Dokter Elizabeth berkali-kali meletakkan stetoskop di dada Si Bayi. Sementara perawat yang lain sibuk membersihkan Adeline. Dokter Elizabeth dan Wuri fokus mengusahakan yang terbaik untuk Sang Bayi. Namun tetap saja tidak ada pergerakan. Tubuh Sang Bayi sudah membiru dan sama sekali diam.
Dokter Elizabeth tampaknya sudah pasrah. Bayi itu hampir dipastikan sudah tidak ada. Adeline sendiri dalam keadaan lemah untuk mempertanyakan keadaan bayinya. Dia kehilangan bayak darah dan nyaris saja terjadi komplikasi kelahiran akibat air ketuban yang terlalu keruh.
Keduanya saling berpandangan dan Sang Dokter menggeleng perlahan. Wajah Wuri tampak cemas dan sedih. Dia memandang bayi mungil itu, lagi danlagi. Seolah Wuri berusaha mencari keajaiban dari apa yang dilihat oleh mata mereka berdua.
Semua tetap sama.
"Terlambat. Inilah hal buruk yang aku khawatirkan. Kau rapikan bayi ini, aku akan memberitahu Tuan Fillan." Perintah dokter Elizabeth pada Wuri.
"Baik, dokter."
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com