webnovel

Chapter 8 - Raja Neraka

Setelah memusnahkan Zarak, Aryan merasa seolah ada kekosongan yang menghinggapi dirinya. Kemenangannya atas mantan jenderal itu tidak hanya menghilangkan seorang teman, tetapi juga membuka jalan untuk menghadapi ancaman yang lebih besar: Raja sebenarnya, penguasa Neraka yang lebih kuat dan lebih licik.

Aryan tahu bahwa ia tidak bisa beristirahat. Ia harus mengumpulkan kekuatannya untuk menghadapi raja yang tersembunyi dalam bayang-bayang. Dengan setiap langkah yang diambil, aura kegelapan semakin mendekat, menuntunnya menuju istana yang megah, tempat di mana Raja Neraka bersemayam.

Saat Aryan tiba di pintu masuk istana, ia merasakan energi menakutkan yang melingkupi area tersebut. Di dalam, sosok raja yang agung dan mengerikan menunggu—sebuah entitas yang lebih dari sekadar iblis. Raja itu, dengan mata merah menyala dan aura menakutkan, mengamati Aryan dengan ekspresi mencemooh.

"Jadi, kau yang berani melawan Zarak dan menganggap dirimu pahlawan?" suara raja menggema, memancarkan rasa superioritas. "Kau tidak tahu apa yang kau hadapi."

"Aku tahu lebih banyak dari yang kau kira," Aryan menjawab, mencoba menekan ketakutannya. "Kekuasaanmu yang mengerikan harus diakhiri. Rakyat Neraka membutuhkan harapan, bukan ketakutan."

Raja menggelengkan kepalanya. "Kau berbicara tentang harapan, tetapi kegelapan adalah inti dari segala sesuatu. Tanpa aku, semua ini akan runtuh!"

Tanpa memberi kesempatan untuk menjawab, Raja meluncurkan serangan besar. Gelombang energi gelap menyapu ke arah Aryan, tetapi dengan kekuatan Gluttony yang terus berkembang, Aryan menyerap energi itu, semakin kuat dan semakin siap.

"Satu-satunya yang runtuh adalah kekuasaanmu!" Aryan teriak, melepaskan serangan balik yang menggetarkan istana.

Pertarungan mereka berlangsung sengit, dengan kekuatan dan kecepatan yang tak terbayangkan. Aryan, sekarang lebih percaya diri dengan kemampuan barunya, mengalihkan energi kegelapan yang ia serap menjadi serangan mematikan. Setiap serangan dari Raja dihadapi dengan ketangguhan yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

Akhirnya, setelah banyak pertarungan, Aryan merasakan peluang untuk mengakhiri semuanya. "Aku tidak hanya akan mengalahkanmu; aku akan mengambil seluruh kekuatanmu!" katanya dengan penuh keyakinan.

Raja, terperangah, mencoba untuk melawan. "Kau tidak bisa! Ini adalah takdirku!"

"Tapi ini juga takdirku!" Aryan menjawab, melepaskan gelombang energi yang mengalir dari kekuatan Gluttony.

Dalam momen dramatis, Aryan memfokuskan semua energi yang ia serap, melahap setiap kekuatan yang dimiliki Raja. Energi gelap yang dahsyat itu terhisap ke dalam tubuh Aryan, mengubahnya menjadi sosok yang jauh lebih kuat. Dalam sekejap, Aryan menyerap semua kemampuan dan pengetahuan Raja, menyatu dengan kekuatan yang tidak pernah ia bayangkan.

Setelah momen itu, cahaya dan kegelapan bersatu dalam diri Aryan, menciptakan bentuk baru—seorang raja yang tidak hanya menguasai kegelapan, tetapi juga memahami harapan.

Kini, berdiri di atas takhta neraka yang kosong, Aryan merasakan perubahan yang mendalam. Dia bukan hanya penguasa baru, tetapi simbol perubahan. "Neraka akan berubah. Kita akan membangun dunia di mana kegelapan dan cahaya hidup berdampingan."

Dengan kekuatan baru yang melimpah, Aryan mengangkat tangannya, menyebarkan aura yang membawa kedamaian. Dia tahu, meskipun tantangan masih ada, ia siap untuk membimbing semua makhluk menuju masa depan yang lebih baik.

"Selamat tinggal, kegelapan. Selamat datang, harapan," Aryan mengucapkan sambil menatap neraka yang kini memiliki pemimpin baru—seorang raja yang berjuang untuk kebaikan.

Bab berikutnya