Martha mulai mengalihkan perhatian Monica agar tidak terlalu stress dan memikirkan masalah Bryan terlalu jauh. Namun cara yang dia gunakan sangat salah, ketika pertanyaan alihannya tetap dia limpahkan pada masalah baru yang akan Monica hadapi bersama dengan Bryan besoknya.
Monica spontan menepuk keningnya dengan berbagai macam perasaan lelah.
"Aku tidak mau peduli dan tidak ingin peduli, Martha. Kita lihat bagaimana besok pria itu bisa bersikap sangat baik-baik saja ketika mungkin saja jahitannya itu robek,"
Martha spontan menatap dalam diam ucapan mengerikan Monica yang sudah seperti doa. Lalu memilih kembali saja bekerja dengan baik sebelum dirinya juga akan dikutuk oleh bosnya sendiri seperti dia mengutuk Bryan.
"Okay and alright. Let's see later," ucap Martha kacau dan tidak ingin mencoba mengambil pusing bagaimana nasib Bryan nantinya harus berhadapan dengan wanita iblis di depannya itu.
***
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com