webnovel

Chapter 11 The Execution Spirits Oberon

Kurumi pun langsung segera tertawa setelah mendengar perkataan tersebut keluar dari mulut seorang manusia biasa.

"Ihihihihi jangan buat aku tertawa memangnya manusia sepertimu bisa apa hah?!"

Baru saja menertawakan ucapan Oberon, kini ia langsung berada dihadapannya dan menusuk perutnya sedalam tusukan Ai

"there is no mercy for murderers like you" balas dengan ekspresi datar.

Oberon pun mencabut tusukan tersebut dan menendang kaki kanannya. Ketika hendak menendangnya, Kurumi langsung menembakan pelurunya kepada dirinya dan langsung berpindah posisinya.

Lemak dan darah dibilahan Black Key mulai menetes perlahan dilantai lalu dirinya berbalik kebelakang dimana Kurumi berpindah tempat dengan kemampuan Zafkiel miliknya

"Zafkiel Aleph dimana kau bisa meningkatkan kecepatanmu untuk berpindah tempat kemanapun sesuka hati" ujar Oberon

Disini Kurumi sangat terkejut ada seseorang mengetahui skill dari malaikatnya

"setelah itu kau pasti akan menggunakan Dallet untuk memundurkan waktu pada dirimu sendiri agar pulih kembali bukan? " lanjut perkataannya sembari melangkah mendekatinya

Kurumi pun mulai memakai Dallet untuk memulih dirinya kembali seperti yang dikatakannya

Shido, Tohka serta Origami sama terkejutnya, ada orang yang belum pernah dilihatnya sama sekali tetapi mengetahui kemampuan lawannya sampai kurumi cukup kewalahan

"Zafkiel Aleph"

Kurumi pun menembakan kearah kepalanya, tetapi sebelum itu ia memunculkan banyak cloning dari bawah tanah sekitaran Oberon dan hendak menerkam agar Kurumi yang asli bisa leluasa menyerangnya.

Cloning Kurumi mulai semakin dekat 50 cm dari dirinya, karena seorang Executor ditugaskan untuk mengandalkan kecepatan serta titik buta untuk melakukan hit and run, Oberon langsung melompat diudara sekitar 3 meter hingga jaketnya berkibar dan terlihat beberapa Azur Black Key keluar dari sakunya yang belum dialirkan mana olehnya.

Waktu seakan berhenti dipenglihatannya, Oberon pun mulai memperhatikan beberapa banyak cloning kurumi dibawahnya dengan matanya. Ia langsung melempar 3 Azur Black Key kebawah layaknya proyektil disusul dengan Azur Black Key yang disekitarnya.

Cret... Crett....craat...

Semua cloning mati tertusuk Azur Black key menembus bagian leher dan juga yang tertancap sampai darahnya bercucuran deras dilantai.

Ketika hendak mendarat diatas tumpukan mayat, ia merasakan Hawa Spirit dibelakangnya saat diudara dan langsung menoleh ke arah tersebut

"ihihihi Tertangkap kau" ucap Kurumi yang mengarahkan kedua senjata untuk ditembakan kepada Oberon

'sial Black Key milikku dibawah semua, menangkisnya dengan pisau akan sulit'

Ketika kedua proyektil diluncurkan, muncul aura merah seperti api yang berkobar menghembaskan peluru tersebut

Oberon pun menapakan kakinya tumpukan mayat yang perlahan mulai menghilang layaknya debu yang terhembus angin ditanah lapang, lalu menoleh kearah itu berasal dan melihat Kotori dengan Kekuatan Spirit Ifritnya yang sedang melayang diudara.

"terima kasih sudah menjaga nii-chanku anak muda " ujar Kotori

Origami yang menatap Kotori tanpa bergeming sedikit pun dan diwaktu yang bersamaan pingsan karena kehabisan nafas ditahan dengan tangan tangan milik Kurumi.

"ya... aku tidak terlalu peduli dengan itu, lagi pula targetku hanya Spirit itu saja. Jadi aku tidak akan memburu kalian berdua" ujar Oberon membalas perkataan Kotori

Kotori pun mulai mendarat disamping Oberon sedang dirinya mengambil Black Key dilantai sekitar 12 saja sisanya dibiarkan begitu saja.

Dan ia kembali mengaktifkan kembali Black Key tersebut dikedua tangannya lalu diarahkannya lengan kanannya kepada kurumi dengan Black Key disela sela jarinya

"kuharap kau tidak mengganggu tugasku"

Disini Kotori pun menoleh kearah Oberon dan terlihat tatapannya begitu tajam kedepan dan terlihat kurumi dipantulan pupil matanya

'orang ini... Sepertinya cukup berbahaya untuk berada dipihak lawan' ujar dalam hatinya

"bertambah jumlah sekalipun kalian tidak akan bisa mengalahkanku-"

Tiba tiba terdapat luka goresan dipipi kiri Kurumi setelah cukup banyak mengoceh akibat lemparan 1 Black Key ditangan kanannya

"banyak omong! , cuman segini Spirit yg dibilang bahaya dan bunuh banyak orang? "

"tcihh bajingan!! Zafkiel Zayin"

Kurumi pun mengisi peluru senapannya dari kekuatan malaikatnya yg menandakan provokasi dari dirinya berhasil. Tetapi tidak hanya disitu saja ketika hendak menembaknya, Oberon pun menggunakan 2 kata dilantarkan kepadanya

"Tu-a "

Semakin terprovokasi, Kurumi pun langsung menembakan Peluru Zayin dan diiringi tembakan beruntun kepada dirinya.

Kotori yang mereaksikan hal tersebut pun menyadarinya jika ia dipaksa harus menyerang dengan mengambil posisi yang bagus untuk menyerang titik butanya membuat pergi dengan terbang menjauh untuk mengambil arah memutar.

Melihat serangan beruntun dari Kurumi, ia teringat kata kata dari ayah angkatnya Axle ketika melatih dirinya untuk menjadi seorang Executor seperti yang lain.

"Seorang Executor yang harus bisa membaca pergerakan lawan. Dan ada satu lagi yang paling tidak boleh dilakukan oleh Executor seperti kita"

"apa itu Ayah? " jawab Oberon kecil

"yakni prinsip Executor. Kau berhenti berpikir sama dengan mati, itulah yang akan terjadi kepada semua Executor jika mereka berhenti berpikir pada situasi apapun baik saat perang ataupun tempat yang tenang"

'Ayah benar, berhenti berpikir sama dengan mati. Jadi akan kupakai segala cara untuk hidup'

Oberon pun mulai menutup kedua matanya seakan akan pasrah begitu saja, itulah yang dilihat semua orang sekarang ini.

'Persetan sama semua orang yg ngewaifuin dia, waifu sejuta umat tai anjing!! '

Setelah sekian lamanya, Ia pun kembali mengaktifkan Mystic Eye dengan membuka matanya langsung hingga membuat hempasan angin yang begitu kencang dengan ia sebagai pusatnya dan menghempaskan semua peluru tersebut.

Shido, Tohka dan bahkan Kurumi dibuat terkejut.

"apa apaan ini!?" ucap Kurumi

"dia tidak mungkin hanya sekedar manusia biasa'kan? " ujar shido

Mata yang sebelumnya berwarna hitam berubah menjadi Biru terang dengan corak garis disekeliling pupil matanya.

"kematianmu.... Sudah terlihat jelas dimataku... "

-To be Continue-

Bab berikutnya