Telapak tangan Shen Feng hangat, tapi untuk Mo Rao, rasanya sangat sejuk dan nyaman.
Dia menginginkan sensasi dingin ini, namun itu tidak pantas.
Dia mengambil gelas air dan meneguknya untuk membilas mulutnya sebelum cepat-cepat menghindari tangan Shen Feng. "Aku baik-baik saja. Shen Feng, kamu bisa keluar dulu."
Shen Feng tidak bergerak, dan Mo Rao merasa semakin canggung.
Dia tidak punya pilihan lain selain keluar lebih dulu.
Saat tak terduga, Shen Feng memegang pergelangan tangannya dan bertanya dengan ragu, "Mo Rao, apakah kamu… hamil?"
Reaksi tadi sangat mirip dengan morning sickness.
Mo Rao secara naluriah menggelengkan kepalanya menyangkal. "Tidak, aku tidak hamil!"
"Apakah kamu tahu bahwa saat kamu berbohong, kamu selalu menghindari tatapan mata orang lain?" Shen Feng sudah menemukan hal ini.
Wajah Mo Rao memucat dan tubuhnya gemetar.
Apa yang harus dia lakukan?
"Sudah berapa bulan?" Hati Shen Feng tenggelam, namun dia tetap bertanya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com