webnovel

ARDI YANG...

Baru juga sampai dirumah, sudah ada pesan lagi dari Ardi ganteng itu. Kok ngebet banget sih tuh cowok ya...heran bukannya katanya banyak yang mau sama dia ?? Emang segimana spesialnya sih aku ? dalam hati Ririe. Atau emang Ardi benar udah jatuh cinta sama aku gitu ?

Ardi :"Bagaimana Rie, sudah sampai rumah ? kabarin aku yaa, supaya bisa langsung meluncur kesana."

Ririe :"Datang aja."

Singkat jawabannya, sekenanya, karena ia bingung engga tau pasti harus bagaimana. Sekarang Ia mencoba berani mengalir saja. Rencana makan bersama dengan orang tuanya tadi juga sebenarnya hanya alasannya saja untuk mencoba menghindar sebisanya.

Ardi semangat, langsung meluncur dengan sedan putihnya. Sesampainya disana, ia melihat Ririe yang sedang duduk santai di teras depan dengan memakai celana pendek dan kaos t-shirtnya. Terlihat cantik dan seksi.

"Hm...hai...," sapanya menyambut tamu spesialnya. Ia tersenyum manis dengan lesung pipit dan rambut agak ikal sebahu yang dibiarkan agak berantakan.

Mata Ardi menatap wajah Ririe terkagum-kagum...cantik,aura nya enak dilihat. Ia pun membalas senyuman Ririe dan mengulurkan tangannya untuk bersalaman.

"Cantik sekali kamu. Rie ! " Ingin rasanya memeluk menciumnya kalau tidak ingat situasi dan tempat sih, nalurinya berkata.

"Aaah biasa aja...gombal Ardi !" katanya sedikit mencibir, tapi tentu senang sekali ia mendengarnya.

"Hasil ujian gimana ...lulus semua ?" tanya Ardi.

"Puji Tuhan . Lulus doong... !"jawabnya yakin kalo masalah kuliah mah.

"Kamu gimana ?" Matanya membulat, manis dan cantik memang !

"Lulus semua juga, empat-empatnya. Semester 2 ini sih lancar,syukurlah ."

"Semester 3 nanti ada mata kuliah Thesis yaa...? kamu udah lihat belum seperti apa sih materinya ?" Ririe bertanya.

"Yaaa baru sekilas aja sih aku baca...belum ngerti juga, tapi bobotnya 8 sks, gila pasti berat itu hehehe."

"Eeeh ngomong-ngomong, jadi engga kita keluar ?" tanya Ardi.

"Ooh lagi pada keluar Ardi . Bapa lagi antar ibu beli tanaman hias di kawasan Gunungpati, mungkin agak lama mereka pulang."

"Adik kamu , Andhika ?"

"Lagi kuliah ! Baru saja berangkat... . "

"Ooh...kamu sendirian dong ?" tanya Ardi sambil mengernyitkan alisnya.

"Iyaaa...sesekali sendirian dirumah enak. Tenang ."

Ardi mengangguk dan mengedarkan pandangannya ke sekitar halaman pepohonan itu.

"Kenapa engga kamu sendiri yang rawat tanamannya Rie ?"

"Engga hobi," Jawabnya singkat sambil menggelengkan kepalanya.

"Oh iya mau dibuatkan kopi ya Ardi ? tanya Ririe lembut.

"Hm...boleh asal engga ngerepotin hehehe... ." Mata Ardi membulat, tampak semakin ganteng.

Ririe pun masuk kedalam. Sejenak kemudian, Ardi masuk ijin ke toilet. Aaaah ada aja idenya lelaki ganteng ini.

Dia melihat Ririe yang sedang menuangkan air panas , berdiri membelakanginya. Hm... .

"Kopinya sudah aku taruh dimeja teras Di," katanya sewaktu melihatnya keluar pintu toilet.

Ardi mendekati Ririe yang masih didapur .

