webnovel

TANTE SENANG TANTE BAYAR

2. Tante senang Tante bayar

Prisa menatap lelaki yang usianya lebih muda di depannya dengan kasihan. Wajah nya terlihat amat tertekan. Rambut nya agak berantakan karena sejak tadi terus dia acak-acak. mata nya agak memerah, menahan air mata yang hendak turun namun di tahan demi sebuah gengsi yang menyatakan laki-laki tidak boleh menangis, apalagi di depan wanita.

Entah apa yang ada di pikiran Prisa sampai-sampai ia mengijinkan lelaki asing

Menumpang sampai ke Bandung. malang sekali nasib lelaki tampan itu, sesampai nya di Bandung, Justru GPS mobilnya sudah tidak terlacak lagi." Di mana aku harus mencari nya lagi?" gumam lelaki itu pelan.

"Kalau sudah hilang, mana bisa kembali? Ikhlaskan saja!" Kata Prisa dengan dingin.

Lelaki muda itu menatap nya dengan lekat.

Terlihat sekali lelaki itu akan tumbuh menjadi lelaki tampan lainya. Rahang nya yang keras seakan menahan semua harga diri yang ia miliki." Tolong bantu aku, Tante," pinta lelaki muda itu.

"Tante?" Mata Prisa terbelalak di panggil Tante. Usianya baru 25 tahun namun lelaki di depan nya malah memangil nya Tante. Setua itu kah dirinya di mata lelaki tersebut.

"Em...Aku dengar tadi di kantor...anda di panggil Tante," kata lelaki itu dengan terbata menunjukan betapa polos nya dia.

"sialan! Hanya karena rambutku asliku terlihat, aku dianggap tua!" Maki Prisa dalam hati.

Selama ini Prisa selalu menyembunyikan jati dirinya. Ia selalu memakai wig atau topi setiap ke kantor. Prisa adalah wanita blasteran Jerman dan Indonesia. Rambut nya pirang dan bola mata nya berwarna biru. Ia selalu menutupi identitasnya, salah satu nya adalah memakai wig dan soft lens. Ia tak mau kenangan buruk masa lalu nya terjadi lagi.

Prisa menenangkan kan dirinya. Jika ia marah- marah, maka tak menguntungkannya. Pemuda di depan nya telah jujur dan butuh pertolongannya. "Apa yang bisa aku bantu?"

Mata Kevin berbinar mendengar tawaran dari Prisa."tolong pinjamkan mobil Tante, mobil Tante mirip dengan mobil papaku.

Please...."

Prisa mengerutkan kening nya. meminjamkan mobil? Kepada orang yang tidak ia kenal? Memang nya Prisa tak sebodoh itu?

"Tidak! Aku tidak kenal kamu, kenapa aku harus meminjamkan mobilku?" Tolak Prisa dengan dingin.

"Tante kenal aku kok. Aku Kevin. Aku haru ini ikut casting di tempat tante bekerja. Data diriku lengkap semua ada di kantor Tante." Kevin menatap Prisa dengan penuh harap. Kevin tau wanita di depannya adalah wanita yang baik. Kalau tau tak baik, mungkin memberinya tumpangan sampai ke Bandung yang mengejar mobil miliknya yang entah kini entah kemana.

"Tetap saja aku tak kenal kamu. Ikut casting bukan berarti lolos jadi artis di bawah naungan perusahaan ku kan? Tidak, aku tak mau pinjamkan!" Kata Prisa dingin.

Lelaki itu mendekat dan memegang tangan Prisa dengan tatapan memohon "tolong aku, Tante. Please... Tante tak tahu Menyeramkan nya Papaku kalau ia tahu mobil yang di belikan nya hilang. " Tolong aku ya please....."

Tidak! Aku tidak mau!" Prisa membuang mukanya dan menarik tangan nya. Hati nya kesal karena Kevin sudah memangil nya Tante selama beberapa kali. Menyebalkan sekali!

"Aku janji, aku akan lakukan apa saja yang Tante suruh kalau Tante mau meminjamkan mobil ini. Mau ya, please...." Kevin memohon sekali lagi. Berharap pintu hati Prisa akan terketuk dan mau menolongnya.

"Tidak! Aku mau pulang. Kamu kembalilah ke Jakarta naik angkutan umum!" Prisa berbalik badan dan hendak masuk ke dalam mobil listrik keluaran Korea tersebut.

Baru saja Prisa membuka pintu mobil dan masuk, Kevin menahan pintu nya agar tak tertutup." Tunggu!"

Prisa menghela nafas panjang. Lelaki di depan nya begitu gigih mendapatkan keinginannya ." Apalagi?"

