Cuaca mulai senja ketika Lian Chen berdiri di pinggir jurang curam, menatap lembah yang dalam dan gelap. Matahari merunduk rendah di horizon, memancangkan cahaya kemerahan yang menyapu hutan di sekitarnya. Angin senja berhembus lembut, membawa aroma tanah basah dan dedaunan hutan yang berdesir pelan. Namun di balik kedamaian alam ini, hati Lian Chen dipenuhi kegelisahan. Ada sesuatu yang terasa tidak tepat. Sesuatu yang memburuk, seperti bayangan yang menghampiri, siap merenggut ketenangan yang ia rasakan.
"Apa yang terjadi? Ada sesuatu yang mendekat…" pikir Lian Chen dengan kegelisahan yang menyusup dalam setiap pemikirannya.
Dengan setiap tarikan napas, ia merasa semakin terhubung dengan energi di sekelilingnya—bukan hanya dari tubuhnya, tetapi juga energi langit dan bumi yang mengalir bebas. Pusaka langit yang ada dalam dirinya memancarkan kekuatan yang jauh lebih besar dari apa yang bisa ia kendalikan. Dan kini, kekuatan itu bukan hanya memberi Lian Chen kemampuan untuk merasakan energi sekitar, tetapi juga untuk menangkap tanda-tanda yang tak tampak oleh mata biasa.
"Ini…" Lian Chen tertegun. "Ada getaran... sesuatu yang aneh. Semacam kekuatan yang mendekat, seperti tekanan di udara. Apa itu?"
Kemampuan yang mulai berkembang berkat batu pusaka langit itu memberinya lebih dari sekadar kekuatan fisik. Ia bisa merasakan gelombang energi yang bergerak di sekitar tubuhnya—seperti radar yang mampu mendeteksi ancaman, atau bahkan mengukur suasana hati orang lain. Kali ini, gelombang itu terasa sangat jelas, seolah-olah langit dan bumi menjadi lebih tegang, menahan napas, memberi peringatan akan sesuatu yang mengancam.
Namun, yang lebih mencengangkan adalah bagaimana setiap serat dalam tubuhnya merasakan kedekatan ancaman itu. Seperti energi yang berputar-putar dalam dirinya, suara lembut, hampir bisikan, mulai terdengar. "Mereka datang." Lian Chen mengerutkan kening. Pusaka langit seolah-olah berbicara kepadanya melalui aliran energi yang melintas di seluruh tubuhnya, memberi peringatan yang jelas dan nyata.
Tiba-tiba, ia merasakan gelombang kecil, seperti kedutan di dalam tubuhnya—peningkatan kekuatan yang datang dari luar. Itu bukan sesuatu yang datang dari dalam dirinya, tetapi kekuatan yang datang dari arah yang tak terduga, menjalar ke dalam dirinya dan mengganggu aliran energi yang sudah teratur.
"Mereka... Sekte Kegelapan..." pikirnya, dengan rasa ngeri yang merayap di setiap persendiannya.
Ia tahu mereka akan datang. Mereka yang berburu Pusaka Langit. Mereka yang berambisi untuk merebutnya. Namun kali ini, ada sesuatu yang lebih jelas. Sebuah rasa ancaman yang mendalam, jauh melampaui sekedar perasaan biasa. Ada sesuatu dalam udara, dalam getaran tanah yang Lian Chen bisa rasakan, sesuatu yang menghubungkannya dengan dunia ini lebih dalam dari sebelumnya.
Lian Chen mengerutkan kening, merasakan kehadiran energi yang mendekat. Ia tahu, dengan kemampuan yang diperolehnya dari Pusaka Langit, ia bisa mengetahui tingkat kultivasi seseorang hanya dengan merasakan gelombang energi yang dipancarkan. Perlahan, ia menyaring perasaan itu, fokus pada setiap detil.
Tiba-tiba, ia dapat merasakan beberapa energi yang datang dengan cepat. Satu dari mereka adalah energi yang biasa, dengan tingkat kultivasi yang lebih rendah dari yang lain, mudah untuk dipahami. Dua lagi memiliki energi yang lebih kuat—mereka mungkin berada pada tingkat Core Formation atau lebih tinggi. Lian Chen bisa merasakan adanya ketegangan dalam aliran energi mereka, seolah mereka juga mengetahui kehadirannya.
Namun, di tengah-tengah gelombang energi yang merayap itu, ada satu energi yang jauh lebih menonjol. Energi ini sangat kuat, jauh melampaui yang lain. Seolah-olah ada seseorang yang berada jauh di atas mereka, energi yang begitu besar hingga meresap ke dalam tubuhnya dan membuat jantungnya berdegup lebih cepat. Lian Chen menelan ludah. "Tingkat kultivasi yang begitu tinggi... Mereka mengirimkan seseorang yang hampir setara dengan... Heavenly Ascension!"
