"Waaah … Seno, apartemennya sangat nyaman sekali. Apa ini tidak akan menghabiskan uangmu?"
Naya terperangah saat melihat suasana apartemennya yang sangat indah. Minimalis dan cukup untuk beberapa orang. Dapat dipastikan Naya akan betah tinggal di sana untuk beberapa waktu saja. Ia akan menjalani hari sebagaimana mestinya dan tidak akan terlalu meratapi kerinduannya pada negaranya.
Sambil menggendong tas yang isinya cobek, ia terus melakukan room tour ke semua ruangan. Seno dan Nemi pun mengekorinya dari belakang. Mereka senang bisa melihat Naya seceria itu ketika mereka sudah tiba di apartemennya.
"Seno…," panggilan Naya terhenti ketika matanya tak bisa lagi menahan air kebahagiaan. Ia melihat salah satu ruangan dengan pintu yang dimodif beda dari pintu lain. Pintu itu terlihat tetap cocok dengan model rumahnya, tapi tetap saja Naya merasa diistimewakan.
'Kamar istriku.'
"Kamarku di sini?!" lanjutnya yang sekarang sudah berhadapan dengan pintu kamarnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com