webnovel

Black Parade, The Dancing Plague

Fantasi
Sedang berlangsung · 16.7K Dilihat
  • 8 Bab
    Konten
  • peringkat
  • N/A
    DUKUNG
Ringkasan

Kisah kelam dalam hidup dan musik. Tentang hati seorang anak manusia, Mencintai tapi membenci diri sendiri. Sebuah kisah gambaran tentang dunia yang berantakan ketika adanya larangan akan musik dan terjadinya wabah menari yang menewaskan banyak orang. Menceritakan tentang sibisu yg sangat mencintai musik, mencintai suara kerikil be rgesekan,kayu terbakar,angin berhembus,air tenang,bahkan tembok bangunan tua. Namun sangat membenci satu hal,Yaitu "SUARA UMAT MANUSIA" Apakah kau tetap mau menari bersamaku? Santai saja,Tolong cepat Karna aku di tunggu "AKHIR CERITA"

tagar
6 tagar
Chapter 1Prolog - Genesis

Pada suatu malam, dimana bulan seakan malu menampakkan dirinya, dimana malam seakan menggigil akan dinginnya kegelapan, ditemani gerimis, suatu malam ketika langit menangis.

Berlarilah seorang pria tua kumuh dari jembatan kayu rapuh dipinggir kota, sambil mengetuk semua pintu rumah di setiap gang-gang sempit yang dia lalui,  namun dalam dinginnya malam,   tidak ada satu rumah pun yang ramah.

Si kakek hanya bisa melanjutkan lari kecilnya menuju pusat kota, walaupun beberapa kali terjatuh namun dia berhasil bangkit dan berjalan lagi, sampai akhirnya di pusat kota yang jorok itupun dia berhasil bertemu sekelompok orang yang sedang menghangatkan diri mengelilingi api unggun, tanpa berpikir panjang si kakek pun langsung menerobos hingga ke tengah tengah kerumunan, lalu dia mengambil kayu yang ujung nya telah terbakar lalu mengangkatnya, si kakek mulai berbicara, namun orang orang menganggapnya gila karena sebenarnya sikakek hanya mengoceh tak jelas.

Lalu dengan terkejut sikakek ingat kalau dia telah lama lupa bagaimana cara berbicara, diapun mulai menangis karna merasa sia sia, namun ketika dia melihat cahaya api dari kayu yang sedang dia pegang,dia langsung menghapus airmatanya, lalu mulai menggerakkan tubuhnya (kita mengenalnya dengan bahasa tubuh), dia mulai meggoyang goyang kayu yang dia pegang agar apinya padam, lalu dia mulai menggores arang kayu itu ke tanah dan orang orangpun mulai saling menebak apa yang dia gambar, sikakek mulai menunjuk kearah jembatan di pinggir kota sambil menunjuk gambar yang dia buat di tanah.

Dengan tiba tiba seorang gadis kecil memegang tangan adiknya, sambil berusaha membentuk jembatan, dan mencoba memberitahukan maksut si kakek kepada ibunya, lalu ibunya mulai menebak, "Jembatan?" sikakek pun mengangguk, dan gadis kecil melompat kegirangan karena mereka pikir ini suatu permainan.

Lalu sikakek berdiri dibawah gambarnya sambil membentuk tangannya seperti sedang memeluk bayi, meletakkan bayi yang sedang dia peragakan di sisi kiri sambil meniru sibayi sedang mengis, lalu dia tertidur di sisi kanan sambil menggerakkan kedua tangannya untuk menunjukkan bahwa dia memperagakan seorang wanita, dengan cara memberitahu bahwa yang tertidur di situ berambut panjang.

Maka lambat laun orang orang pun mulai memahami maksud dari si kakek sambil mengangguk angkuk satu sama lain, lalu sikakek menyuruh mereka untuk mengikutinya.

