Bukan hanya Lu Shaochen, namun juga di sebuah kamar yang tergantung di lantai dua, dengan jendela dari lantai hingga plafon, beberapa orang berkumpul. Beberapa wanita berpakaian jubah hitam dan beberapa pejuang bersenjata lengkap berdiri di luar. Orang-orang ini menunggu dengan napas tertahan, semuanya melindungi wanita berjubah putih yang berada tepat di tengah kamar.
Wanita itu cantik secara halus. Sebuah untaian rambut, halus seperti satin, mengalir turun seperti Bima Sakti yang jatuh dari Jiutian, alisnya terangkat bagai bulan sabit, dan sepasang matanya indah bersinar dengan kehidupan.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com