"Kau sudah menyukai Bryan, Monica. Jangan berbohong dan jangan berdusta! Karena aku tahu bahwa hatimu telah kau isi dengan keberadaannya. Menjadi merana seperti ini karena ketidak hadirannya. Namun kau, sampai saat ini masih juga sama sekali tidak menyadarinya?" ungkap Martha dengan keyakinan yang bisa dia percayai setelah melihat gelagat Monica selama beberapa waktu ini semenjak dia putus kontak dengan Bryan.
Monica lalu menimbang sejenak. Merasa ucapan itu terlalu berlebihan. Namun tidak berusaha membalasnya.
"Kau masih berkomunikasi normal dengan Haikal dan Kevin seperti biasanya. Walaupun sangat jarang. Namun intensitas komunikasi kalian masih terjalin," ucap Martha.
Lalu menambahkan.
"Lalu bagaimana dengan Bryan? Bukankah karena kau sungguh-sungguh kehilangan kontak darinya, maka kau kini jadi urung-uringan?"
Monica akhirnya mengerti dengan baik apa yang sebenarnya dimaksudkan oleh Martha.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com