Dari sinilah kisah terlupakan kita akan menjadi awal dari akhir cerita si bisu yang dibenci dunia.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Difraksi Fragmen

Edwin Albern, bocah berusia tujuh tahun dipaksa oleh keluarganya berkeliling dunia hanya untuk melihat sisi gelap dari kehidupan manusia. Dunia yang dia tinggali ternyata lebih busuk dari pada yang dia kira, tempat di mana martabat manusia dan nilai kehidupan tidak dapat ditentukan. Kebahagiaan yang dia lihat selama ini seolah-olah hanya kebohongan yang dipamerkan. Pembunuhan, pembantaian, perbudakan dan kekejaman lainnya telah bocah itu saksikan dengan kedua matanya sendiri. Tidak ada tempat aman! Hak asasi manusia tidak lebih dari catatan yang kapan saja bisa diabaikan. Setiap kota yang dia kunjungi selalu ada manusia yang melakukan kejahatan semudah bernapas. Sejak berusia lima tahun dia sudah mengetahui bahwa keluarganya adalah mafia, mereka tidak lebih dari sekelompok penjahat. Karena Edwin yang kecil dan polos dipenuhi idealisme keadilan membuatnya menjaga jarak dengan keluarganya. Bahkan kematian orang tuanya beberapa bulan setelah dia mengetahui pekerjaan mereka tidak sedikit pun menyentuh hatinya. Tapi pandangan hidupnya berubah setelah upacara pemakaman. Kakaknya, anggota keluarganya yang tersisa menceritakan segala hal tentang keluarganya. Mereka mungkin dikenal sebagai mafia, tapi kenyataannya yang mereka lakukan adalah berbeda. Mereka melakukan pekerjaan demi melindungi tempat mereka. Sepotong kebohongan terungkap, tentang dua orang yang bermain peran bahkan rela menipu putranya sendiri. Setelah perjalanannya selesai, bocah kecil itu membuat keputusan, bahwa sekarang adalah gilirannya bermain peran.

MattLain · Fantasi
5.0
276 Chs

My Heart Is Breaking

Hallo ketemu lagi dengan karya Berli yang kedua. Kalau yang kemarin kisah Lardo dan Lalita sekarang kita pindah ke kisah Tiara dan Dante. Semoga Kalian suka ya. Sertinya anda salah paham pak, kemarin hanya sebuah kesalahan, saya tidak bermaksud mengoda atau merayu anda seperti teman-teman saya yang lain. Dante menarik Tiara duduk dipangkuanya "Aahh...Tiara terkejut apa yang anda lakukan?!!!" "Mencari tahu nona" "Men..mencari tahu "tentang apa?" "Satu tangan Dante memeluk kuat pingang Tiara sehingga Tiara tetap dalam pangkuan Dante. Umm...Dante menyipitkan matanya, bagaimana rasanya bibir kecilmu ini Tiara. Aku penasaran, "Lepaskan. Aku bisa melaporkan anda telah melecehkan karyawan anda" "Ha.....ha...menurutmu apa ada yang akan percaya ?" "Aku tidak perduli, lepaskan aku." "Tidak sebelum aku tahu bagaimana rasanya bibir mungilmu ini, tidak pernah ada wanita yang menolakku Tiara dan aku tidak pernah meminta seorang wanita menghangatkan ranjangku seperti aku meminitamu barusan, kau sangat sepesial sayang, seharusnya kau bangga" Jadi berhenti jual mahal, aku sangat tahu dengan sikap sepertimu ini Tiara aku sedang tidak ingin merayumu. Ini hanya permainan kecilmu untuk menaikkan nilai" "Nilai katamu" aku bukan barang tuan besar!" teriak Tiara emosi "Sialan kau Tiara!" bentak Dante Keluar dari ruanganku sekarang juga! teriak Dante dingin, Tiara mencicit keluar dengan jantung berdebar sangat kencang, jangan lupa kopi pahitku besok pagi ingatnya dengan dingin "Apa kau tidak takut aku meracuni kopimu?" "Dante menatap intens kedalam kedua mata Tiara, aku yakin kau tidak akan melakukannya, sekarang keluar. Tiara memegangi dadanya, merasakan dentum jantungnya yang mengila, sialan Dante, aku belum pernah melihat Dante berteriak seperti tadi.

Berliana_Manalu · Fantasi
Peringkat tidak cukup
207 Chs

peringkat

  • Rata-rata Keseluruhan
  • Kualitas penulisan
  • Memperbarui stabilitas
  • Pengembangan Cerita
  • Desain Karakter
  • latar belakang dunia
Ulasan-ulasan
WoW! Anda akan menjadi peninjau pertama jika meninggalkan ulasan sekarang

DUKUNG