Zenith seharusnya sudah mati, tapi dia tidak mati. Kekuatan ilahi melindunginya dan kini dia bangun dengan kenangan yang samar-samar tentang apa yang terjadi di kehidupannya yang pertama.
Kenangan tentang kehidupan sebelumnya tidak kembali pada saat yang bersamaan. Rasanya seperti mimpi buruk yang bisa membangunkanmu di tengah malam, tetapi sesungguhnya saat kamu membuka mata, kamu akan melupakannya.
Kenangan-kenangan tersebut datang sepotong demi sepotong seiring berlalunya waktu.
Zenith memutuskan untuk tidak membawa alpha Tony ke kota ibu kota karena kehilangan seribu pejuangnya, tetapi sebaliknya, dia menginginkan putrinya.
Saat itu, dia tidak tahu mengapa dia memiliki dorongan kuat untuk memilik gadis remaja itu, yang tidak pantas.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com