"Jangan gangu gue," Wiga menolak berbicara apapun pada Sadewa bahkan sebelum Sadewa berbicara. Baru saja satu menit yang lalu Sadewa datang ke ruangan adiknya yang masih berusaha menyibukan dirinya sendiri yang gagal.
Sadewa duduk di kursi depan tempat adiknya. "Ada yang perlu gue jelaskan ke lo," Wiga menggelengkan kepalanya menolak dengan tegas. "Gue menolak,"
"Gue perlu menjelaskannya secara rinci," ucap Sadewa menegaskan, Wiga menggelengkan kepalanya tegas. "Gue enggak butuh," jawab Wiga lebih menegaskannya lagi.
"Mama adalah bunda lo yang sebenarnya," ucap Sadewa lansung saja walaupun sebenarnya dia juga mendengar ayah mengatakannya pada Wiga. "Gue tahu," Sadewa menghela nafasnya berat.
"Bukankah berarti lo adalah adik kandung gue?" tanya Sadewa berusaha menjelaskan hubungan darah yang lebih menyenangkan dari sebelumnya. "Apa gue menganggap seperti itu?" tanya Wiga membuat Sadewa terdiam.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com