3 Chapter 3

Seminggu setelah kejadian di dermaga, di kediaman Raion, Raion tidur dengan kerutan di wajah dan tubuhnya yang gelisah seolah mimpi buruk terjadi padanya

Dalam mimpi Raion, terlihat Raion yang sedang tiarap ketakutan melihat genangan darah yang mengalir menuju jari jari tangan kanan dan terdengar banyak suara dalam kepalanya, saat matanya mencari dari mana genangan darah berasal, Raion terbangun dari mimpi dengan nafas terengah-engah

Raion langsung bangkit dari tidur nya, mengambil segelas air dan meminumnya.

Hal ini sudah sering terjadi sejak 3 tahun terakhir

Setelah menenangkan pikirannya untuk beberapa menit, Raion pergi kedapur untuk memasak ramyeon, sembari menunggu ramyeon matang "sudah lama aku tidak makan ramyeon sejak bersama gadis itu, ah aku baru ingat, aku punya hutang kepadanya"  Raion yang berbicara pada diri nya sendiri saat menunggu ramyeonnya.

Tidak lama berselang seorang tamu masuk ke rumahnya, lantas membuat Raion menghampiri tamu tersebut

"Oh kakek!, apa yang membawa mu kemari?" tanya Raion dengan senyum manis nya

"Apa kabar mu Raion?" tanya sang kakek dengan kemeja hitam putih dan rambut ubannya yang buat dia terlihat keren bagi Raion

"Aku selalu baik, apakah perusahaan itu sudah bangkrut hingga bisa membuat kakek mendatangi ku sendirian?" balas Raion dengan guraunya

"Sekretaris Shin sudah mengatasi jadwal ku, jadi kau tidak perlu khawatir"

"baiklah, baiklah, jadi apa yang membuat kakek kesini?"

"aku hanya menanyakan kabar mu"

"kakek bisa menanyakan nya melalui telepon"

"kamu bahkan tidak punya telepon"

"maksudku, kakek bisa mengirim sekretaris Shin" balas Raion dengan mengelak, "Kakek, aku bosan, aku mungkin akan keluar berjalan dan melihat seisi kota ini" tambahnya

"baiklah, ku dengar Ed sedang membuka Audisi untuk Entertaimentnya, cobalah untuk melihat" ucap Kakek dengan senyum ramahnya

Raion menjawab dengan senyumnya, Raion dan Park Hyun Ki, sudah saling kenal sejak Raion masih kecil, Raion sudah menganggap Park Hyun Ki sebagai kakeknya

Park Hyun Ki sendiri adalah sahabat dekat Ayah Raion sejak lama, tidak heran Park Hyun Ki di beri kepercayaan penuh oleh Ayah Raion untuk menjadi Direktur utama

"Jika kakek tidak keberatan bolehkah aku meminta uang? berapa pun yang kakek kasih akan aku terima" ucap Raion sebelum pergi

Lalu Kakek Hyun memberinya uang kepada Raion, dan mereka berdua saling berpamitan untuk pergi, saat di perjalanan Kakek tertawa kecil melihat kelakuan dari Raion "Anak itu masih saja seperti" ucap pelan Kakek  Hyun di dalam mobil dan sopir yang mendengarkan hanya tersenyum

***

"bagi peserta yang mengikuti audisi ED Entertaiment harap mempersiapkan segala halnya, kami akan memulai memanggil dengan nomor urut pertama, jika peserta yang di panggil selama 5x berdasarkan nomor urut nya namun tidak masuk ke ruangan akan di diskualifikasi" ucap mc pada acara audisi itu

"aku dapet nomor 122, baiklah Kim Eliza kamu bisa, kamu akan jadi Idol" ucap Eliza sambil melihat kaca cermin toilet di tempat audisinya

Di gedung serba guna yang di gunakan sebagai tempat audisi banyaknya remaja yang antusias mengikuti audisi

"Aku benar benar ingin masuk ke ED Entertaiment" ucap seorang remaja laki laki

"iya tentu aku juga, aku sudah menunggunya" jawab dari temannya

"wah ternyata ED Entertaiment banyak peminatnya" ucap seorang gadis dari sisi gedung lainnya

"salah satu Idol group mereka sudah menjadi International"

"beberapa aktor mereka cukup terkenal"

"CEOnya masih muda dan tampan"

"aku dengar jika kalian lulus audisi, semua fasilitas akan di beri secara gratis hingga debut"

"gedung mereka mempunyai kolam renang, tempat olahraga, dan lapangan sendiri"

"wah benar benar luar biasa"

"nomor urut 1!"

