webnovel

Di Balik Niqab Istriku

Penulis: Daoistovzdb
Fantasi
Sedang berlangsung · 1.1K Dilihat
  • 1 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Arjun Saputra (Arjun) adalah pemuda yang sukses dan tampan berusia 25 tahun, yang memimpikan memiliki istri yang cantik dan seksi. Namun nyatanya dia justru di jodohkan oleh perempuan memakai niqab bernama Dinda Adea Putri (Dinda). Ayah Arjun yang merasa mempunyai hutang budi pada ayah Dinda karena ayah Dinda membantu ayah Arjun waktu ayah Arjun tinggal di kairo yang kuliah mengambil beasiswa di sana. Arjun menolak perjodohan itu karena Arjun ternyata sudah memiliki kekasih seperti impiannya selama ini yaitu yang cantik dan seksi dia bernama Sinar. Lalu apakah yang terjadi selanjutnya, apakah Arjun bisa mencintai dan menerima Dinda?. Atau malah sebaliknya Arjun malah ingin bercerai dari Dinda??. Di simak ya kak ceritanya. Terimakasih salam Daoistovzdb.

Chapter 1Bab 01

Arjun bermuka masam saat dia tahu dirinya akan dijodohkan dengan perempuan yang sama sekali bukan tipenya. Dia tampan dan sukses, ingin mendapat gadis seperti yang ia inginkan begitu mudah. Hanya saja kedua orang tuanya yang kolot memaksa dia menikahi Dinda yang sudah yatim.

"Romo, apa tidak ada pilihan gadis yang lain? Kenapa harus dia?" protes Arjun menahan emosi.

"Lancang. Memangnya kenapa dengan Dinda? Dia juga sarjana sama sepertimu. Bahkan dia lebih pintar dari kamu. Dia hafal Al-Quran dan perempuan yang sholehah!" jawab Farel tegas.

"Tapi aku tidak suka dengan gadis yang bercadar, aku malu dengan teman-teman jika mereka mengejekku Romo. Selama ini pacar aku cantik dan juga seksi, sedangkan dia? Ah.." teriak Arjun memegang kedua kepalanya yang terasa berdenyut.

"Arjun, apakah kamu sangat bangga dengan para gadis yang suka mengumbar aurat dan berlenggak-lenggok yang tidak mempunyai tata krama itu? Apakah kamu yakin jika perempuan-perempuan yang sudah kamu bawa pulang itu bisa menjadi istri yang berbakti dan seorang ibu yang bisa mendidik anak-anakmu?" balas Farel.

"Romo, tapi sekarang bukan zamannya untuk dijodohkan. Aku ini muda dan sukses, juga bisa memilih pilihan sendiri." bujuk Arjun tidak mau menyerah.

"Bukan hanya sukses di dunia saja yang Romo inginkan, tapi Romo au punya menantu yang bisa merubah kamu menjadi lelaki yang sholeh. Dan juga bisa memberikan cucu yang sholeh, sholehah!" jelas Farel.

"Tapi tidak harus dengan Dinda juga kan Romo?" bantah Arjun.

"Amih, jika saja dulu Amih tidak menghalangi Romo memasukkan Arjun ke pesantren dia tidak akan jadi seperti sekarang ini. Lihatlah kuliah di luar negeri dengan budaya dan pergaulan yang bebas. Romo sungguh menyesal, Romo sungguh menyesal. Romo jadi orang tua yang gagal sampai anak semata wayangku hanya memikirkan nafsu dunia saja!" keluh Farel.

Bella hanya menunduk, tidak berani menatap suaminya yang sudah murka.

"Romo, jangan salahkan Amih. Memang aku yang tidak mau masuk pesantren." bujuk Arjun pada Amih nya yang menjadi sasaran.

"Romo tidak mau tahu, jika kamu masih menghormati Romo maka menikahlah dengan Dinda. Jika tidak mau, maka terserah kedepannya jangan pernah menyebut Romo lagi!" ancam Farel masuk ke dalam kamar.

