Kondisi perut Dania sudah terasa jauh lebih baik. Kini gadis itu berniat untuk menghampiri Fayez dan yang lainnya di lapangan indoor.
Namun di tengah perjalanan, ia di hadapkan dengan Akbar. Laki-laki dingin yang selalu menghindar dari Dania.
"Permisi" ucap Dania pada Akbar yang berdiri tepat di depannya.
"Lo sakit?"
Dania mendongak, menatap bola berwarna coklat milik Akbar. "Lo nanya sama gue?"
"Hm" jawab Akbar sembari mengangguk samar.
"Gue cuma sakit perut. Tapi udah mendingan."
Tidak ada sahutan apa-apa yang keluar dari mulut Akbar. Mereka masih bertahan dengan posisi yang sama selama beberapa menit.
"Kalau lo sakit, lo mending istirahat di uks."
"Lo udah peduli lagi sama gue?"
Akbar terdiam. Kedua tangannya ia masukkan ke dalam saku celana dengan tatapan lurus ke depan.
"Gue bukan peduli. Tapi gue nggak mau lo pingsan di sini, dan ngerepotin gue."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com