webnovel

(jjk) N.K x reader : mati

"sayang, kapan kau libur?" Ini adalah pertanyaan kesekian kalinya yang kau tanyakan di minggu ini.

Kau memasangkan dasi suamimu dengan lembut, dan mengusap dadanya yang kekar. Mata mu memandang nya dengan penuh kerinduan.

Kau benar-benar merindukan saat-saat berduaan dengannya.

Suamimu menghela nafas dan melingkari pinggang rampingmu.

"Maaf sayang...." baiknya lembut penuh kasih sayang. Tangannya yang besar mengusap rambut mu dengan lembut.

Bukannya Kento tidak ingin bersamamu. Tetapi akhir-akhir ini para kutukan mulai bertindak aneh sehingga penyelidikan pun memaksanya untuk bekerja lembur.

Selain itu dia juga melakukan ini demi dirimu.

Demi menciptakan dunia yang tidak akan membahayakan seorang manusia biasa seperti mu, Kento rela bekerja keras.

"Berhati-hatilah... Dan jangan sampai terluka, ya sayang?" Kau tersenyum lembut dan mengecup pipinya dengan mesra.

Kento terkekeh dan memelukmu erat.

"Aku akan segera kembali"

Siapa yang dapat menyangka bahwa itu akan menjadi kenangan terakhir kau bertemu suami mu yang tercinta?

Kejadian di stasiun Shibuya membuat mu terkejut. Media yang menyiarkan berita itu membuat tubuh gemetar.

Kau tidak bisa menerimanya.

Suamimu... Kau tidak bisa menerimanya... Jika dia pergi begitu saja, meninggalkan dua orang yang menunggunya pulang.

"Ayahmu tidak meninggalkan kita... Bukan begitu sayang?"

Kau menatap perut mu yang membuncit dan mengelusnya lembut. Hatimu tidak pernah berhenti mendoakan keselamatan suamimu.

__________________________________

Nanami Kento tertawa keras. Ingatan demi ingatan melintas dalam pikirannya.

Apakah karena kematian pada akhirnya menemuinya?

Entahlah.

Kekosongan yang mengisi hatinya sama sekali tidak bisa menjawab pertanyaannya.

Setidaknya hinggap kenangannya bertemu dengan mu melintas.

Senyuman mu, tawamu, wajahmu yang imut ketika memerah, sentuhan mu yang hangat, pelukan mu, aroma tubuhmu, seluruhnya memenuhi isi kepalanya dalam sekejap.

Kau adalah hartanya yang paling indah. Kau adalah tujuan hidupnya yang paling berharga. Kau adalah segalanya bagi seorang Nanami Kento.

Pada akhirnya dia tidak bisa menepati janjinya untuk tidak terluka, dia bahkan tidak bisa kembali untuk melihat putranya yang belum lahir.

Nanami Kento tahu bahwa dia adalah orang yang serakah. Dia tahu resiko pekerjaan nya sebagai seorang penyihir, tetapi dia tetap bersikeras menikahi mu, walaupun dia tahu pada akhirnya dia tetap akan mati di medan perang, meninggalkan dirimu bersama anaknya.

Satu permintaan maaf tidak akan pernah menebus dosanya, namun dia tidak pernah menyesali perbuatannya.

Dia senang bisa menjadi suamimu.

"Padahal kita belum berlibur ke Malaysia...."

Kento berharap... Jika ada kehidupan kedua setelah kematian, dia bisa menjadi suamimu lagi.

Di kehidupan nya yang selanjutnya dia ingin terus bersamamu hingga akhir kematiannya. Setidaknya dia ingin menjadi tua bersamamu.

Pada akhirnya Nanami Kento tetaplah mencintaimu hingga akhir hayatnya.

_________________________

Berita kematian suamimu, pengkhianat Gojo Satoru dan berita tentang para siswanya membuat kau mengoyak koran di tangan mu dengan penuh kebencian.

Kau menjadi semakin benci dengan yang namanya penyihir dan kutukan.

Karena merekalah suamimu mati. Para penyihir terutama tetua yang tidak memiliki kemampuan untuk melindungi orang-orang dan memfitnah orang yang tidak bersalah.

Dan para kutukan, mereka adalah penyebab kematian suamimu. Terutama bajingan yang bernama Mahito.

Di usia kehamilan mu yang semakin dekat dengan persalinan mu membuat mu semakin emosional.