"Kalau aku menikahi Tante, apakah Tante akan memberikan mobil ini untuk ku?" Tanya Kevin.

Kening Prisa berkerut. Tadi dia hanya asal bicara saja saat ia menyebutkan kalau ia akan memberikan mobil miliknya hanya kepada suaminya seorang.

Kenapa lelaki itu bertanya seperti itu?

"I.....Ya.... Mungkin, "jawab Prisa. Ada keraguan dalam jawabannya. kevin

Yang sudah putus asa tak menemukan jalan keluar lain dalam masalahnya.

"Kalau begitu.... ayo kita nikah!" Ajak kevin.

Mata Prisa membola mendengar ajakan nikah lelaki di depannya. Mudah sekali mengiyakan ajakan nikah dari orang asing.apakh iya sudah pernah mengiyakan ajakan orang lain sebelumnya? Siapa lelaki di depannya? Prisa menatap nya dengan curiga. Banyak lelaki jahat di luar sana yang mendekatinya yang hanya ingin mencapai tujuannya semata.

"Kata siapa aku mau menikah denganmu?"

Balas Prisa dingin.

"Tante pasti mau. Aku akan melakukan apa saja asalkan Tante mau memberikan mobil ini padaku. Apa saja agar papaku tak marah. Apa saja agar aku menjadi artis. Aku mohon.... Bantu aku sekali ini saja. Please...." Kevin berlutut dan memohon dengan sangat pada prisa.

"Sayangnya, aku bukan hanya mencari seorang suami untuk status." Prisa menatap Kevin dengan tajam seraya tersenyum kecil. " Aku mencari suami yang bisa memuaskan semua hasrat ku. Apakah kamu sanggup?"

Kevin terkejut dengan apa yang Prisa katakan. Sebenarnya Prisa tidak telah tua, meski orang-orang di kantor menyebut nya dengan sebutan Tante. " Aku....sanggup!"

"Yakin? Kapanpun aku inginkan, kamu harus datang dan memuaskan gairahku, kamu sanggup?" Tantang Prisa.

Sejujur nya tawaran yang di berikan Kevin adalah apa yang di butuh kan nya saat ini.kakak nya mendesak nya agar segera menikah. Kaka iparnya pun menyuruh Prisa agar segera menikah. Jangan sampai ia melampiaskan gairah nya pada film biru terus. Jika Kevin mau menjadi suaminya, bukan kah gairah Prisa bisa terpuaskan dengan cara yang benar?

"Ya, aku sanggup!" Jawab Kevin sambil menatap.

"Oke. Kalau kau memang berniat menikahi ku, kembalilah besok degan 2 orang saksi besok pagi. Kita akan menikah dan membuat kontrak selama setahun. Apa permintaan mu, aku akan turuti, kamu pun demikian. Kamu setuju?" Tawar Prisa.

"Setahun?" Tanya Kevin. Semula ia hanya ingin menikah sebulan atau dua bulan saja. Ia tak menyangka Tante cantik di depannya malah memintanya menikah selama setahun. Waktu yang lama untuk nya

"kenapa? Keberatan?"

"Hmm... Sedikit. Apakah aku boleh mengajukan permintaan lain?" Tanya Kevin.

"Permintaan apa?"

"Jadikan aku artis. Berikan aku iklan atau sinetron agar aku menjadi artis terkenal dan membuktikan kepada papaku kalau keputusan yang aku buat sudah benar."

Prisa tertawa mendengar perkataan lelaki di depannya. Sudah minta mobil, eh kini malah mau jadi artis pula. Benar-benar lelaki mokondo.

"Boleh saja. Kalau kau mampu membuat aku puas. Tante senang. Tante bayar!" Prisa mengigit bibir bawahnya dan memainkan peran seorang Tante nakal dengan sempurna. Kevin pun mempercayai aktingnya.

"Jadi....aku besok harus datang jam berapa?"

Ia kembali tersenyum, ia memberikan kartu nam pribadinya khusus untuk kevin. "Besok, datang jam 9 pagi ke alamat ini. Tidak boleh telah atau perjanjian kita batal."

Kevin menerima kartu yang di berikan Prisa."oke. Aku akan datang bersama dua orang saksi."

"Good!" Prisa memegang pintu mobil dan hendak menutupnya.

"Tunggu!" Kevin kembali menghentikannya.

"Apa lagi?" Tanya Prisa balik.

"Em..mobilnya. kapan aku bisa membawa mobil ini pulang? " Tanya Kevin.

"Besok, setelah kita menghabiskan malam pertama kita. Kamu mengerti?"

********