"Ah.. Kenapa jadi begini sih? Sial sekali hidupku." gumam Arjun.

"Leh, kamu harus bisa memahami Romo kamu. Semua itu karena dia juga merasa punya hutang budi pada Romo Dinda." bujuk Bella.

"Hutang budi? Memangnya Romo punya hutang apa Amih?" tanya Arjun penasaran.

"Dulu semasa muda, Romo kamu kuliah mengambil beasiswa di kairo. Di saat itu dia masih miskin, tidak punya apa-apa dan untuk makan saja sampai sulit. Kemudian Romo kamu bertemu dengan Romo nya Dinda, diajari membuat kaligrafi dan menjual bersama-sama hasil kaligrafi nya sampai mereka berdua sukses hingga sekarang. Dan ayah Dinda meninggal dalam kecelakaan, Romo berjanji pada Romo nya Dinda untuk menjaga Dinda." jelas Bella lembut.

"Amih, Romo kan bisa saja mengangkat Dinda menjadi anak. Tidak perlu menjodohkan aku segala, aku tidak mau!"

"Karena Dinda adalah menantu idaman Romo kamu, sebaiknya kamu patuh saja. Semua ini demi kebaikanmu, dari pada Romo marah dan jatuh sakit kamu sendiri yang akan menyesal." bujuk Bella.

....

Malam harinya Arjun dan kedua orang tuanya datang mengunjungi Dinda untuk melamar, saat itu walau Dinda memakai cadar tetapi dia masih bisa melihat kedua bola mata yang memerah bekas menangis.

"Mungkin dia masih bersedih karena Romo nya meninggal." batin Arjun.

Walaupun ada sedikit rasa kasihan, tetapi hatinya terus meronta. Arjun merasa hidupnya hancur, menikah dengan gadis yang tidak dicintai sama seperti siksaan baginya.

Sepanjang acara Arjun hanya diam saja, begitu juga dengan Dinda yang terlihat tampak begitu pasrah.

Esok harinya Arjun menemui Dinda yang berkerja sebagai dosen di salah satu Universitas ternama.

Mereka berdua duduk di kantin sambil memesan minuman.

"Dinda aku tahu waktu kamu tidak banyak, jadi aku akan langsung berterus terang. Aku belum bisa mencintaimu, jadi jika kamu tidak mau menikah denganku sekarang masih bisa membatalkannya dan bicara pada Romo. Aku yakin Romo pasti akan mengerti." ucap Arjun serius.

Dinda tidak kaget, tetap tenang dan meminum minumannya dengan santai.

"Apa itu cinta? Aku tidak meletakan cintaku dengan manusia. Aku menikah hanya ingin berbakti pada Romo ku yang sudah berwasiat sebelum beliau meninggal. Jadi setelah menjadi istrimu aku akan berusaha memenuhi kewajibanku, sedangkan kamu terserah ingin bagaimana aku tidak akan menuntutnya."

Arjun tidak menyangka jika akan mendapat jawaban yang menohok ini, serasa hilang harga dirinya karena seolah kehadirannya tiada artinya.

"Baiklah kalau begitu, jadi setelah menikah aku tetap akan menafkahi lahirmu. Tapi jangan meminta nafkah batin." balas Arjun langsung berpamitan pergi.

....

Dinda meneteskan air matanya, belum hilang kesedihan di hatinya atas kepergian Romo nya kini dirinya harus di hadapkan dengan pernikahan tanpa cinta.

Dinda memang tidak mencintai Arjun, sama halnya seperti Arjun bukan calon suami idaman yang di inginkan oleh Dinda. Dinda tidak ingin muluk-muluk, hanya menginginkan imam yang mampu membimbingnya ke surga dan menyayanginya sepenuh hati. Sedangkan pernikahan ini adalah permintaan Romo nya sebelum wafat.

