webnovel

Cinta Arrogant Sang Editor

Menjadi editor terbaik di Indonesia ketika usianya dua puluh tahun, membuat Sander Brandt melejit. Muda, kaya dan berkuasa untuk sebuah perusahaan media yang besar. Namun ketika dia berhadapan dengan kenyataan bahwa dirinya ditinggalkan oleh Arinda, cinta yang dianggapnya sejati, hanya karena seorang yang tidak sebanding dengannya. Sander menjadi pribadi yang tidak percaya diri dan penuh luka. Semua itu dia tutupi dengan sikapnya yang arogan dan selalu keras saat berhadapan dengan wanita dan cinta. Sebuah proyek berita dengan nilai besar dan penuh rahasia memaksa Sander keluar dari meja kerjanya dan terjun langsung. Dia menuju ke sebuah desa terpencil untuk mendapatkan berita itu. Tempat itu mempertemukan Sander dengan Wuri. Seorang Bidan yang sedang mengabdikan diri di desa tersebut. Keberhasilan Sander membuat berita itu melejit, malah memberikan masalah pada Wuri dan seluruh penduduk desa. Membuat Wuri terseret ke dalam penjara. Usaha Sander untuk menyelamatkan Wuri justru membuat keduanya jatuh cinta dan mengetahui rahasia kelam masing-masing. Karakter insecure dibalut arogansi yang dipertemukan dengan karakter yang penuh rasa benci dan curiga. Dua orang dari dua profesi dan latar belakang kehidupan yang berbeda untuk jatuh cinta dan melupakan perbedaan. Bisakah dua hati dengan luka masa lalu bersatu dalam cinta? Cinta Arrogant Sang Editor! Silahkan terhubung dengan Author di: FB: Ans Afriana IG: Ans Afriana Tiktok: Ans_Afriana Linkedln: Afriana Setiawan

Ans_Afriana · perkotaan
Peringkat tidak cukup
404 Chs

333. KEMBALI DARI KEMATIAN

Dokter Elizabeth berkali-kali meletakkan stetoskop di dada Si Bayi. Sementara perawat yang lain sibuk membersihkan Adeline. Dokter Elizabeth dan Wuri fokus mengusahakan yang terbaik untuk Sang Bayi. Namun tetap saja tidak ada pergerakan. Tubuh Sang Bayi sudah membiru dan sama sekali diam.

Dokter Elizabeth tampaknya sudah pasrah. Bayi itu hampir dipastikan sudah tidak ada. Adeline sendiri dalam keadaan lemah untuk mempertanyakan keadaan bayinya. Dia kehilangan bayak darah dan nyaris saja terjadi komplikasi kelahiran akibat air ketuban yang terlalu keruh.

Keduanya saling berpandangan dan Sang Dokter menggeleng perlahan. Wajah Wuri tampak cemas dan sedih. Dia memandang bayi mungil itu, lagi danlagi. Seolah Wuri berusaha mencari keajaiban dari apa yang dilihat oleh mata mereka berdua.

Semua tetap sama.

"Terlambat. Inilah hal buruk yang aku khawatirkan. Kau rapikan bayi ini, aku akan memberitahu Tuan Fillan." Perintah dokter Elizabeth pada Wuri.

"Baik, dokter."

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com