Rosie bangun dari rebahannya kemudian duduk bersandar di punggung tempat tidur.
"Aku merasa… aku selalu mengantuk di saat kau tidak ada dan menjadi penuh energi setiap kali kau ada di dekatku. Seperti tadi pagi, aku hampiiiir saja tertidur di atas tower dan seketika menjadi segar lagi saat aku bersamamu."
"Waktu sarapan kau juga masih terlihat baik-baik saja," balas Aslan yang mengingat wajah segar Rosie tadi pagi.
"Karena kau ada di dekatku mungkin," jawab Rosie tidak yakin. "Lalu saat aku menghabiskan waktu bersama sepupuku juga rasanya sangat berat. Aku beberapa kali menguap menahan kantuk sampai mereka membawa topik pembicaraan yang membuatku kesal," sambung Rosie mengingat bagaimana kesalnya dirinya mendengar para sepupunya memfantasikan Aslan.
"Kesal? Apa yang membuatmu kesal?"
Rosie menatap Aslan dengan kesal. Ia menatap pria itu dari atas hingga bawah. "Tidak apa-apa. Kau tidak perlu tahu," jawab gadis itu.
Dukung penulis dan penerjemah favorit Anda di webnovel.com