Jadilah mereka bersembunyi di bawah meja sebari membekap mulut mereka sendiri agar tidak menimbulkan suara dan hembusan napas yang terlalu berisik.
"Bu, Pak, apa ada yang bolos dan makan di sini?"
Para pedagang di kantin itu menggeleng pelan sebari menundukan wajah karena ketakutan.
"Eng--Enggak ada, Pak"
"Bener?" tanya pak Bani yang mencondongkan tubuhnya.
Ia berbalik melihat seluruh meja-meja di kantin untuk memastikan dengan kedua matanya sendiri. Namun yang namanya bangkai, walau sudah bersembunyi sedalam apa pun pasti akan tercium.
Begitu pula dengan tupai. Meski sudah bersembunyi di mana pun, pasti akan ketahuan. Bani mulai melangkahkan kakinya dengan sangat pelan. Ia baru saja melihat deretan mangkuk, piring dan gelas yang berjejer di atas meja bagian tengah.
Kedua matanya memicing karena lupa tidak membawa kacamata. Sedangkan di bawah meja sana, Fayez dan teman-temannya sudah kehabisan karena telah cukup lama menahan napas.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com