webnovel

102. Pelajaran untuk Sebastian

“Kenapa Anda menatap saya seperti itu, Tuan?” tanya Camilla sambil menjatuhkan kemeja di atas lantai. Wanita itu senang karena pria di hadapannya telah terhipnotis oleh keindahan yang sengaja ia pertontonkan.

Dengan mata menyipit, Sebastian bertanya, “Apakah Anda ingin membalas budiku?”

Camilla spontan tersenyum dan berjalan mendekat. “Tentu saja. Itulah maksud kedatanganku ke sini. Apakah Anda keberatan?”

“Tentu saja tidak. Saya justru merasa terhormat karena mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini,” sahut pria yang tidak bisa berpaling dari bulatan yang semakin menantang. Jari-jarinya telah berkedut menahan waktu yang tepat.

“Lalu, apa yang Anda tunggu?” bisik sang wanita seraya meraih tangan Sebastian.

Sedetik kemudian, Camilla terpejam menikmati kehangatan yang menutupi benda kebanggaannya. Itulah yang ingin ia lakukan sejak pertemuan pertama dengan sang pria.

Bab Terkunci

Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com