webnovel

BAB 4 . PERANG DI LAUTAN

Garman terkejut melihat salah satu anak buahnya sudah terjatuh.Garman segera memberi serangan balasan dengan menembakkan anak panahnya ke arah Aran.Aran malah menangkap anak panah itu dengan tangannya dan tersenyum mengejek.

Garman memerintahkan para anak buahnya untuk menembakkan serangan beruntun dari senapan-senapan kapal ke Bahteraran.Bahteraran adalah kapal besi yang tak mempan dengan tembakan senapan.Tak perlu takut akan kebocoran.Aran juga memerintahkan para anak buahnya untuk melakukan serangan balasan kepada kapal Garman.Saling serang pun terjadi antara kedua kapal tersebut.

Kapal Garman yang hanyalah kapal kayu mengalami kebocoran di bagian samping kanan akibat serangan tembakan beruntun dari Bahteraran.Namun Garman tak panik sama sekali.Dia hanya tersenyum tenang dan mengejek.Rupanya ada makhluk-makhluk tak kasat mata yang melindungi kapal Garman

Garman akui dia juga kesasar di perairan misterius ini.Semua karena kebodohan pengemudi kapalnya.Garman tak menyangka pengemudinya akan sebodoh itu.Sehingga saat berlayar,Garman memilih untuk tidur santai.Dan dia terkejut saat terbangun dan melihat kapalnya sudah jauh melaju di wilayah perairan misterius.

Garman ingin memutar balik,namun dia sendiri sudah tak paham dengan arah kembali.Perairan misterius ini memang sangat mengerikan.Pelaut ulung sekelas Garman bisa dibuat bingung.Namun Garman memiliki keahlian lain.Dia memiliki kekuatan mistis yang bisa mengajak para makhluk-makhluk tak kasat mata mau bekerjasama dengannya.

Dengan keahliannya itulah,kapal Garman bisa aman dari kapal-kapal hantu yang berlayar.Bahkan beberapa hantu ikut menumpang di kapalnya.Hantu-hantu itu kini terbang menuju Bahteraran untuk membinasakan Aran.

Aran dan para anak buahnya bisa merasakan kehadiran hantu-hantu itu.Mereka yang sebelumnya sudah dilatih oleh Merma dengan gagah berani melawan para hantu.Aran tak bisa melihat musuhnya namun mata batinnya sangat kuat.Sehingga seolah dia bisa melihat para musuhnya.Sambil melawan para hantu dia juga berkelit dari serangan tembakan senapan dan anak panah dari kapal Garman.Dari dalam kapalnya Garman tersenyum mengejek melihat Aran dan para anak buahnya yang sedang bertarung di atas Bahteraran.

"Selamat menjemput kematian,Aran!"seru Garman mengejek.

Aran mendengar seruan itu dan tersenyum mengejek.Jurus-jurusnya sudah mengalami peningkatan.Dengan gagah berani dan lincah,Aran dan para anak buahnya berhasil mengalahkan para hantu tersebut.Pedang Aran meneteskan banyak darah.Garman terlihat panik melihat kekalahan para hantu itu.

"Sekarang saatnya kau yang mati,Garman!"seru Aran gagah.

Garman segera berkomat-kamit membaca mantra.Rupanya dia memanggil sekutu-sekutunya.Mereka adalah kapal-kapal hantu yang mendadak datang dan mengepung Bahteraran.

Aran bisa merasakan ada lima buah kapal hantu yang mengelilingi Bahteraran.Kapal-kapal itu dan semua awaknya juga tak terlihat.Dan para hantu yang baru datang ini memiliki kesaktian di atas rata-rata melebihi para hantu yang menyerang di awal.Para hantu ini tidak mempan jika diserang dengan benda tajam,panah,ataupun senapan.

Aran tetap tak takut dengan kesaktian para hantu itu.Dia dan para anak buahnya segera mengambil 7 buah tongkat mutiara yang ada di salah satu ruangan Bahteraran.Tongkat itu sangat ramping dengan tinggi sekitar 120 cm.

Semua tongkat mutiara itu adalah buatan Merma.Sangat sakti.Aran menggunakan tongkat itu dengan jurus-jurus yang memukau.Para hantu dipukulinya dengan tongkat itu.Benar saja,darah berwarna biru menetes dari tongkat mutiara.Para hantu itu berhasil dikalahkan oleh Aran dengan perjuangan yang tidak mudah.

Garman kesal dengan kemenangan Aran.Dia masih tak kehilangan akal.Dia kembali memanggil satu-satunya sekutunya.Sebuah kapal hantu berukuran sangat besar datang dengan kecepatan di atas rata-rata menubruk Bahteraran dari arah belakang.

Bahteraran nyaris tenggelam dibuatnya.Beruntung Oppog bisa menjaga kestabilan kapal di ruang kemudi.Para hantu yang ada di kapal itu segera menuju Bahteraran.

Aran dan para anak buahnya tidak bisa merasakan kehadiran para hantu itu.Mereka tak bisa dirasakan kehadirannya hanya dengan mata batin saja.Aran tidak panik.Dia kemudian mengeluarkan sebuah penutup mata yang terbuat dari cangkang mutiara milik Merma.Cangkang itu diikat dengan menggunakan tali yang terbuat dari mutiara.Semua anak buah Aran dan Aran segera memakai penutup mata itu.Penutup mata itu hanya menutup mata sebelah kiri saja.Seketika Aran dan para anak buahnya bisa melihat sosok para hantu yang menyerang itu.

Aran dan para anak buahnya segera menyerang para hantu itu.Serangan senapan juga masih diarahkan kepada mereka.Anak-anak panah juga terus hadir menyerang Bahteraran laksana hujan deras.

Lengan kanan Aran mendadak terkena serangan anak panah.Anak panah itu menancap tajam.Darah keluar.Aran mencabut anak panah itu dengan gagah berani.Setelah itu dia kembali menyerang para hantu.

Peperangan itu berlangsung dengan sangat sengitnya.Aran tiba-tiba merasa pusing.Sepertinya anak panah yang satu jam yang lalu telah menancap di lengannya itu beracun.Racun telah menyebar dan itu penyebab rasa pusingnya.

Salah satu hantu bertinggi 3 meter menyerang Aran.Aran yang masih merasa pusing terjatuh karena serangan itu.Hantu itu menyemburkan api dari dalam mulutnya ke arah Aran.Aran berkelit semampunya dengan berguling ke samping.Tapi,Aran sudah sangat lemah.Hantu itu tak putus asa,dia terus menyemburkan api ke tubuh Aran.Aran berhasil bangkit dari jatuhnya,namun serangan api terus mengejarnya.Hingga rambut panjang Aran yang tertiup angin sedikit terbakar karenanya.Aran memadamkan api itu dengan tangannya,dia berhasil.

Namun serangan api kembali hadir,kali ini jauh lebih besar dari sebelumnya.Dan pandangan Aran sudah berkunang-kunang.Dia mencoba menjaga keseimbangan dirinya.Namun susah,dia jatuh berlutut dan hanya bertopang pada tongkatnya.Dan serangan api raksasa itu semakin dekat kepadanya.

Aran bisa merasakan hawa panas itu,dia juga melihat api itu.

Apakah Aran akan terbakar kali ini?

Tubuhnya mendadak menjadi kaku dan tak bisa bergerak lantaran efek dari racun tersebut.

.....

Bab berikutnya