percakapan antara satu orang dan beberapa orang lain dari berbagai sisi sudut gedung, membuat situasi menjadi sangat ramai

***

disuatu kediaman seorang Pria, terlihat banyak tamu yang berdatangan, semua pakaian yang di kenakan bewarna hitam, beberapa meja disediakan, ada yang menangis ada yang sedang mencoba bahagia

"Ibu kamu terlihat baik, apa aku benar anak ibu? ah bagaimana mungkin" ucap seorang pria menggunakan stelan hitam dan kaos abu abu serta sneaker,ia menghadap ke foto sang Ibu yang sedang di pajang diatas bunga bunga

"aku tidak punya dendam apapun kepada ibu, jadi mohon tenang lah disana" lanjut pria itu berbicara "aku tidak punya waktu banyak" lanjutnya

"ada apa ketua?" tanya seorang yang berada di sebelah pria itu

"aku harus segera berlari, ada seseorang yang sedang mengejar ku, jadi ibu maafkan putramu ini" lanjut pria itu dengan senyum dan menundukan kepalanya

"seperti biasa ketua selalu sigap terhadap ancaman apapun" ucap seorang yang berada di sampingnya

lalu pria itu keluar dari rumah, dan ia melihat seseorang berdiri dan sudah menunggunya

"apakah sudah cukup kau mendoakannya?" ucap Pria yang berdiri seakan tau bahwa ia menunggu pria yang sudah di tunggunya akan keluar

"aku dengar ibu mu cukup baik, sangat di sayangkan dia mempunyai anak sepertimu, Zhang Juan, Ketua pada devisi 2 untuk geng dunia bawah, hari ini aku akan menangkapmu" lanjutnya

"Sylvester Zurich, detektif yang bahkan tidak bisa menangkap ketua devisi 2 ini Zhang Juan selama 3 bulan terakhir haha" ucap Juan dengan tawa mirisnya

duarr..

Beberapa mobil meledak di dekat Sylvester berdiri, membuatnya melihat ke arah mobil mobil tersebut, asap yang di timbulkan dari mobil membuat penglihatan Sylvester terhalang, saat matanya kembali melihat ke arah Juan, Juan sudah tidak ada di tempat, namun Sylvester masih bisa melihat kemana Juan berlari

Dengan cepat Sylvester berlari mengejar Juan, Sylvester bisa melihat Juan dari jarak yang cukup jauh meski terhalang oleh masyarakat yang sedang berjalan Sylvester tetap mengejarnya, namun tanpa disadari beberapa pengikut Juan berada di belakang Sylvester

"Tangkap dia!"

"Jangan sampai dia menangkap Ketua!"

"Siap!!"

"wooaaahh!!!" ucap dari beberapa pengikut Juan yang bersemangat

Saat Sylvester menyadari pengikut Juan mengikutinya, banyak hal yang di lakukan Sylvester agar pengikutnya terhalang, seperti menjatuhkan dan melemparkan kardus kardus beserta isinya dari yang berjualan disisi sisi jalan

Terjadi kejar kejaran antara Juan, Sylvester dan pengikut Juan di siang hari pada sisi kota, beberapa orang berteriak, mengambil gambar, video, dan beberapa orang lain tercengang

Kekacauan yang di buat mereka membuat polisi ikut mengejar mereka dengan mobilnya

***

Di sisi kota yang damai, terlihat Raion sedang  berjalan santai, Raion membaca sebuah banner yang bertuliskan Audisi pencarian bakat untuk ED Entertaiment

"oh, jadi disini, ramai sekali"

"Apa yang harus aku lakukan?" lanjutnya, Raion yang sudah sampai di depan gedung Audisi

Di karenakan ramai oleh peserta audisi, Raion berdiri diluar gedung dan hanya melihat sekelilingnya dan memperhatikan sekilas yang dilakukan peserta audisi

Seperti sedang menghafal gerak gerik orang, mata Raion tidak bisa diam, tubuhnya secara automatis meningkatkan kewaspadaan

aaaa, duaarr

Tiba tiba terjadi sesuatu yang tidak jauh dari gedung audisi, seperti suara teriakan dan ledakan kecil yang terdengar hingga ke kuping para peserta dan Raion yang sedang berada di luar, bahkan ada yang ikut berlari ketakutan dengan apa yang terjadi

Form

+++

Nama: Sylvester Zurich

Panggilan : Sylvester/Syl

Jenis kelamin: Laki-laki

Usia : 27

golongan darah : AB

Zodiak : Cancer

Status : -

Anak : -

+++

avataravatar
Bab berikutnya