webnovel

CEO Termiskin di Dunia

Posisi Hanjo sebagai CEO terusik setelah kematian Moina, istrinya. Betul, kedudukan di kursi eksekutif tertinggi itu didapatkannya setelah menjadi suami ketiga janda bergelimang harta itu. Namun Hanjo tidak bisa menerima ketika dalam surat wasiatnya, Moina yang biasa dipanggilnya Mamoi itu, hanya menyisakan sebuah rumah kecil dan mobil tua untuknya. Selebihnya untuk kedua anaknya. Lucya dan Melina. Hanjo bukanlah pria dengan modal tampang semata. Ia menduduki jabatan sebagai CEO juga ditunjang oleh kemampuan dan kemauannya untuk belajar. Ia punya banyak kawan. Pandai bergaul. Terjadilah perseteruan dengan Lucya dan Melina. Hingga ia kehilangan posisi sebagai CEO. Ia masuk penjara. Menjadi CEO termiskin. Mampukah Hanjo keluar dari belitan masalah? Apakah ia menjadi CEO termiskin selamanya? Apa yang dilakukannya?

Rehano_Devaro · Realistis
Peringkat tidak cukup
147 Chs

Bukan Membuat Masalah Baru

Marjo yang ditanyai Sarita soal kualitas rumah sakit, berpendapat lebih realistis. Katanya, semua rumah sakit akan berupaya memberikan layanan, pengobatan dan perawatan dengan maksimal sesuai kemampuan.

"Saya kira rumah sakit mampu untuk itu. Tapi kita bisa pertimbangkan juga bagaimana pengangan mereka dalam beberapa hari ini. Kalau tidak sesuai dengan harapan, bisa kita cari rumah sakit yang lebih baik."

"Ya, kita lihat perkembangan dalam beberapa hari ini." Putri menanggapi.

Kabar yang dibawa Marjo dan Hendri mengagetkan seisi kantor. Banyak yang tidak percaya. Kemarin masih segar bugar dan bersemangat sekali menghabiskan malam dengan berjoget, sekarang masuk rumah sakit.

Riska yang mendapatkan informasi itu menanyakan langsung pada Hendri. "Sekarang siapa yang menjaga di rumah sakit?"

Dijelaskan Hendri tentang Sarita dan Putri yang sudah stand by di rumah sakit. Riska yang mengaku bisa turut menjaga, diminta menemui Marjo guna mengatur waktunya.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com