" Leasha, karena kau sudah bangun ..... Aku akan pergi untuk pertemuan. Sebenarnya aku ingin mengajak dirimu. Tapi, masih banyak wartawan yang mengejarmu. "Hale keluar villa dengan motornya.
" Sakit semua seluruh badanku. "Aeleasha memegang punggungnya.
" Aku tak menyangka bercumbu dengannya membuat seluruh tubuhku sakit. "Aeleasha melihat makanan yang sudah tersusun rapi di atas meja.
Hale membuat catatan kecil yang ia tempel dipiring Aeleasha.
{Aku sudah memasak untukmu, setelah itu kau harus mengerjakan tugas di ruanganku}
Hale membuka hologram dijam tangannya dan mencoba mencari tahu apakah Jyungna memiliki alat yang canggih untuknya. "Jyungna, apa kau mempunyai alat yang bisa mengerjakan tugas secara otomatis? "
" Gunakan jam tanganmu. Dia akan menyelesaikan secara otomatis tugasmu. Caranya sama seperti saat kau menghubungiku saat ini. "Jyungna mematikan panggilan hologram dari jam tangan Aeleasha.
Disisi lain Hale bertemu dengan Blaire untuk melihat pameran minuman beralkohol yang akan dia beli.
" Tuan Hale, kami tengah menunggu kedatangan anda ke tempat ini. "Blaire merentangkan tangannya sembari berjalan menghampiri Blaire.
" Apa kau menepati janji? "
" Lihatlah aku membawa barang yang kau inginkan. "Blaire menatap ke arah meja dan beberapa lemari yang tersusun rapi dengan minuman kelas tinggi di dalamnya.
" Tuangkan setiap botol minuman itu ke dalam gelas!! "titah Hale pada asistennya.
" Ingat!!! Jika kau mencoba mengelabuhi diriki dengan darah orang biasa .... Maka kau yang akan menjadi bahan minumanku!! "Hale menenggak segelas bir merah.
" Dimana tuan Eddlyn? "
" Aku disini rekan kerja dan sahabatku. "Eddlyn datang menghampiri Hale dari ruang belakang di bar Blaire.
" Aku tahu kenapa kau mencariku, Tuan Hale. "Eddlyn menepuk tangannya agar asisten Eddlyn menghampiri mereka dengan membawa sebuah troli yang ada botol bir merah dengan label Herbert.
Salah satu orang terkenal yang membantah dan memberontak Hale.
Darah Herbert yang menjadi bahan termahal pembuatan bir merah dengan warna gelap, kualitas tinggi dan rasa yang fantastis.
" Cobalah seteguk, Tuan Hale. Dan putar gelasmu sebelum meminumnya. "Herbert mengambil gelas yang sudah ia isi dengan bir.
Hale meraih gelas yang diberikan Herbert. " Aromanya berbeda sekali dengan yang sebelumnya. "Hale mencium aroma bir digelasnya.
" Kami menyiapkan ini untuk anda, melalui fermentasi dan mencampurnya dengan bahan pilihan "
" Aku akan membawa bir ini. Tuan Delbert, bisakah anda menemukan senjata langka ini? " Hale menunjukkan sebuah senjata difoto.
" Saya akan membelinya secara langsung dipelabuhan, Tuan"
" Apakah anda bisa ikut bersama kami? "
" Kabarkan saja kapan barang itu diantar. "Hale pergi meninggalkan tempat itu dengan membawa bir dan beberapa minuman yang dibawa Blaire.
Hale mengirim pesan singkat pada Aeleasha.
[Leasha, aku akan kembali 1 jam lagi]
[Kau mau makan apa? Aku akan memasak makanan untukmu] balasnya.
[Belikan aku steak dan buah-buahan] lanjutnya.
" Kita kembali ke villa, Bellova "
Hale masuk ke dalam villa saat Aeleasha sudah tidur terlelap dikursi sofa karena menunggu Hale.
Hale mengangkat tubuh Aeleasha dan melepaskan jam tangannya. " Dia menungguku sampai tertidur. "Hale pergi ke dapur untuk makan sesuatu.
" Bahkan dia lupa untuk makan daging yang sudah aku belikan. "Hale memasukkan daging dan buah-buahan yang sudah ia beli.
" Kenapa setiap gerhana bulan dan bulan pernama leherku terasa sakit sekali. "Hale menyentuh lehernya.
" Aku hampir kehabisan obat untuk rasa sakit ini. "Hale mencari koper yang berisi Jarum suntik dan botol kecil berisi obat.
Ia menyuntikkan cairan aneh saat ia merasakan sakit dilehernya.
Hale merebahkan tubuhnya di ranjang bersama Aeleasha yang sudah terlelap.
~ Pagi hari ~
Hale yang bangun lebih awal untuk mengerjakan proyek di rumahnya.
" Apakah kau yang mengangkatku ke ranjang Hale? "tanya Aeleasha sembari membawa segelas kopi ke meja kerja Hale.