Terutama setelah kematian suamimu yang membuat mu terpukul.

Tetapi kau tidak bisa menjadi lemah. Buah hatimu membutuhkan mu, dia sudah tidak memiliki ayah, sudah saatnya kau menjadi ibu yang kuat!

Namun.... Sepertinya tuhan membencimu.

Kau kehilangan bayimu.

"Sangat lezat.. bayi yang baru lahir memang makanan yang terbaik"

Dan itu masih di tangan seekor monster kutukan.

Bunuh...

Bunuh....

Bunuh...

BUNUH MEREKA SEMUA!!!!!!!

Kebencian mu pada akhirnya memaksamu untuk menjadi penyihir. Kekuatan kutukan mu lahir dari yang namanya pembalasan dendam.

Hatimu ternoda dengan kebencian yang membuncah.

Kau seperti binatang buas, pikiranmu hanya terpaku pada kata membunuh seluruhnya.

Seperti roh balas dendam yang tergila-gila pada darah.

Kau bukan lagi manusia. Tapi kau juga bukan Monster kutukan.

Makhluk apa kau?

"Aku tidak akan pernah mengira... Pada akhirnya kaulah yang berhasil membunuh Sukuna...."

Mata biru Gojo Satoru berkilat dengan rasa kasihan. Dia memandang sosok mu penuh simpati.

Kulitmu sepucat kertas, matamu kosong hitam layaknya lubang hisap, kutukan dari dalam tubuhmu menyeruak menyelimuti tubuhmu, membuat dirimu persis seperti hantu dari neraka.

Seluruh tubuhmu bersimbah darah.

"Suamiku menunggu ku..." Kau bergumam kosong dan menatap sekitarmu.

Bangunan-bangunan telah menjadi puing-puing yang terbakar. Tidak ada terlihat tanda-tanda kehidupan manusia layaknya kota yang telah ditinggalkan.

Kau sama sekali tidak bisa menemukan orang yang kau tunggu.

"Nyonya Nanami.. sadarlah" Satoru menyentuh bahu mu dan mencoba menghibur mu.

"Nanami pasti tidak ingin melihatmu bersedih.. kenapa kau tidak menyimpan energi kutukan mu dulu dan kita bisa berbincang?" Ucap Satoru berusaha untuk menenangkan mu.

Namun....

Kau sudah tidak dapat terselamatkan. Kutukan pada tubuhmu sudah memakan jiwamu. Apa yang kau bayar dengan kekuatan mu itu adalah nyawamu.

Dunia yang diharapkan semua orang telah kau wujudkan dengan bayaran seluruh anggota keluargamu.

Suamimu yang mati karena berusaha untuk membunuh kutukan tingkat tinggi.

Anakmu yang mati karena dimakan oleh kutukan.

Dan kau... Yang menjual jiwamu pada iblis dan membalaskan dendam mu.

".... Kau..." Mata Satoru bergetar melihat pergerakan kutukan yang mengalir dalam nadimu.

"Bagaimana bisa kau membiarkan kutukan memakan tubuhmu?!"

Kau hanya bisa tertawa.

Kenapa ya?

Bagaimana bisa?

Mereka berkata bahwa manusia adalah makhluk yang lebih berbahaya dibandingkan monster. Dan menurutmu itu benar.

Karena kau sendiri mempelajari teknik kutukan terlarang agar kau bisa menjadi kuat. Dan semua itu kau lakukan dengan mempertaruhkan nyawa mu.

Bahkan kau berharap bisa mati dalam prosesnya.

"... Kumohon... Kuburkan aku bersama suamiku dan anakku..."

Itulah hal terakhir yang kau ucapkan pada Gojo Satoru, sebelum pada akhirnya kau mati dilahap kutukan mu sendiri.

Gojo Satoru menatap tubuhmu yang kini tersungkur di tanah, tidak bernyawa dan dingin.

Senyuman manis terukir pada mayatmu seolah-olah kau pada akhirnya mencapai cita-cita mu yang paling kau impikan.

Dalam hati Satoru untuk pertama kalinya dia merasakan kekalahan.

Cinta adalah kekuatan yang luar biasa.

Pada akhirnya dapat menjadi racun dan membunuh orang yang merasakannya.

"Mungkin... Aku juga harus mencobanya... Jatuh cinta" Satoru bergumam pelan sambil menggendong tubuh mu yang mendingin layaknya es.

Garing

nameless8899creators' thoughts
Bab berikutnya