webnovel

bab

Aku mematikan ponsel dengan marah, lalu bergegas keluar dari restoran. Aku sungguh kesal jika harus bertemu klien seperti dia. Aku selalu berusaha keras sampai-sampai tidak memiliki waktu untuk diriku sendiri, tapi mereka malah seenaknya. aku ingin menangis saat itu juga.

diluar, hujan masih sangat deras membuatku teringat kecelakaan yang merenggut kedua nyawa kedua orang tuaku. aku mengambil ponsel dari cluth, dan menekan nomor ponsel jungkook agar menjemputku didepan. Namun, aku tidak jadi menghubunginya.

Aku menghela napas dan tenggelam dalam pikiranku sendiri, aku memutuskan untuk keluar menerjang keluar dan mencari mobilku diparkiran. Tapi langkahku terhenti ketika jungkook sudah berdiri didepanku dan siap memayungiku. " Nona tak boleh kehujanan.. Kalau Nona sakit, saya akan merasa bersalah."

" Nona tak suka hujan kan ?" tanyanya.

Aku tertegun. Dulu aku pernah bilang padanya kalau aku tak suka hujan. Lebih tepatnya aku bercerita tentang bagaimana aku yang sangat menyukai hujan kini menjadi benci. Hujan mengingatkanku pada kenangan kelam saat aku kehilangan orang tuaku.

Jungkook melirik kedalam. " Apa pria bernama Taehyung itu tidak datang ?" tebaknya.

" Bagaimana kamu tahu ?" aku bertanya balik.

" Karena Nona ingin menerobos hujan. Dari dulu saat sedang marah, kesal, atau sedih, Nona selalu melakukan sesuatu yang tidak Nona sukai."

Pria didepanku ini masih seprti dulu. Jungkook yang selalu peduli padaku dengan senyuman yang menampilkan gigi kelincinya. Walaupun sekarang dia lebih dewasa dan selalu menatapku dengan datar, aku meyakini satu hal. Dia masih sama, masih menjadi orang yang aku cintai.

Bab berikutnya