Saat kedua pandang mereka bertemu, segala rasa tumpah menjadi satu. Perasaan yang tak di pungkiri masih saling menimpal balas walau harus di sembunyikan rapat-rapat hanya karena anggapan dan ketakutan yang terlalu berlebih. Seulas senyum yang di tampilkan hanya seperti sebuah kedok untuk menutupi perasaan-perasaan buruk.
Seolah di paksa untuk cepat membaik, walau dengan atau tanpa ketulusan di dalam hati. Berada di dalam lingkup yang terlalu sepi dan intim, rasanya memang cukup berat untuk luka yang terlanjur menganga lebar. Mungkin saja akan bertambah parah, walau pun masih ada kemungkinan kecil untuk disembuhkan dengan cepat.
Mereka bisa saja memilih untuk menjauh total dan mengambil langkah ekstrem dalam melupakan, tapi bagaimana dengan status awal yang telah mereka ikat? Bagaimana dengan perasaan tulus dalam artian lain walau bukan yang terlalu jauh? Sebagai saudara. Sungguh, Mike dan Devan masih mengusahakan itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com