Suara pintu terbuka tiba-tiba mengagetkan Sandra yang sedang belajar berjalan. Dia langsung menoleh dengan senyum lebar. Pasti itu Bara yang telah kembali dari makan siang.
Ketika tubuhnya telah sempurna menoleh. Senyum di wajahnya menghilang. Terlihat Brisia dengan wajah tak ramahnya yang datang. Penampilannya elegant khas sosialita seperti biasa.
"Adik saya sampai kehilangan tender jutaan dollar hanya demi perempuan tidak berguna seperti kau? Astaga, dukun mana yang kau pakai untuk mengelabuhi Bara."
Brisia kembali dengan perkataan tidak menyenangkan untuk didengar. Membuat lawan bicaranya memilih memejamkan mata dan menarik napas sejenak.
"Maaf, apa yang Kakak katakan?" tanya Sandra setelahnya.
Brisia mendecih sinis. Perempuan di depannya itu polos, bodoh atau hanya berakting. Dia tidak suka orang yang berpura-pura.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com