Song Ling teringat bagaimana Gu Dai memerah, ingin memasangkan jimat di lehernya setelah menjelaskan maknanya. Ia kira dia sengaja ingin menarik hatinya, dan pandangannya menjadi semakin meremehkan dan mengejek.
Di bawah tatapan itu, Gu Dai berusaha mempertahankan senyumnya dan mulai berkata, "Sayang—"
Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, dia memotongnya dengan suara dingin, "Aku tidak butuh barang tak berguna seperti ini."
Setelah itu, dia merebut jimat dari tangan Gu Dai, melemparkannya ke lantai, dan bahkan menginjaknya dua kali untuk memastikan.
Cahaya di mata Gu Dai meredup, senyumnya terpaksa saat dia menggumamkan sesuatu tentang akan memasak dan segera berbalik pergi.
Walaupun dia bergerak cepat, Song Ling masih sempat melihat kilatan air mata di matanya dan langkahnya yang buru-buru, hampir terburu-buru.
Memikirkannya kembali, sakit kepalanya semakin menjadi, dihantui oleh ingatan bahu Gu Dai yang bergetar saat dia menangis.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com