Sudah tak tahan mendengar tangisan perempuan yang terkesan tanpa latar belakang yang layak untuk jadi bahan tangisan.
"Sudah jangan menangis.." dia yang biasanya tidak sabaran kini menekan segala egoisnya. Mendapatkan perempuan satu ini sulitnya bukan main, bahkan hal terpedih yakni sekedar jadi yang kedua pernah dialaminya.
Maka dari itu Hendra tampak layaknya pria yang tak bisa berbuat banyak hal untuk mengimbangi kemarahan istrinya, cemburu kelewat batas maupun berbagai gejolak emosi tidak pasti yang akhir-akhir ini di tunjukkan Aruna.
Lelaki bermata biru mengelus punggung istrinya berulang agar meredakan tangisan.
Tak lama Herry menyusup masuk membawa foto yang tadi di tangisi Aruna. Herry menyembunyikan dirinya dan wajahnya di balik foto 3R. Hal tersebut sontak membuat Aruna berdiri dan mendatangi Herry.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com