Cheva, Lian dan Radit masih terpaku tak percaya melihat Ed kini berada di hadapan mereka.
"Siapa yang kamu bilang pencabut nyawa, hah?" Ed bertanya pada Lian dengan sorot mata yang tajam
"Itu pi maksudku … " Lian terlihat bingung dan menoleh kearah lain sambil memikirkan jawaban yang akan dia berikan
"Dasar kamu. Bukannya menyambut kedatangan ayah mertuamu yang jauh-jauh datang kemari. Malah berani-beraninya mengataiku di belakang" Ed bicara dengan nada yang dingin
"Papi kemari karena tahu kalau istriku sedang hamil kan?" Lian kembali bersikap tenang di hadapan Ed dan menatap wajahnya langsung.
"Istrimu itu putriku. Bagaimana mungkin kamu tidak memberitahuku kalau putriku sedang hamil?" Ed dan Lian saling berhadapan satu sama lain sedangkan Radit dan Cheva hanya bisa menonton di samping mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com