Ia mendehem. Ririe langsung membalikan badannya agak terkejut . Tapi ia seakan-akan tersihir dengan sosok pria tinggi ini. Ia menatap wajahnya dan sepertinya menantang kelelakian Ardi, ia membuka matanya lebar, pikirannya kosong, jantungnya spontan berdebar engga karuan.

Ardi menyentuh rambutnya "Duuuh cantiknya kamu ... ." Ia merayunya.

Ririe tersipu. Ardi semakin mendekat. Ia memeluknya dan mencium bibirnya sekali, dua kali dan semakin hot , Ririe pun membalas ciumannya , semakin panas sampai tangan Ardi mulai beraksi kembali. Uuuuh...desahan nafas Ririe... .Tapi Ririe segera tersadar,

"Jauh...jauuuuh sana aaagh!" bentaknya sambil mendorong tubuh Ardi menjauh. Mata ririe yang sudah agak sayu tadi ,kembali segar. Ia segera merapikan rambutnya yang acak-acakan, dan menyeka wajahnya dengan air.

Merekapun kembali duduk di teras depan, sambil menikmati suasana hijau disana. Ririe yang mulai enak perasaannya dengan Ardi pun, kelihatan lebih riang, lebih ringan pembawaannya. Dan itu disukai oleh Ardi.

"Liburan kamu di Bandung , gimana Rie...,? cerita dong...ehm ! "tanya Ardi yang otomatis ingat kalau Ririe sudah punya pacar disana.

"Eeeh...baik aja sih nyenengin gitu. Aku ketemu banyak teman lama disana. Murid-murid aku dulu juga pada senang...lucu-lucu mereka , ada si Ami , bawakan makanan buat makan siang aku...heheh...baik-baik mereka. Pingin rasanya ada diantara mereka lagi... ngangenin banget !"

"Ami itu murid kamu ?"

"Iyaaa...keciiil imut. Tapi pintar bahasa Inggrisnya, pengucapannya betul, ada bakat mungkin."

"Pacar ...gimana pacar ? ketemu juga dong disana ? " selidiknya penasaran.

"Yaaa gitu deeh ...." jawab Ririe langsung berubah rona mukanya, engga mau dia ditanya-tanya soal Hasann.

"Aku tuh juga ditawarin buat ngajar lagi disana, kalo udah lulus S2 aku...hhehee." Mukanya langsung berubah ceria lagi.

"Oh yaaa...hmm...nyenengin juga yaaa...iya mereka baik-baik, aku bisa ngerasa'in juga dari cerita kamu." Ardi mengerti perasaan Ririe yang engga mau diganggu.

Sejenak mereka terdiam. Ardi menatap Ririe yang sedang duduk dengan satu kakinya dilipat kedalam dikursi rotan itu , dan ia mengedipkan matanya...menggodanya. ooh cantik dan seksi cewe ini ,pikirnya.

Ia pun beranjak dari duduknya dan jongkok didepan Ririe sambil satu tangannya memegang tangan Ririe.

"Mau apa siih ?" tanya Ririe sambil berpura-pura menampilkan mimik engga sukanya.

"Hmmm...cantiiik, jangan cemberut gitu doong...,"rayunya dengan tetap menatap wajahnya.

Ririe yang masih dengan wajah yang sengaja dibuatnya asem, didekati Ardi dan bibirnya dicium lembut. Ririe masih terdiam tapi hatinya mulai berbunga lagi, ia mengerjapkan matanya kalem dan mulai merekahkan bibirnya manis.

Duuuh cantiknya kamu ,dalam hati Ardi yang kembali menatapnya tanpa kata-kata. Ardi kembali mencium Ririe dan melumat bibirnya sambil setengah berdiri.

"Aaaargggh ...,desahan Ririe , yang menolak tubuh Ardi supaya menjauh kembali.

"Mesum aaah...!" katanya , asli cemberut sekarang sih.

"Ayoo jalan keluar kita, masak dirumah aja. Kita cari makanan aja yuuk." Ardi putus asa, mengajaknya keluar untuk ganti suasana.