webnovel

GARA-GARA SALAH KIRIM

Penulis: Reinee Raharjo
perkotaan
Sedang berlangsung · 24.5K Dilihat
  • 44 Bab
    Konten
  • peringkat
  • NO.200+
    DUKUNG
Ringkasan

Mohon jangan membeli koin untuk membaca cerita ini. Cerita ini belum tamat. Saya bermaksud menurunkan cerita ini dan sudah berusaha menghapusnya, tetapi tidak bisa. Maaf dan terima kasih atas pengertiannya

Chapter 11

Pagi itu, Sinta sedang malas-malasnya untuk bangun dan bersiap ke sekolah karena semalam pekerjaan rumahnya baru ia selesaikan sekitar pukul 11 malam. Ia baru mampu membuka sebelah mata dan mengintip jam weker. Namun, seketika perhatiannya teralihkan oleh handphone–nya yang berkedip. Ia mengambilnya, lalu menemukan bahwa ternyata Rama telah membalas pesan WhatsApp-nya.

Saat itu pula Sinta tiba-tiba beranjak dari kamarnya dan lekas bersiap untuk berangkat ke sekolah. Hal tersebut sebetulnya tidak mengherankan karena, diam-diam, selama ini Rama adalah tambatan hati Sinta. Ia mengidolakan Rama karena Rama adalah anak yang ramah, sopan, dan berprestasi di sekolah.

Meski masih duduk di bangku kelas 10 SMA, Sinta sudah mulai belajar berdandan. Meski begitu, dandanan yang ia kenakan tidak berlebihan dan lebih berlandaskan menjaga kesehatan wajah saja. Jadi, salah satu persiapannya ke sekolah adalah dengan mengaplikasikan lip gloss ke bibirnya. Namun, pagi itu, ia tidak dapat menemukan cermin kecil yang biasa ia gunakan untuk berdandan.

Ia pun terus mencari hingga akhirnya berpapasan dengan ibunya yang sedang sibuk di dapur. “Ma…, Mama liat cermin bedak Sinta ga?” Tanya Sinta.

“Enggak, Sinta… Ini sudah terlalu siang lho, kenapa kamu belum berangkat juga, nanti telat,” balas ibunya.

“Iya ma, tapi kan Sinta belum pake lip gloss.” Kata Sinta.

“Pakai cermin di lemari kamu aja Sin,” ujar mamanya.

“Enggak bisa Ma, ga keliatan, mesti deket,” balas Sinta sambil mengeluh.

“Ya udah pake cermin bedak mama aja, kamu ambil sendiri di kamar mama, di meja rias.” Ujar sang Mama.

Sinta lantas beranjak ke kamar ibunya dan segera menghampiri meja rias. Saat menghampirinya, Sinta melihat sederetan peralatan make up. Namun, ia tidak menemukan cermin bedak kepunyaan ibunya.

Ia akhirnya mencoba mencarinya di laci meja itu. Ia menemukan cermin kecil yang agak kusam dan tampak terlihat sudah berumur. “Nah, ini aja deh, bisa,” gumamnya dalam hati. Namun, ketika ia bercermin, bukan wajahnya yang tampak. Sinta sontak kaget dan membalikkan cermin itu ke atas meja.

Jantungnya berdebar kencang dan sedikit napasnya berpacu tak terkendali. “Mungkin cuma salah liat,” ia berusaha menenangkan pikirannya di dalam hati. Tak lama dengan sedikit keraguan, ia membalikkan cermin itu lagi.Kali ini, ia benar-benar memfokuskan pandangannya pada cermin. Namun, ternyata sekali lagi ia melihat sosok lain yang berada di cermin itu. Seorang pria dengan wajah muram dengan alis tebal dan berpenampilan sedikit sangar.

Ya, Sinta mengenali sosok itu. Ia adalah teman sekolahnya, pria yang justru kebalikan dari Rama. Ia kurang menyukai sosok pria itu karena pendiam dan selalu menyorotkan pandangan tidak ramah pada siapa pun. Ia adalah Rahwana. “Sin, Sinta… Kamu kenapa sayang?” Terdengar suara ibunya mendekat. Wajar saja jika ibunya khawatir karena bunyi cermin yang tadi dihentakkan Sinta ke meja cukup keras.

Ibunya lantas melihat Sinta yang sedang bercermin dengan wajah ketakutan dan penasaran. “Kok pake cermin itu Sin”, tanya Ibunya. Sinta masih tidak bergerak dan belum menghiraukan pertanyaan ibunya.

“Oh, kamu bisa lihat juga ya, kamu lihat siapa Sin?”

Kali ini Sinta membalasnya “Lho, mama tahu? Sinta lihat Rahwana Ma, temen sekolah,” balas Sinta makin keheranan.

“Oh, ternyata kamu udah kenal ya, ya baguslah,” balas ibunya.

“Hah? Maksudnya gimana ma?,” jawab Sinta sambil menyipingkan matanya.

“Cermin itu pusaka keluarga kita Sin, nenek kamu sih nyebutnya cermin jodoh,” balas ibunya sambil tertawa kecil.

“Hah? Sejak kapan kita punya beginian Ma, lagian.. ga mungkin Rahwana ma, Sinta ga suka sama dia, malah agak kekih,” jawabnya.

“Namanya jodoh siapa yang tau Sin.”

“Enggak ah, ga mau!” tegas Sinta.

“Ah lagian kamu masih SMA, mana tahu soal gituan, masih belum umur!” balas mamanya.

“Ih, tapi ga mungkin, Rahwana itu orangnya jutek banget, diajak ngobrol juga susah, mana kasar lagi, ga ada lembut-lembutnya ke cewek Ma,” balas Sinta.

