Luci berjengit di tempatnya duduk saat ini, seperti saat dia merasakan sebuah jarum atau duri yang ditancapkan pada kursi di mana dia sedang duduk. "Jadi maksudmu nenek sedang menyiapkan sebuah rencana?" tanya Luci dengan wajah khawatir.
"Tepatnya rencana rumit yang mungkin akan sulit kita tebak," jawab Evan berwajah serius. Rambut keren hasil kerja Patty kini sudah mulai acak-acakan, termasuk setelan rapi miliknya kini telah kusut di sana-sini semenjak dia duduk sembarangan di lantai.
Luci beringsut mundur, lalu mengusap lengannya beberapa kali. "Kenapa kau membuatku merinding? Kau juga belum tau kemana kita akan dibawa nenek saat ini." Luci jelas sangat cemas dan Evan maklum akan itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com