" Kau ketiduran di sofa. Sebaiknya kau tidur duluan tidak baik jika tidur di sofa. Lain kali kau tidak usah menungguku. "Hale masih fokus dengan layar komputernya dengan beberapa berkas yang berserakan.
" Apakah sakitmu kambuh lagi, Hale? Aku melihat jarum suntik dan beberapa botol kecil berserakan dilantai "
" Entahlah, beberapa hari ini .... Sakit itu kembali datang"
Aeleasha menghampiri Hale dari belakang tubuhnya untuk memijat tubuh gagah dengan otot di perutnya.
Hale berbalik badan dan meminta Aeleasha duduk dipangkuannya. "Aku ingin kau duduk di pahaku! "
" Baiklah, aku akan turuti keinginanmu "
" Tapi, kau harus ganti pakaianmu dengan baju yang sudah aku siapkan di ranjang. "
Hale hanya menganggukkan kepalanya sebagai pertanda ia bersedia menuruti keinginan Hale. Ucapannya tidak pernah ia tolak, seakan-akan Hale memiliki bius saat Aeleasha menatap matanya.
" Leasha, aku akan pergi untuk bertemu rekan bisnisku. Sebaiknya kau tidak usah menungguku. Kunci pintu saat aku tidak ada di rumah. "Hale duduk dimeja makan bersama Aeleasha yang tengah memasak.
" Aku menyiapkan makanan untukmu, Hale. "Aeleasha meletakkan kotak bekal makanan.
" Kenapa kau saja yang tidak datang ke kantorku. Aku lebih senang jika kau menemaniku makan siang. "Hale meletakkan garpu dan pisau setelah selesai makan.
Hale pergi tanpa membawa bekal makanan yang sudah Aeleasha siapkan.
" Bos, kita memiliki keadaan genting!! "ucap asisten Hale sembari menyetir mobilnya.
" Jelaskan padaku! "tegas Hale.
" Seseorang mencoba masuk ke dalam gudang penyimpanan minuman dan barang berharga anda "
" Perintahkan pasukan untuk menembak mati mereka!! "titah Hale.
" Tapi bos, mereka memakai rompi anti lepuru "
" Perintahkan satu orang untuk memasang dinamit ditubuh mereka secara diam-diam. Buat mereka mati dengan bom waktu!! "
" Aku tidak bisa memantau mereka. Ada pertemuan penting dengan seseorang "
" Jika Leasha datang ke kantorku .... Minta padanya untuk menungguku. "Hale keluar dari mobil dan menuju sebuah bar.
" Tuan Hale, aku sudah menunggumu cukup lama! "sapa Eddlyn.
" Akan ada pameran minuman di tempat ini. Minuman terbaik dari seluruh eropa akan dipamerkan hari ini juga "
Mereka berjalan menuju garis yang menjadi penanda untuk para model membawa minuman bermerek.
" Minuman mana yang memiliki kualitas tinggi? "
" Tuan Hale, aku memiliki data dari semua minuman itu. "Edllyn memberikan sebuah catatan pada Hale.
" Bagus, aku beli ke tiga minuman ini "
" Bellova, berikan koperku padanya! "titah Hale.
" Kau memang selalu bisa ku andalkan, Tuan Edllyn. Akan tetapi, jika kau terbukti menipuku. "Hale menodongkan pistol dan belati ke perut Edllyn secara bersamaan. " Kau akan kehilangan nyawamu. "Hale keluar bar dengan membawa 3 botol minuman beralkohol berwarna merah yang memiliki nama Delbert stroyla, Guide baiq dan Quirel luis.
Tiga nama tokoh terkemuka yang mati akibat pertempuran dengan lawannya. Kematiannya dimanfaatkan oleh Edllyn untuk meraup keuntungan dari Hale.
Dalam perjalanan ke kantor, Aeleasha sampai ke ruangan Hale dan mengirimkan pesan singkat padanya.
[Hale, apakah kau masih lama?]
[Aku dalam perjalanan ke kantor, Leasha]balas Hale.
[Tunggulah di ruanganku, aku akan segera sampai]lanjutnya.
Tak beberapa lama kemudian....
" Leasha!! Buka pintunya!! "Teriak Hale sembari mengetuk pintu kantornya.
Aeleasha membuka pintu. " Apakah kau masih ada pekerjaan yang belum terselesaikan, Hale? "
" Tentu saja, Leasha. Bekerja sebagai presdir asosiasi minuman membuatku menguras semua tenaga dan pikiran. "Hale duduk kursi kerjanya.
" Duduklah dengan tenang. Aku akan memijit pundakmu. "Aeleasha berdiri dibelakang Hale.
Hale menarik Aeleasha untuk duduk dipangkuannya sembari menemaninya bekerja.
" Temani aku seperti ini. "Hale yang memangku Aeleasha bisa fokus dengan pekerjaannya.
Sesaat Hale membalik tubuh Aeleasha dan mencium tengkuk Aeleasha.
" Hale, bisakah kita melakukan ini di villamu. "bantah Aeleasha.
