"Kalau gue mual karena hamil?"
Samudera membulatkan bola matanya. Namun bibirnya masih terkatup.
"Lo...."
Kepolosan wajah Samudera membuat Ainina tergelak.
"Lo percaya kalau gue hamil?"
Samudera menggeleng polos. "Emang lo beneran hamil?"
Gadis itu memukul bahu Samudera di tengah-tengah gelak tawanya.
"Gue cuma bercanda, Sam. Gue mau hamil anak siapa, coba? Gue aja jomblo" ucapnya dengan sisa-sisa tawa.
Samudera tersenyum seperti orang bodoh. Tapi jika ia berani, maka Samudera akan mengatakan bahwa ia tidak peduli. Meski Ainina benar-benar hamil, ia akan selalu mencintainya.
"Lo jangan banyak ketawa dulu. Badan lo masih lemes. Nih, obatnya."
Ainina mengambil satu butir obat berbentuk tablet berwarna hijau dari tangan Samudera.
Ia mengunyah obat tersebut dan langsung menelannya bersamaan dengan air mineral hangat yang tadi Samudera berikan juga.
"Gue kayaknya beneran maag deh, Sam. Soalnya dari semalam gue belum makan nasi."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com