Dia menembakkan peluru ke arah Tetua, tetapi ia cepat menghindarinya.
"Kamu gila?! Lepaskan dia sekarang juga!!" Damien berteriak dalam kepanikan. Melihat wanita yang dicintainya menderita begitu banyak penyiksaan di atas uap itu membuat jantungnya berdebar kencang.
"Haha... Kamu belum berubah. Masih sama sembrono. Kamu masih belum bisa mengendalikan temperamenmu. Kurasa obat itu masih sempurna. Belum perlu diganti lagi."
Damien membeku. Dia mengalihkan pandangannya dari Kimberly ke Tetua dan bertanya: "Apa maksudmu?" Sebuah kerutan muncul di antara alisnya.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com