webnovel

Perkenalan

Saya gagal lagi.

Ini adalah lamaran ke 7 dari pemuda bernama Kim Yunhoo.

"Apa yang harus ku lakukan, hahaha apa aku benar-benar tak seberuntung itu?"

Yunhoo menunduk mengepalkan tangan nya dan membanting kertas yang di pegang nya.

Ini adalah apartemen kecil sepetak dengan satu ranjang.

Saya tinggal cukup lama di sini.

Yunhoo membaringkan diri nya di ranjang kecil dan sempit itu menyalakan ponsel nya dan melihat lanjutan dari cerita yang belum di baca nya.

Ini adalah cerita novel fantasi yang selalu dia sukai.

Dia hidup hanya dengan bergantung pada cerita novel.

Seketika novel satu habis dan mencapai ending nya dia terus membaca dan membaca banyak novel.

Ini adalah hobi nya dan sekaligus penyelamat hidup nya.

Novel adalah satu satu nya kesukaan Yunhoo dan Selalu bergantung padanya.

Sekarang umur nya telah mencapai 19 tahun.

Dan sekarang sudah waktu ya dia untuk mulai bekerja.

Tunjangan biaya hidup nya telah hampir habis dan uang tabungan nya hanya menyisahkan sedikit uang .

"Payah, aku sangat payah… lagi lagi aku tidak dapat melakukan nya dengan baik. Hahahaha! Andai dunia ini adalah dunia seperti kisah di novel novel."

"Apa hidup ku akan bahagia ya?.."

Saya tersenyun kencang menertawakan diri saya yang konyol itu dan membalikkan pandangan saya ke ponsel kembali.

Chapter 50.

Sekarang saya membaca novel baru lagi. Meski ini adalah novel yang cukup baru dan masih dalam masa on going ini adalah novel yang bagus.

Saya lagi-lagi terpesona dengan Main Charakter di novel ini.

Itu adalah pria pemberani yang berdiri demi semua orang dan membela dunia nya.

Dia melawan dan di khianati teman nya dia berjuang dan membasmi kejahatan.

Ini adalah satu satu nya perasaan hebat yang selalu saya rasakan melihat sebuah Tokoh utama yang sangat hebat dan pemberani.

Saya selalu berharap saya bisa menjadi sebuah Main Charakter yang hebat seperti di novel novel.

Semua charakter yang saya baca dan novel yang saya baca sangat banyak dengan sifat masing-masing charakter.

Saya selalu belajar dan selalu senang hanya dengan membaca cerita yang terdiri di ketikan itu.

Itu terasa seperti nyata untuk saya.

Meski itu hanya ketikan tapu itu terasa nyata dan hidup dalam diri saya, karna itu satu -satu nya penyelamat dan penyemangat hidup saya.

Saya mendapatkan pengalaman dan mempelejari banyak hal dengan membaca novel.

Saya hanya seorang maniak pembaca yang gagal dalam hidup nya.

Inu adalah hidup saya, hidup yang sangat-sangat rapuh dan tidak berharga selayaknya Npc dalam kehidupan ini.

Saya hanya karakter sampingan pengisi dari sebuah Cerita yang kekurangan Karakter.

Yunhoo menghelaskan nafas menatap langit langit kamar nya.

"Apakah sepayah ini? Apakah semangat saya hanya di sini? Tidak,Saya tidak boleh menyerah."

Yunhoo menutup ponsel nya dengan bab yang sama dengan Novel itu.

Bab 50. Jangan Menyerah!

Mungkin yunhoo tidak sadar tapi Di Judul Bab itu tertera dengan jelas Dua kalimat yang dapat di pahami Siapapun.

'Jangan Menyerah'

Ponsel itu tergeletak di Ranjang Kecil itu dengan Kondisi masih menyala dan memperlihatkan Bab 50.

Yunhoo mengambil setumpuk Surat dan merapikan pakaian nya.

Dia merapikan rambut nya menambahkan Parfurm dan Pergi.

"Saya tidak boleh menyerah, bagaimana bisa saya ingin menjadi (Mc) hanya dengan Tekat dan Mental lemah seperti ini."

Maniak pembaca itu pergi dan memulai lamaran pekerjaan nya sekali lagi.

….

"Ini tidak bisa."

"Apa!"

Muka saya terkerut memasang wajah yang sangat kecewa dan memasang senyum memaksa di wajah saya.

"Boleh saya tahu alasannya?"

"Anda, tidak dapat di percaya oleh perusahaan, skil Anda dan keterampilan Anda dalam berkomunikasi sangat payah."

"E-eh. Apakah harus seterang itu untuk mengucapkan nya?"

Saya merasakan sakit kepala yang intens.

