghadapi akhir hayatnya, mati akibat kutukan yang ia terima saat perang terakhir di ujung perbatasan Utara. Daratan yang disebut sebagai lembah keputusasaan, The Death of Northen Valley. Mati akibat dari kebodohan dan kenaifannya. "Tidak ku sangka.. " Seluruh sendinya telah mati rasa, tubuhnya membusuk diatas tumpukan salju abadi, Khalion menatap ujung pedang yang penuh darah, tertancap tepat diatas jantungnya. Berkah raja roh yang membuatnya abadi kini terlihat seperti dongeng melihat ia takluk oleh sebilah pedang tanpa tuan didataran dingin salju abadi Utara. Berkat itu bahkan tak bisa menahan kutukan yang menyebar. "Seandainya saja.. aku tahu lebih awal, bahwa dunia ini.. tidak pernah menjunjung kekuatan untuk sebuah pengakuan." Khalion, terbaring lemah tak berdaya, dengan tubuh yang hampir sepenuhnya membusuk dan menghitam. Tepat diatas lingkaran sihir kutukan, yang dulu ia buat bersama dengan Kaisar saat ini, Algreir Vhitton Rox Erdyisium. Lingkaran ini digunakan untuk menaklukkan penguasa mutlak dari Utara yang tak tunduk pada Kekaisaran. Namun, ternyata ia justru menjadi korban utama seperti subjek yang sudah tak layak guna sehingga pantas dimusnahkan. Jika mengingat misi terakhir yang ia terima dari Algreir, seharusnya ia tahu, semenjak pria bajingan itu mewaspadai dan menaruh mata-mata padanya, itu berarti Sang Kaisar merasa terancam dan hendak memusnahkan keberadaannya. Cakar paling tajam dikekaisaran, sungguh konyol, kau harus mati ditangan orang yang dulu kau harapkan pengakuannya. "Hahahaha... seharusnya aku dengarkan apa kata Mikhael, bahwa kaisar itu tamak, rakus, dan serakah. Mungkin, bajingan Mikhael itu kini telah berhasil menembus istana dan melakukan pemberontakannya." Kepingan salju yang mulai turun, pembusukan yang menyebar cepat diseluruh tubunya, indra dan syarafnya yang mati satu-persatu. Akhir hidup sang legenda, Sang dewa perang akhirnya menutup matanya, dibawah kepingan-kepingan salju kecil yang berjatuhan. Penyesalan, rasa terkhianati, rasa bersalah, ketidak mampuan, amarah yang bergemuruh serta kesedihan yang memuncak, seluruh emosi negatif yang terus menerus muncul membuat mata Khalion menjadi berat untuk sekedar menutup. "Aku.. seperti belum bisa meninggalkan emosi ku.." Batinnya yang masih bergejolak walaupun ia tahu, bahwa kesadaran terakhir yang ia miliki saat ini, sedang berjalan berdampingan dengan kematian yang sedang ia alami. "Harapan.. aku tidak pantas, tapi.. ku ingin hidup untuk tujuan ku.. apakah.. aku bi.. sa... "

UnknownSense · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan

DUKUNG

Lebih lanjut tentang buku ini

Restrictedmature rating
Lapor