"Assalamu'alaikum." sapa seorang lelaki sopan.

"Wa'alaikumussalam." jawab Dinda.

"Dinda, kamu kenapa di sini sendirian?" tanya Geger.

"Oh Pak Ustaz Geger, ini hanya ingin minum saja di kantin." jawab Dinda.

"Ini aku ingin memberikan kartu undangan, besok jam empat sore Vina ulang tahun. Dia sangat bersemangat mengundang kamu, jadi aku harap kamu bisa datang." ucap Geger.

"Iya, terimakasih banyak." jawab Dinda tersenyum di balik cadarnya.

"Kalau begitu aku permisi dulu ya. Assalamu'alaikum." pamit Geger.

"Wa'alaikumussalam." jawab Dinda.

Dinda menatap sekilas punggung Geger, mereka berdua jika sedang di luar kantor memang selalu berbicara tidak formal karena memang sudah dekat.

Geger adalah lelaki yang sholeh, santun juga penyayang, duda beranak satu berusia lima tahun. Dinda mengenal mereka saat tanpa sengaja melihat Geger dan istrinya berkelahi, sedangkan Vina yang saat itu masih berumur dua tahun hampir saja tertabrak motor. Dinda yang mau pulang kuliah langsung menolong Vina sampai dirinya terluka. Sejak saat itu Vina sangat lengket dengan Dinda.

Dinda bisa masuk jadi dosen di Universitas tempatnya sekarang mengajar juga atas dasar rekomendasi dari Geger, sehingga hubungan mereka semakin dekat seperti kakak adik. Apalagi usia Dinda dan Geger terpaut enam tahun.

"Aku beli hadiah apa ya? Hem.. Vina sangat menyukai boneka beruang, nanti aku beri hadiah itu saja." batin Dinda.

Sepulang mengajar, Dinda langsung menuju ke salah satu Mall terdekat. Dia terbiasa apa-apa sendiri karena baginya kesunyian lebih nyaman. Bukan karena dia tidak ingin punya teman tetapi memang dia tidak pandai berteman jika tidak di sapa duluan.

Setelah menemukan boneka yang bagus, dia ingin mengambilnya tapi sayang dari sebelah ada tangan orang lain yang meraihnya.

"Sorry, ini aku dulu yang sudah melihat." ucap seseorang itu.

Dinda menoleh, dan cukup kaget karena orang itu adalah Windi yang merupakan ibunya Vina.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Terlahir Kembali Sebagai Jodoh Alpha Terkutuk

