Ketiga orang itu sampai di sebuah Pohon Bodhi.
Saat itu, Pohon Bodhi telah layu, cabang-cabangnya yang kurus dan daunnya menunjukkan tanda-tanda pembusukan.
Pertama-tama, perawan suci dari Suku Protect-Dragon mengambil sebuah botol giok dan menyiramkan air pada Pohon Bodhi yang layu. Kemudian dia berlutut dan menekan jarinya ke pusat Pohon Bodhi.
Tak lama kemudian, Pohon Bodhi mulai bertunas, dan kemudian, tanah di bawah mereka secara tiba-tiba terbelah.
Ren Feifan melihat sebuah kisi-kisi besar muncul dari kedalaman bumi, dan di dalamnya terdapat sebuah telur berwarna merah yang tenang.
Telur itu berdiameter sekitar 80 sentimeter dan terbungkus garis serta pola.
Saat dia melihat telur tersebut, Ren Feifan merasakan aliran panas dalam Dantiannya.
Naga Api terus membombardir Dantiannya, dan jikalau Ren Feifan tidak menahannya, mungkin saja ia akan terbang keluar.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com