" Tidak!! Aku ingin sekarang dan di tempat ini! "
Tangan Hale mulai bermain dengan masuk ke dalam baju Aeleasha dan mencoba menyentuh bagian tubuh Aeleasha yang lembut.
Aaahhhhh ..... Hale .....
" Jangan lakukan ini di kantormu, "Pinta Aeleasha.
" Nikmati saja, Leasha. "Hale semakin liar dengan gerakan tangannya, dengan tangannya yang indah ia meremas tubuh lembut yang memikat hasratnya untuk bangkit.
" Baiklah, sebaiknya kita berpindah tempat. "Hale mengambil ponselnya dan meminta ajudannya untuk mengirim helikopter di dekat jendela kantornya.
Hale naik ke helikopter dengan menjulurkan satu tangannya agar Aeleasha dapat meraih dan naik bersamanya.
" Jangan takut! Aku tidak akan membiarkanmu jatuh, Leasha. "Hale menarik tangan Aeleasha.
" Kau gadis misterius yang berharga, "ketus Hale.
" Apakah Hale belum mengetahui identitasku sebagai FBI? "batin Aeleasha.
" Makananmu? "Melihat ke arah jendela kantor yang sudah tertutup.
" Biarkan saja. Aku tidak butuh makanan itu. Aku hanya butuh memakan tubuh indahmu, Leasha. "Hale menatap Aeleasha dengan hasrat menggebu.
" Leasha. "Hale menarik tubuh Aeleasha dan mencumbunya dengan gairah.
" Tunggu setelah kita sampai, Hale. "Aeleasha menahan bibir sexy Hale dengan satu jari telunjuk.
Mereka tiba setelah beberapa jam mengudara bersama dengan helikopter. Akan tetapi, lagi-lagi hal gagal menikmati tubuh indah Aeleasha.
" Apakah kita tidak jadi bermalam lagi? "
" Tidak, aku mendapat berkas proyek yang mengalami masalah "
" Akan tetapi, kau bisa menemanimu dengan duduk dipaha besar dan empuk milikku, Leasha. "Hale menepuk-nepuk paha besarnya.
Saat Aeleasha terlelap dalam pangkuan Hale, saat itu jugalah Hale berhenti bekerja dan mengangkat tubuh indah Aeleasha ke ranjang.
Seketika Hale meraba dari dalam baju Aeleasha dan memainkan gundukan besar yang menggiurkan setiap laki-laki yang melihatnya. Perlahan Hale merapa punggung Aeleasha untuk mencari pengait branya. Akan tetapi, Aeleasha yang terlalu lelap dalam tidur menindih tangan Hale dengan posisi tubuh terlentang 7 . Saat itu juga wajah mereka saling bertaut tanpa jarak.
Aeleasha bangun dan terkejut saat melihat Hale yang berada di atas tubuhnya dan wajah yang sangat dekat dengan matanya.
Aaahhhhh ..... Awwww.....
Hale menarik tangannya yang tertindih tubuh Aeleasha. Akan tetapi, tanpa sadar tubuhnya kehilangan keseimbangan hingga membuat wajahnya terbenam digundukan besar yang lembut melebihi bantal di dadanya.
Ahhhhhkkkkkk....
Reflek Aeleasha mendesah saat dadanya tertindih wajah Hale.
" Hale, sesuatu milikmu menyentuh bagian sensitifku. "ungkap Aeleasha yang merasakan tuan muda yang panjang dan keras mencoba masuk ke dalam tubuhnya.
" Tuan muda, membuatku.... "
Hale menghentikan ucapan Aeleasha dengan menggerakkan tuan muda p ke arah nona v Aeleasha.
" Hale!! Jangan membuat area itu basah!! "rintih Aeleasha yang melenguh saat Hale memainkan tuan muda p.
" Biarkan dia basah, sayang. Aku ingin menanam benih di tubuhmu "
Pembicaraan Hale terhenti dengan badai petir yang membuatnya terkejut dan ketakutan. Seketika ia menghentikan permainannya.
" Hale, apakah kau takut dengan badai petir? "Aeleasha bangun dan berlari menutup jendela kaca di kamar Hale.
" Tenanglah, Hale. "Aeleasha memeluk Hale yang ketakutan saat mendengar badai petir.
Aeleasha memasang headphone ditelinga Hale dan membunyikan sebuah musik untuk menenangkan Hale.
Malam semakin larut, Hale tidur dipangkuan Aeleasha dengan Headphone yang masih menggantung ditelinganya.
" Pria yang memiliki mata seorang iblis yang menyeramkan. Tapi, disisi lain .... Hale memiliki rasa takut pada Badai petir "gumam Aeleasha.
" Setiap kali aku berbicara padanya .... Aku merasa takut dan bagaikan aku melihat iblis didepan mataku "
" Tatapannya yang tajam dan ucapannya yang garang membuatku bertekuk lutut dihadapannya. Tapi, aku juga memiliki tugas sebagai FBI untuk menyelesaikan kasus ibuku dan mencari tahu tentang 3 orang ternama yang mati dan dimanfaatkan oleh seseorang untuk diambil sel darahnya "