Apa yang terjadi ketika seorang dewi jatuh cinta pada seorang shifter? Asara; dewi cinta, dihukum oleh ayahnya, dewa petir. Kesalahannya adalah jatuh cinta pada seorang shifter manusia Alpha. Untuk menebus dosanya ia terlahir kembali sebagai Cassandra LeBlanc; seorang Putri manusia di Kerajaan Speldaria yang magis. Keluarga dan kerajaannya, kecuali saudara perempuannya yang tengah, mengucilkannya karena dia lahir tanpa kemampuan sihir apapun dan dia tidak memiliki ingatan tentang identitas sejatinya. Tunangannya, penyihir komandan yang kuat dari Speldaria, tidak terganggu olehnya. Dia menginginkan seseorang yang kuat. Kehidupan Cassandra terbalik ketika ia diberi seorang budak pejuang oleh Alpha dari Dusartine yang perkasa. Dia diminta untuk berpartisipasi dalam Acara Arena Tahunan dengan berkolaborasi dengan pejuang tersebut. Cassandra yang membenci 'Arena' dengan seluruh nafasnya. Tempat di mana darah mengalir seperti anggur dan kehidupan lebih murah dari udara yang mereka hirup tidak mengerti tujuannya di dalamnya. Di atas itu semua, pejuang misterius itu memengaruhi dirinya dengan cara-cara yang tak terbayangkan. Pandangannya yang hipnotis membuatnya tidak tenang. Essensinya yang langka membuatnya kewalahan. Tubuhnya yang kekar berwarna perunggu membuatnya dipenuhi pikiran berdosa. Bahkan mimpi tentang kehidupan masa lalunya pun menghantuinya. Ketika 'Arena' dimulai, agenda tersembunyi dan kebenaran yang mendasarinya terungkap dan Cassandra diberi nasib oleh takdir. Dia tidak punya pilihan lain selain menyerah dan memilih jalan. Pertanyaannya adalah. Bagaimana Cassandra mengatasi begitu dia mengetahui tentang kutukan yang diletakkan padanya? Akankah dia mampu memperoleh kemampuan sihirnya dan melawan ayahnya? Siapa yang akan membantunya sepanjang perjalanan? ~Penggalan~ Kemudian dia merasakannya, seluruh dirinya. Semua kekasarannya. Kekuatan lengannya. Kelembutan bibirnya. Genggaman tangannya. Kehangatan nafasnya. Otot-otot dalam tubuhnya menegang karena implikasi tidur dalam pelukan seorang pria. Dia belum pernah tidur dalam dekapan seorang laki-laki sebelumnya. Seluruh kulitnya bergetar seperti percikan api kecil yang menari di bagian-bagian yang bersentuhan dengannya. Celah-celah di otaknya memiliki ingatan yang bukan miliknya. Sentuhan ini entah bagaimana tidak terasa asing baginya. Dia merasa aman dalam pelukannya yang menenangkan dan tidak ingin mendorongnya pergi namun dia tahu ini jauh dari pantas. Cassandra mencoba untuk merayap keluar dari genggamannya, lengannya tampaknya terbuat dari besi karena tidak mau bergeming. Pakaian tipis yang dia kenakan terangkat dari paha putihnya yang terbuka saat paha kecokelatan dan kekar dia terlipat di atasnya. Dan sekarang dia bisa merasakan sesuatu yang menusuk punggungnya. Matanya tiba-tiba melebar dari kesadaran dan Cassandra benar-benar panik. “Lepaskan!” Dia bersuara dengan berat. Siroos perlahan mengangkat kakinya dan melonggarkan pegangan di pinggangnya agar dia bisa bergerak menjauh. Dia terbangun ketika dia untuk pertama kalinya menjadi kaku tetapi ingin melihat apa yang akan dia coba. Dengan mata yang terbelalak lebar dia mencuri pandang ke arah pria yang memeluknya seperti harta berharga, hartanya. Mata emas cairnya berkedip terbuka dan ada kelembutan dan keinginan dengan cara dia menatapnya. Rambut coklat lembutnya bergelombang melewati matanya karena dia lupa berkedip, menatap kecantikan abadi yang dia miliki. Aromanya yang unik adalah penyiksaan bagi indranya. Seperti dia ingin menggenggam pergelangan kaki mungilnya, menariknya darinya dan memiliki dia terhampar di bawah dirinya. Untuk mencium kulit yang mengeluarkan aroma sedemikian rupa yang membuatnya gila. Sebagai gantinya, dia menekuk lengannya dan menaruhnya di bawah pipinya, menggunakannya seperti bantal untuk menatapnya dengan mata yang penuh keinginan. Ketenangan canggung di antara mereka berlangsung lama saat Cassandra membersihkan tenggorokannya. “Apakah kamu harus naik di atas saya untuk tidur?” “Itu tidak disengaja tetapi pasti menggoda dan pasti tidak akan terakhir kalinya.” Suaranya yang dalam dan hipnotis bahkan lebih memikat di pagi hari saat itu menggema di sekitarnya. Cover buku adalah milik saya.

Sunny_Shumail · Fantasi
Peringkat tidak cukup
262 Chs
Indeks
Jilid 1

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
WoW! Anda akan menjadi peninjau pertama jika meninggalkan ulasan sekarang

DUKUNG