Setelah Mo Wan pergi, Mo Rao kembali tidur.
Ketika dia bangun, sudah gelap.
Lampu-lampu di halaman menyala, memberikan nuansa yang semakin kuno.
Namun, anginnya sangat dingin. Mo Rao berdiri di jendela sejenak sebelum menutupnya.
"Kenapa kamu hanya memakai ini?" sosok Fu Ying muncul di pintu. Dia mengenakan mantel hitam dan memancarkan aura dingin.
Mo Rao berbalik dan melihat Fu Ying memakaikan mantel untuknya. Dia tidak menolaknya.
Dia tidak akan menyakiti diri sendiri hanya untuk membuktikan sesuatu kepadanya.
"Pergi makan. Makan malam sudah siap." Fu Ying memegang tangan Mo Rao. Dia baru saja pulang dan di luar dingin. Mo Rao adalah orang yang tinggal di rumah dan baru saja bangun, tetapi tangannya justru lebih hangat daripada tangan Mo Rao.
Fu Ying memegang tangan Mo Rao dengan erat dan menghangatkannya untuknya.
Mo Rao melepaskan diri darinya. "Tidak perlu."
"Tanganmu sangat dingin. Aku hanya ingin menghangatkannya untukmu." Fu Ying mengerutkan kening.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com