webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Menyenangkan dan Menakutkan

Dua jam lebih menyusuri Sungai Siak. Perjalanan berjalan lancar. Tak ada masalah. Udin tampak telaten membawa speedboat. Laju tapi tidak terburu-buru. Berjalan kencang namun tenang.

Kemudian kapal berhenti pada salah satu dermaga kayu.

"Tidak ada masalah kan?" tanya Hanjo.

"Tidak ada, Bos. Kita istirahat bentar di sini. Nahkoda perlu rehat dan melakukan hisapan."

"Hisapan?"

Yusko tertawa. "Biasa, Bos. Hisap tembakau. Merokok."

Hanjo pun tertawa. Ia pun merasa mulutnya sudah pahit. Semenjak keluar hotel, belum menyentuh sebatang rokok.

Inge senang bisa turun dari speed boat. Duduk lama, kakinya terasa kaku dan penat. Ia segera meloncat ke pinggir kapal. Ke dermaga mesti naik melalui tangga. Inge tidak berani. Yusko yang sudah naik mengulurkan tangan. Memegang sebelah tangan Inge. Sementara sebelahnya lagi berpegangan pada tiang tangga.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com