webnovel

Chapter 8 - Kekuatan Cerita

Setelah berhasil menghancurkan kristal di puncak Gunung Kegelapan, Irian dan timnya melanjutkan perjalanan menuju lokasi kristal berikutnya, yang terletak di sebuah reruntuhan kuno di dekat Sungai Naraka. Dalam perjalanan, Irian merasakan adanya kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya—sesuatu yang lebih dari sekadar kemampuan menjinakkan monster.

Saat malam tiba, mereka mendirikan perkemahan di tepi sungai. Api unggun menyala hangat, dan suara air mengalir menambah suasana tenang. Namun, dalam hati Irian, ada kegelisahan yang tak tertandingi. Dia tahu bahwa kekuatan yang baru muncul ini adalah bagian dari takdirnya, tetapi dia belum sepenuhnya memahaminya.

"Kenapa kau tampak jauh, Irian?" tanya Kira, duduk di sampingnya. "Ada yang mengganggumu?"

Irian menghela napas. "Aku merasa ada sesuatu yang baru dalam diriku. Seperti… aku bisa memanipulasi alur cerita—menciptakan dan mengubah apa yang terjadi."

"Memanipulasi cerita?" Mira mengulang, terlihat bingung. "Apa maksudmu?"

"Sepertinya, aku bisa memengaruhi keadaan dengan mengubah narasi," jelas Irian. "Seperti menulis ulang kisah yang terjadi di sekeliling kita."

Kira menatapnya dengan rasa ingin tahu. "Itu adalah kemampuan yang luar biasa. Tapi bagaimana cara kerjanya?"

"Ibu pernah mengatakan bahwa kekuatan cerita bisa mengubah segalanya—kekuatan kata-kata," jawab Irian, merenung. "Jika aku bisa memanipulasi cerita, mungkin aku bisa menjinakkan makhluk yang lebih kuat atau mengubah situasi berbahaya menjadi menguntungkan."

"Jadi, bagaimana kita bisa menggunakan kemampuan ini?" Garron bertanya, semangat membara di matanya.

Irian memikirkan kemungkinan tersebut. "Aku perlu fokus. Jika aku bisa menggambarkan sesuatu dengan jelas dalam pikiranku, mungkin itu bisa menjadi kenyataan."

Mereka berempat menghabiskan malam dengan berdiskusi tentang bagaimana Irian bisa menggunakan kemampuannya. Ketika fajar menyingsing, Irian merasa siap untuk mencoba.

Ketika mereka tiba di reruntuhan kuno, suasana mulai terasa menegangkan. Energi gelap masih menyelimuti area tersebut, dan Irian bisa merasakan kehadiran kristal yang kuat. Namun, di hadapan mereka, makhluk bayangan muncul lagi—pengikut Sang Penghancur yang lebih kuat dan banyak.

"Mereka datang!" Garron berteriak, bersiap untuk bertarung.

"Tidak! Tunggu," Irian menghentikan mereka. "Aku akan mencoba memanipulasi cerita ini."

Dengan napas dalam-dalam, Irian menutup matanya dan membayangkan situasi ideal: makhluk-makhluk bayangan itu terjerat dalam jaring cahaya, tak mampu bergerak, sementara mereka bisa dengan mudah mengambil kristal.

Saat energi dari dalam dirinya mengalir, Irian mulai mengucapkan kata-kata yang menggambarkan visinya. "Kau semua akan terjerat dalam cahaya, terhalang oleh ikatan yang kuat!"

Tiba-tiba, cahaya terang menyelimuti area itu, dan makhluk-makhluk bayangan mulai terjebak dalam jaring cahaya yang tak terlihat. Mereka berusaha melawan, tetapi seolah-olah kekuatan cerita Irian telah mengikat mereka, membuat mereka tak berdaya.

"Sekarang!" teriak Irian, memberi isyarat kepada timnya untuk menyerang.

Mira dan Kira segera menyerang dengan sihir mereka, sementara Gorthak melompat maju untuk mengalahkan makhluk-makhluk yang tersisa. Dalam waktu singkat, semua penghalang sudah dapat dilumpuhkan, dan Irian merasa kebanggaan atas kemampuannya.

"Ini luar biasa, Irian!" Kira berseru, terengah-engah setelah pertarungan. "Kau berhasil!"

Irian tersenyum, merasakan kekuatan yang baru ini memberi mereka keunggulan. "Tapi kita masih harus berhati-hati. Kekuatan ini bisa mengubah segalanya, tetapi bisa juga berbalik jika tidak digunakan dengan bijak."

Dengan kepercayaan diri yang baru, mereka mendekati altar di reruntuhan. Di atasnya, kristal gelap berkilau dengan energi yang menakutkan. "Kita harus menghancurkannya sebelum Sang Penghancur mendapatkan kekuatan ini," Irian menegaskan.

Namun, saat mereka bersiap untuk menyerang, bayangan yang lebih besar muncul dari kegelapan—Sang Penghancur. Sosoknya terlihat megah dan menakutkan, dikelilingi oleh aura kegelapan yang menyelimuti.

"Kau pikir kau bisa menghentikanku?" suaranya menggema, membuat tanah bergetar. "Aku akan menghancurkan semuanya yang kau cintai!"

Irian merasakan ketakutan, tetapi dia tahu bahwa dia harus tetap fokus. "Kami tidak akan membiarkanmu!" serunya, dengan tekad yang membara.

"Ceritaku belum selesai," Sang Penghancur menambahkan, senyumnya sinis. "Dan kau akan menyesal telah mencoba melawanku."

Dengan satu gerakan, Sang Penghancur meluncurkan gelombang energi gelap menuju mereka. Irian berusaha memanipulasi narasi situasi itu, menciptakan perisai dari cahaya untuk melindungi timnya.

"Sekarang, aku akan mengubah cerita ini!" Irian berteriak, berusaha menarik semua energi positif dalam dirinya. Saat gelombang gelap mendekat, dia berfokus pada gambaran baru—kemenangan atas Sang Penghancur, dan kegelapan yang menghilang.

Ledakan cahaya terjadi, dan Irian merasakan kekuatan dari semua makhluk yang dia jinakkan dan timnya bersatu dalam serangan itu. Cahaya itu membentur gelombang gelap, menciptakan pertempuran yang epik antara cahaya dan kegelapan.

Irian tahu bahwa dia harus tetap kuat. Dengan setiap kata dan gambaran yang diucapkannya, kekuatan dan harapan mengalir, menciptakan cerita baru yang akan menentukan takdir mereka. Dan saat pertempuran berlanjut, Irian bertekad untuk mengubah akhir cerita ini—dan dengan itu, mengubah dunia.

Bab berikutnya