“Kamu kenal sama dia Sin? Maksudnya, bener-bener tahu isi hati sama sifatnya gimana?”

“Boro-boro, kan kata Sinta juga diajak ngobrol aja susah,” jawab Sinta.

“Ya sudah kalau begitu, jangan menilai seseorang dari sikapnya saja, belum tentu seseorang yang sikapnya dingin seperti itu memiliki hati yang buruk.” Kata sang Mama.

Sinta lalu tertegun sejenak merenungkan perkataan ibunya tersebut. Namun, tak lama ia kembali sadar bahwa persoalan pokok kali ini bukanlah soal Rahwana apalagi jodohnya. “Lho, tapi kok Mama punya cermin gini sih? Ini beneran? Ga ada layarnya kan?” tanya Sinta sambil meraba-raba bagian belakang cermin itu. “Itu belum seberapa Sin, masih banyak pusaka lain yang kamu bakal lebih kaget lihatnya,” balas ibunya sambil mengedipkan matanya.

Anda Mungkin Juga Menyukai

Setelah Semua Dirampas, Dia Kembali Sebagai Dewa

[Manis, Memuaskan, dan Penuh Gairah; Manja Berkelompok; Siksa Para Playboy] Si Fuqing membuka matanya untuk menemukan bahwa keberuntungannya telah dicuri. Semua orang juga ingin dia keluar dari industri hiburan. Setelah mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, kali ini dia hanya ingin berdiam diri. Namun, beberapa orang yang tidak tahu diri terus mencoba memanfaatkan ketenarannya tanpa memiliki bakat yang sebenarnya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia harus melakukan sesuatu tentang mereka. Si Fuqing mencubit pergelangan tangannya dan mengambil tindakan. Setelah itu, internet mengecamnya karena cukup tak tahu malu untuk mendekati Yu Yao, dan bahwa kehidupan pribadinya tidak pantas, tapi… Seorang penyanyi internasional: Saya bisa berdiri di sini hari ini semua karena Qingqing. Seorang selebriti pria papan atas: Jauhi adik saya #YuYao Sebuah saluran olahraga internasional resmi: Selamat kepada Si Fuqing karena mengamankan medali emas pribadi ke-13. Semula, Yu Yao tidak memperhatikan Si Fuqing. Tapi ketika dia kemudian mengetahui kebenaran dan menyesal, bahkan berlutut agar Si Fuqing meliriknya lagi, dia hanya bisa memposting status di media sosial dengan mengatakan, [#SiFuqing, Halo, Bibi Kesembilan]. Hari itu, internet lumpuh. Dalam catatan sejarah, Kaisar Yin terkenal di usia muda. Dia sempurna, kuat, dan penyayang. Namun, dia meninggal pada usia 27 tahun karena penyakit, hanya menjalani kehidupan singkat tanpa istri atau anak. Bagi banyak orang, dia adalah Adonis yang tak terjangkau. Tidak ada yang tahu bahwa ketika dia membuka matanya sekali lagi, dia terbangun di masa depan di mana 1500 tahun telah berlalu. Kali ini, dia melihat gedung-gedung tinggi yang pernah dia bayangkan sebelumnya. Segera setelah itu, identitas Kaisar Yin terungkap. Ketika Si Fuqing mengetahui bahwa idolanya berada dalam jangkauan, dia sangat terkesan sehingga dia ingin... Si Fuqing: Saya akan bekerja keras! Kaisar Yin: Balas aku dengan tubuhmu. Si Fuqing: ??? 'Di sini saya mencoba bekerja keras, tapi Anda malah menginginkan saya?' Seorang dewi serba bisa dan cantik x Seorang kaisar yang tegas dan mulia Dari dicibir di internet, menjadi nomor satu saat dia melawan Adonisnya satu lawan satu.

Qing Qian · perkotaan
Peringkat tidak cukup
413 Chs

Menikah dengan Saudara Tiriku yang Miliarder

``` Pada hari pernikahannya dengan kekasih masa kecilnya, Natalie Ford menerima hadiah yang tidak terduga: sebuah sertifikat pernikahan. Ternyata ia sudah menikah dengan seorang yang sama sekali tak dikenal—Aiden Handrix. Sementara para tamu pernikahan terus mengejek dan menghina, kekasihnya Ivan memutuskan untuk meninggalkannya, memilih untuk menikah dengan saudara tirinya Briena. Untuk menambah cobaan, ia diusir dari rumahnya sendiri. Untuk membuktikan kepolosannya, Natalie Ford hanya bisa mengambil satu tindakan - ia harus menemukan Aiden Handrix yang misterius ini dan menuntaskan semua ini! Keesokan harinya, ada berita yang trending di TV. Justine Harper, ahli waris keluarga terkaya di Bayford kembali ke rumah. Mata Natalie menyipit ke layar TV. 'Mengapa pria ini tampak persis seperti pria di foto sertifikat pernikahan saya?' Dalam usahanya menguak misteri pernikahan yang dikatakan itu, ia memutuskan untuk mengikutinya dan bertanya secara langsung. “Apakah kamu sudah menikah?” “Tidak.” “Apakah kamu punya saudara kembar?” “Tidak?” “Kebetulan kamu pernah mendengar nama Aiden Handrix?” “Tidak.” “Lalu, siapa sebenarnya kamu ini?’ “Adikmu.” “Tunggu, apa?” “Ya. Sekarang kemas barang-barangmu dan pulang bersamaku.” Pertama-tama mendapatkan suami secara tiba-tiba dan sekarang seorang saudara dengan wajah yang sama? Apakah tuhan menciptakan klon dan menawarkannya pada dia dengan hubungan yang berbeda? ```

Sera_b17 · perkotaan
Peringkat tidak cukup
296 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · perkotaan
Peringkat tidak cukup
635 Chs