Mereka yang bukan pemain inti tentu hanya menunggu giliran mereka datang, menggantikan salah satu kelima pemain tersebut. Pada pertandingan sebelumnya, Ando bahkan sempat merengek mengapa ia tak bisa menjadi pemain inti sedangkan ia yakin performanya jauh lebih baik daripada Reza. Hanya saja Coach Alex tak ingin memainkan salah satu anaknya yang sangat percaya dengan dirinya sendiri sampai tak melihat batas kemampuannya saat ini.
Sedangkan pemain inti Universitas Harapan, Doni hanya mengetahui Wildan dan Samudera saja, sebab selain mereka yang lebih mendominasi dalam turnamen ini, perintah dan desakan dari Coach Alex untuk menjaga ketat juga merupakan salah satu faktor. Center kedua tim, yaitu Rangga dan Wildan telah berdiri di tengah lapangan serta wasit akan melempar bola ke udara. Begitu bola dilempar, Rangga dan Wildan dengan gerakan cepat dan lompatan tinggi berhasil saling mendorong bola ke arah tim mereka.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com