webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasi
Peringkat tidak cukup
1613 Chs

Meraih Inti Kristal Idaman

Fruit 257: Meraih Inti Kristal Idaman

Andrea heran sekaligus takjub ketika dia merasakan kedua elemen kuat yang menyelubungi pedang-pedang misterius itu. Ia menoleh ke Rogard. "Ro, gimana menurut kamu pedang-pedang ini?" Ia ingin tau apakah Rogard bisa merasakan jiwa pedang di dalam kedua pedang tersebut.

Rogard menoleh dan Dante melirik. Ia heran kenapa Andrea lebih banyak bergantung kepada Rogard dalam banyak hal ketimbang kepada dirinya saja? Dante bertanya-tanya apakah dia tidak cukup kompetibel bagi Andrea?

Sementara Dante sedang berkutat dengan pemikiran ajaib cemburu tak jelas dia begitu, Rogard sudah menyentuh pedang biru pucat. Ia segera menarik tangannya kembali, sama seperti Andrea tadi.

"Gimana, Ro?" tanya Andrea menunggu opini Rogard.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com