Lian Chen tahu bahwa jika ada orang yang memiliki energi sebesar itu, ia mungkin berada di hadapan musuh yang tak bisa ia kalahkan dengan mudah, bahkan dengan kekuatan pusaka langit sekalipun.
Panik sedikit merayapi pikiran Lian Chen, tetapi ia segera menenangkan dirinya. "Aku harus melarikan diri. Tidak ada pilihan lain."
Lian Chen merasakan getaran tanah yang semakin jelas—para pengejarnya sudah sangat dekat. Dia tidak memiliki waktu banyak untuk merenung. Tetapi saat ia berbalik untuk meninggalkan jurang curam ini dan menuju hutan lebih dalam, sebuah suara dalam dirinya mengingatkannya.
"Kekuatan pusaka langit telah membantumu sampai saat ini, tapi itu bukan segalanya. Kamu harus tahu kapan melawan, dan kapan lari." Suara itu jelas, seperti bisikan dari sebuah kekuatan yang jauh lebih besar dari dirinya. Itu adalah suara Pusaka Langit yang seolah-olah mengingatkannya untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan.
Sementara itu, jauh di belakang, di hutan yang gelap, para pengejar Lian Chen mulai mendekat dengan sangat cepat. Mereka adalah anggota Sekte Kegelapan, organisasi yang telah mencium aroma Pusaka Langit yang sekarang ada dalam diri Lian Chen. Meskipun mereka tidak bisa melihatnya dengan jelas, mereka dapat merasakan energi yang begitu murni dan kuat yang mengalir melalui dirinya.
Mereka, yang telah memburu artefak-artefak kuno sepanjang hidup mereka, tahu betul bagaimana mendeteksi keberadaan Pusaka Langit. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan rambut hitam panjang, membuka matanya lebar-lebar, menyapu udara di sekelilingnya dengan tatapan tajam.
"Aku bisa merasakannya. Pusaka Langit… dia ada di sini."
Dari energi yang mengalir melalui udara, pria ini mampu merasakan keberadaan Lian Chen. Tidak hanya itu, dia bahkan bisa merasakan posisi persisnya, meskipun berada dalam kegelapan dan hutan lebat. Pria ini adalah seorang kultivator dengan tingkat kultivasi yang sangat tinggi—mungkin berada di puncak Soul Transformation atau bahkan lebih tinggi lagi. Berkat pengalaman dan teknik penyelidikan energi, dia bisa mendeteksi jejak Pusaka Langit.
Di sebelahnya, dua orang lain dengan kultivasi lebih rendah, namun tetap cukup kuat, memandang dengan waspada.
"Arahkan pencarian kita ke arah barat laut. Pusaka Langit pasti ada di sana," perintah pria itu, suaranya dingin dan penuh penekanan.
Mereka mulai bergerak cepat, tidak peduli dengan medan berat yang mereka lalui. Sekte Kegelapan tidak pernah membiarkan musuh yang berpotensi menguasai Pusaka Langit lolos begitu saja.
Lian Chen, yang kini berada lebih dalam di hutan, merasa semakin terpojok. Dia tahu ke mana mereka menuju, dan meskipun dia bisa merasakan tingkat kultivasi mereka, dia juga tahu bahwa satu dari mereka—pria dengan energi yang sangat besar—adalah ancaman yang sangat serius. Bahkan Pusaka Langit pun tidak memberikan jaminan mutlak atas kemenangan.
"Aku harus lebih hati-hati. Jika aku melawan, aku bisa mengalahkan mereka yang lebih lemah, tapi yang satu itu..." Lian Chen berpikir keras, mengetahui bahwa dia harus segera menemukan cara untuk menghindar atau bersembunyi.
Dengan pemikiran itu, Lian Chen mempercepat langkahnya. Setiap detik terasa begitu berharga. Kekuatan dan kemampuan Pusaka Langit membantunya merasakan gelombang energi yang datang, tetapi kali ini, ia harus menggunakan akal dan kecerdikannya lebih dari sekadar kekuatan.
"Aku tidak akan membiarkan mereka menang. Aku harus menghindari mereka, setidaknya untuk saat ini." Lian Chen berkata pada dirinya sendiri, meneguhkan hatinya.
Namun, ancaman yang datang semakin jelas, dan langkah-langkah pengejarannya semakin dekat. Lian Chen tahu bahwa pertempuran besar ini hanya tinggal menunggu waktu.