Setelah puas tertawa, Dae-Joon menyandarkan kepalanya di pohon seperti seorang pengemis. Rambutnya terlihat sangat kusut dan berantakan. Ia ingin meminta tolong, tapi tempat itu benar-benar sepi dan bingung bagaimana ia harus berbicara dengan masyarakat lokal yang ditemuinya.
"Apakah aku akan mati di sini? Tapi, aku belum menulis wasiat!" Tanya Dae-Joon pada dirinya sendiri dengan perasaan yang campur aduk. Ia ingin menangis tapi ia takut untuk menurunkan gengsinya karena dia tidak ingin dikira cengeng oleh semut di sampingnya.
Karena putus asa, Dae-Joon menunduk karena belum menemukan cara untuk membuat dirinya mencapai tujuan.
Beberapa saat kemudian, Arya berhasil menemukan keberadaan Dae-Joon. Namun, ia terkejut saat melihat Dae-Joon bersandar di batang pohon dalam keadaan yang buruk.
"Dae-Joon ... Kenapa kamu datang ke Lombok dengan pakaian seperti ini? Apakah kamu ingin menjadi orang gila?" Tanya Arya setelah ia berada di hadapan Dae-Joon.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com