Yunhoo sekali lagi merasakan sekali kepala selama 7 kali yang telah ia ulangi lagi dan lagi. Dan sakit kepala itu sekarang menjadi 8 kali.

'Sial bukankah ini adalah pembuat orang menjadi sangat tidak bersemangat?!'

"Tapi mengapa saya tidak dapat di terima? Meski skil saya cukup buruk dan keterampilan berkomunikasi saya rendah apa saya masih benar-benar tidak dapat di terima?"

Wanita di depan yunhoo menaikkan kacamata nya sembari memegang lembaran kertas dokumen yunhoo.

"Tidak bisa."

"Ugh, baiklah."

Yunhoo kembali dengan wajah cemberut nya mengerutkan dagu nya dan merasakan sakit intens yang menyerang otak nya secara 8 kali berturut-turut.

Yunhoo berjalan melewati seisi kota menunggu lampu hijau untuk penyebrangan.

Yunhoo menunggu dengan banyak orang di sekitar nya.

Orang -orang itu beragam , ada yang ingin pergi ke sebuah kantor untuk kerja ada yang sehabis pulang sekolah dan beberapa lainnya seperti ibu-ibu yang sedang pergi untuk belanja dan anak anak yang bermain ke sebuah toko game.

Itu adalah banyaknya variasi orang.

Mereka di baluti oleh wajah-wajah yang berbeda dan senyuman yang berbeda di masing-masing wajah mereka.

Bahkan ada pula yang mencari pekerjaan dan berusaha melamar pekerjaan.

Tidak hanya yunhoo mereka semua memiliki masing masing kehidupan mereka.

"Mungkin.. mungkin jika aku bisa hidup lebih bahagia dan seperti di novel novel. Apakah aku bisa merasakan nya?"

Perasaan hampa terasa.

Perasaan yang menekan hati nya ke bagian paling dalam.

Perasaan itu sangat aneh dan benar benar

Yunhoo menekan perasaan yang ada di hati nya dan berjalan ke sebuah mesin minuman untuk membeli beberapa minuman dan meminum nya.

"Ahh! Enak sekali."

Yunhoo memeriksa dompet nya .

"Sial duit ku habis."

Minuman itu sekali lagi di tekug dengan nikmat dan meminum nya.

"Hah… apa yang harus kulakukan ya?"

Yunhoo memeriksa kantong demi kantong untuk memcari handphone nya dan ternyata itu tertinggal di rumah.

Yunhoo menghela nafas mencela diri nya sendiri yang bodoh dan membaringkan diri dengan lemah.

"Sangat payah… sepertinya aku harus mencoba lebih keras untuk mencari pekerjaan."

Yunhoo yang sedang meminum soda melihat ke awan yang sangat jelas.

Entah kenapa dia berharap.

Berharap bahwa langit langit yang sangat sulit di gapai itu dapat di gapai di kenudian hari.

Berharap bahwa hidup nya lebih baik.

Yunhoo tidak memiliki agama dan dia tidak terlalu suka dengan yang namanya Tuhan.

Dia hanya tidak suka dan tidak percaya dengab yang namanya Tuhan.

Banyak agama beredar di dunia ini.

Terapi yunhoo tidak tertarik dan tidak percaya adanya Tuhan di dunia ini.

Meski begitu tatapan itu.

Meski dia tidak percaya dengan adanya Tuhan dia tanpa sadar selalu berharap.

Berharap bahwa doanya terkabul.

Berharap bahwa suatu saat cita cita nya terkabul.

Dia tidak berharap pada Tuhan.

Tapi dia berharap pada dunia dan diri nya sendiri.

Cara dia menatap ke awan adalah salah satu caranya menenangkan dan merenungkan dirinya.

Kim Yunhoo berjalan kembali di pinggiran kota berhenti di sebuah lampu merah melihat ke atas awan lagi.

Tanpa dia sadari langit yang sedang dia tatap terlihat sebuah meteorit kecil yang sangat banyak.

Metoirid itu beejatunh di langit yang jauh tinggi.

"Indah."

Itu adalah satu kalimat yang yunhoo tanpa sadari ucapkan.

Bagi dia penyuka pemandangan indah ini adalah hal yang indah melihat sekeliling banyak sekali meteoirit yang jatuh.

Lamgit di sekitar di kelilingi meteoirid yang sangat banyak.

Semua oranh mendadak menatap ke langit dan terdiam semua melihat pemandangan itu.

"Apa itu."

"Indah sekali ada apa ini? Kenapa banyak sekali meteorid"

"Ya, ya! Apa itu ada apa ini?"

Meteorid itu mulai mengarah ke setiap sudut bumi dan tanpa di sadari hal yang tidak terduga terjadi.